Ketahanan Pangan Pemberdayaan Masyarakat Statistik
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.28
Sehubungan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, pada tahun 2013 belanja daerah ditargetkan sebesar Rp.3.184.087.019.000,- dan
realisasinya Rp. 2.481.924.180.150,- atau terdapat selisih kurang sebesar 22,05 dari anggaran belanja tahun 2013. Sedangkan pendapatan daerah ditarget sebesar
Rp.2.594.562.688.000,- dan realisasinya sebesar Rp.2.801.228.549.867,- atau sekitar 107,97 . Jika dibandingkan pendapatan daerah tahun 2012 yang sebesar Rp.
2.539.285.286.650,- maka realisasi pendapatan daerah tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp. 261.943.263.217,-
Pendapatan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah PAD adalah sebesar Rp.930.577.133.513,-. Pendapatan Asli Daerah tahun 2013 ini mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah PAD tahun 2012 yang sebesar Rp.786.578.411.659,- Adapun Pendapatan yang bersumber dari Dana
Perimbangan adalah sebesar Rp.1.191.097.523.757,- dan yang bersumber dari lain- lain pendapatan yang sah sebesar Rp.679.553.892.597,-. Penyumbang terbesar dari
Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD tahun 2013 berasal dari pajak daerah yang sebesar Rp.683.708.489.950- atau sekitar 116,47 prosen dari PAD. Dibandingkan
penerimaan pajak daerah tahun 2012 yang sebesar Rp.598.872.260.463,- penerimaan dari pajak daerah tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 14,17
. data olahan DPKAD , LKPJ Th. 2013
Adanya kenaikan penerimaan pajak daerah ini tidak lepas dari upaya upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang dalam meningkatkan realisasi pajak daerah
seperti sosialisasi pajak daerah, pendekatan secara langsung dengan wajib pajak potensial, penerapan sistem online dalam pembayaran pajak, percepatan proses
administrasi penerbitan SKPDSKPDKB, pelaksanaan pekan panutan PBB dan operasi bhakti PBB, pemberian penghargaan reward kepada wajib pajak daerah berprestasi
yang patuh membayar pajak hotel, pengundian nota restoran bagi konsumen restoran dan pengundian bagi masyarakat wajib PBB yang membayar PBB tepat waktu,
pemeriksaan pajak daerah secara berkala yang di lakukan 3 tiga kali setahun, serta pelaksanaan operasi yustisi bagi pelanggaran kewajiban perpajakan