CAKUPAN KEPESERTAAN UNTUK PENDUDUK MISKIN DAN TIDAK MAMPU

51 BAB 4 ASPEK KEPESERTAAN

1. JUMLAH, PERKEMBANGAN DAN DISTRIBUSI PENDUDUK

Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan 8 . Dengan jumlah sebesar itu berarti penduduk Indonesia sekitar 8,2 kali lipat penduduk Malaysia, 2,5 kali lipat penduduk Philipina, 10 kali lipat penduduk Taiwan dan sekitar 2 kali lipat penduduk Jepang 9 . Jumlah tersebut belum termasuk orang asing yang bekerja di Indonesia untuk lebih dari enam bulan. Jumlah penduduk yang besar tersebut bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun 1961 jumlah penduduk Indonesia baru sebanyak 97,1 juta jiwa. Sepuluh tahun kemudian meningkat menjadi 119,2 juta jiwa tahun 1971, tahun 1980 menjadi 146,9 juta jiwa, tahun 1990 menjadi 178,6 juta jiwa, tahun 2000 sebanyak 205,1 juta jiwa, dan pada tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa. Secara nasional, laju pertumbuhan penduduk Indonesia per tahun selama sepuluh ta hun terakhir adalah sebesar 1,49 persen. Dengan tingkat pertumbuhan sebesar itu maka penduduk Indonesia setiap tahunnya bertambah sekitar 3-4 juta jiwa. Jumlah pertambahan penduduk Indonesia sebesar itu hampir mendekati total penduduk Singapura yang jumlahnya sekitar 5 juta jiwa.

2. DISTRIBUSI PENDUDUK

Besarnya jumlah penduduk Indonesia tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan. Apalagi jika dilihat dari distribusinya yang tidak merata. Pulau Jawa yang luasnya hanya 6,8 persen 10 dihuni oleh 57,49 persen penduduk Indonesia. 11 Sementara pulau Kalimantan yang luasnya 28,5 persen dihuni oleh hanya 5,8 persen penduduk Indonesia. Dengan demikian distribusi penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa yaitu sebesar 58 persen, yang diikuti oleh pu lau Sumatera sebesar 21 persen. Selanjutnya untuk pulau-pulaukelompok kepulauan lain berturut-turut adalah sebagai berikut: Sulawesi ditempati oleh 7 persen; Kalimantan sebesar 6 persen; Bali dan Nusa Tenggara 8 Badan Pusat Statistik, Hasil Sensus Penduduk 2010. Data Agregat Per Provinsi., BPS, Jakarta, Agustus 2010, p. 6 9 Population Reference Bureau, 2010 Population Data Sheet, 2010, p.8. 10 Badan Pusat Statistik BPS, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia, Agustus 2010, BPS, Jakarta, p. 3 diolah. 11 Badan Pusat Statistik, Hasil Sensus Penduduk 2010. Data Agregat per Provinsi, BPS, Agustus 2010, p.14 52 PETA JALAN MENUJU JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 2012 - 2019 sebesar 6 persen; sementara Maluku dan Papua dihuni oleh hanya 3 persen penduduk Indonesia. Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan urutan jumlah penduduk terbanyak, yaitu masing-masing mempunyai 43.021.826 orang, 37.476.011 orang, dan 32.380.687 orang. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah yang terbanyak penduduknya di luar Jawa, yaitu sebanyak 12.985.075 orang. Jumlah penduduk Indonesia tersebar di sekitar 5.000 dari 17.504 pulau yang dimiliki Indonesia 12 , 33 provinsi, 497 kabupatenkota, 6.652 kecamatan dan 77.012 desa kelurahan 13 . Dengan luas wilayah Indonesia yang mencapai 1.910.931 km2, maka rata- rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per km2. Provinsi yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu dengan 14.440 orang per Km2. Sementara itu, provinsi yang paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua Barat dengan hanya 8 orang per Km2. Luasnya wilayah Indonesia dan rendahnya kepadatan penduduk menimbulkan masalah pemerataan fasilitas kesehatan untuk melayani peser ta jaminan kesehatan. Di daerah yang penduduknya jarang fasilitas kesehatan juga jarang tersedia sehingga penduduk lebih sulit untuk mengakses fasilitas kesehatan. Namun, menunda perluasan jaminan kesehatan dengan alasan menunggu pemerataan akan melanggar hak-hak rakyat di daerah yang telah tersedia fasilitas kesehatan misalnya di Jawa dan Sumatra yang dihuni oleh hampir 80 persen penduduk. Tentu saja, pendekatan khusus harus dicari dalam menjangkau penduduk di daerah-daerah terpencil.

3. KARAKTERISTIK PENDUDUK

Meningkatnya Jumlah Lansia. Struktur penduduk Indonesia yang sudah memasuki tahap penduduk tua ageing population mengharuskan perlunya dilaksanakan sistem jaminan sosial yang termasuk didalamnya jaminan kesehatan. Jika proporsi penduduk lanjut usia sudah makin besar maka biaya yang diperlukan untuk biaya pelayanan kesehatan juga makin besar. Kendala yang dihadapi akan makin besar. Jika jaminan kesehatan dengan skema asuransi sosial sudah berjalan maka kendala tersebut akan lebih mudah diatasi. 12 Badan Pusat Statistik BPS, Ibid, Tabel 1.2 p.4 13 Badan Pusat Statistik BPS, Op. Cit. Tabel 1.3 p.5