Perluasan Kepesertaan Pekerja di Usaha Kecil, Mikro dan Pekerja Mandiri
70
PETA JALAN MENUJU JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 2012 - 2019
Setiap peserta yang telah didaftarkan atau mendaftarkan diri, termasuk anggota keluarganya, kantor cabang BPJS akan memberikan identitas BPJS yang merupakan
kartu identitas yang diperlukan untuk mendapatkan hak manfaat. BPJS harus
mengembangkan sistem informasi, prosedur, dan gerai layanan dimana peserta dapat dengan mudah dan cepat mendapatkan kartu peserta. Kartu peserta yang dicetak dan
dibagikan kemudian akan menyulitkan dan menimbulkan salah distribusi. Kini teknologi telah memungkinkan setiap orang mendapat kartu elektronik yang instan dan berisi
NIK. Sementara informasi lengkap peserta untuk tiap NIK dapat ditempatkan pada cloud yang dapat diakses kantor cabang BPJS, gerai BPJS, dan fasilitas kesehatan dalam rangka
melayani peserta.
Harus disepakati semua pihak bahwa NIK adalah nomor tunggal yang akan digunakan dalam SJSN. Beberapa negara menggunakan istilah yang berbeda antara lain:
Social Security Number SSN, National Identity Number NIN, dan Personal Identification Number PIN.
Pada tahap awal unifikasi tersebut dilakukan antara data kepesertaan jaminan kesehatan Askes dengan Jamsostek. Sementara data peserta Jamkesmas dan sebagian besar
Jamkesda telah ada di dalam sistem informasi PT Askes. Dengan demikian, tidak terlalu sulit untuk menambahkan satu field NIK sebagai key variable yang akan digunakan
sebagai dasar identitas peserta SJSN di fasilitas kesehatan, kantor pemerintahan, maupun di berbagai tempat layanan publik. Dalam masa lima tahun ke depan, BPJS
Kesehatan akan memiliki data yang paling terkini up to date karena semua proses mutasi kependudukan dapat lebih mudah dan lebih instan tercatat dalam BPJS Kesehatan
ketika klaim berobat mencakup kelahiran, kematian dan pindah alamat diajukan lebih sering daripada perubahan data kependudukan di kantor pemerintahan. Sebab, setiap
orang bisa berobat beberapa kali dalam setahun, dan karenanya pengkinian data dapat dilakukan. Kuncinya adalah meletakkan informasi peserta dengan NIK sebagai variabel
kunci dalam cloud.
2. Pemetaan pemberi kerja sebagai sasaran kepeser taan jaminan kesehatan. Pemetaan ini baik menurut wilayah, sektor dan besar kecilnya usaha pemberi
kerja. Sebagaimana diuraikan di atas bahwa cakupan kepesertaan jaminan kesehatan
di kalangan pekerja swasta masih sangat rendah. Demikian pula pekerja mandiri yang menjadi peserta jaminan kesehatan juga masih sangat sedikit. Oleh karena itu perlu ada
upaya yang sungguh-sungguh untuk memperluas kepesertaan jaminan kesehatan di kelompok tersebut.
Perluasan kepesertaan jaminan kesehatan di kelompok ini bisa dilakukan jika diketahui secara persis nama, alamat dan kondisi pemberi kerja yang ada termasuk
71
BAB 4 ASPEK KEPESERTAAN
berapa pekerja yang bekerja di pemberi kerja tersebut. Selama ini data pemberi kerja
belum sinkron antara satu sumber dengan sumber lain. BPS memiliki daftar pemberi kerja sebagai hasil Sensus Ekonomi 2006. Kementerian Perdagangan semestinya juga
memiliki data pemberi kerja karena institusi tersebut yang mengeluarkan TDP Tanda Daftar Pemberi Kerja. Demikian pula Kementerian Hukum dan HAM juga memiliki daftar
tersebut karena pengesahan badan hukum melalui institusi tersebut. Direktorat Jenderal Pajak juga memiliki data pemberi kerja yang menjadi wajib pajak. PT Jamsostek Persero
juga memiliki nama dan alamat pemberi kerja, tetapi khusus pemberi kerja yang menjadi peserta. Perbedaan data tersebut dapat difahami karena masing-masing kantor tidak
bisa memantau pengkinian data, karena tidak terjadi transaksi rutin. Data di bank akan lebih akurat daripada data di kantor pemerintahan tersebut, kecuali mungkin di Kantor
Pajak dimana transaksi pembayaran pajak berlangsung bulanan.
Kunci keberhasilan pemetaan adalah disiplin petugas di BPJS. BPJS akan menerima pembayaran iuran oleh pemberi kerja setiap bulan dari hasil potong upah. Jika
setiap penerimaan iuran dicek keakuratan alamat pemberi kerja, maka alamat dan jumlahnya akan lebih akurat. Begitu juga jumlah pekerja dan anggota keluarganya yang
dibayarkan iurannya melalui pemberi kerja, maka akan terdata besaran pemberi kerja berdasarkan jumlah pekerja aktif dari waktu ke waktu.
Pemetaan tersebut dapat dilakukan menurut wilayah provinsi dan kabupatenkota sehingga memudahkan bagi kantor cabang BPJS untuk menetapkan target kepesertaan.
Pemetaan juga dapat dilakukan melalui jenis usaha dan jumlah pekerjanya sehingga dapat memudahkan untuk membuat pengelompokan target kepesertaan.