RKPD Kota Semarang Tahun 2015 IV.1
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015
4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 merupakan penjabaran tahun kelima atau tahun terakhir dari RPJMD Tahun 2010-2015. Sasaran pada RPJMD disusun untuk
mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Penyusunan Prioritas pembangunan di dalam RKPD Kota Semarang penting untuk dilakukan mengingat keterbatasan sumber
daya yang dimiliki daerah untuk melakukan pembangunan. Penyusunan prioritas pembangunan daerah didasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1 Kesesuaian
dengan dokumen perencanaan, 2 Urgensi penanganan isu, 3 Kemanfaatan pada hajat hidup masyarakat, 4 Kelayakan teknis, dan 5 Kesiapan bagi pelaksana
kegiatanusulan,
Selain kriteria-kriteria tersebut di atas penyusunan prioritas juga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 Visi dan misi pembangunan Kota Semarang
2010-2015, 2 Isu Strategis Kota Semarang, dan 3 Prioritas program pembangunan. Visi untuk membangun Kota Semarang tahun 2010-2015 adalah:
”Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat
Sejahtera”. Perwujudan visi tersebut mengandung filosofis bahwa Kota Semarang sebagai suatu daerah otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,
harus mampu mengoptimalkan segala potensi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya, khususnya bertumpu pada kekuatan perdagangan, jasa,
dan budaya.
Secara khusus makna dari penjabaran visi tersebut adalah sebagai berikut:
Kota Perdagangan dan Jasa. Kota Perdagangan diartikan Kota yang mendasarkan bentuk aktivitasnya pada pengembangan ekonomi yang lebih menitikberatkan pada
aspek perniagaan sesuai dengan karakteristik masyarakat kota, yang didalamnya melekat penyelenggaraan fungsi jasa yang menjadi tulang punggung pembangunan
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan tidak meninggalkan potensi lainnya. Pengembangan kota perdagangan diarahkan pada upaya untuk lebih
meningkatkan produktifitas, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kota secara keseluruhan.
Dari pemahaman tersebut, karakteristik Semarang sebagai kota perdagangan mengandung beberapa aspek penting, diantaranya :
1. Pusat kegiatan Center Point distribusi dan transaksi barang dan jasa.
Sesuai dengan letak geografisnya, Kota Semarang merupakan jalur distribusi barang dan jasa untuk wilayah Jawa Tengah pada khususnya dan pulau Jawa pada
umumnya, serta antara pulau Jawa dengan Luar Jawa. Oleh karena itu pengembangan Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan mengedepankan konsep
pembangunan yang mengarah pada terwujudnya Kota Semarang sebagai pusat transaksi dan distribusi barang dan jasa. Sebagai salah satu konsekuensi yang
harus diemban adalah pelayanan yang memadai kepada seluruh pemangku kepentingan yang menopang pengembangan kota.
2. Pengembangan jejaring networking dan kerjasama perdagangan Pengembangan Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan juga bermakna bahwa
pembangunan perekonomian daerah harus didasarkan pada terbangunnya jejaring dengan daerah-daerah lain, terutama daerah penyangga hinterland. Dengan
demikian Kota Semarang akan dapat menjadi sentra aktivitas distribusi perdagangan barang dan jasa baik dalam skala lokal, nasional, regional, maupun internasional.
3. Pengembangan potensi ekonomi lokal Membangun Kota perdagangan tidak bisa lepas dari pengembangan potensi ekonomi
lokal. Untuk menunjang terwujudnya Kota Semarang sebagai pusat transaksi dan distribusi, maka salah satu faktor penting adalah bagaimana mengembangkan
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 IV.2
potensi lokal agar memiliki nilai tambah ekonomi, yang diharapkan menjadi ikon Kota Semarang.
Beberapa potensi dasar yang dimiliki dan layak dikembangkan sebagai daya tarik kota Semarang adalah pada aspek industri, dalam konteks ini adalah industri kecil
dan menengah yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan, seperti batik, bandeng, industri pengolahan pangan, industri kerajinan handycraft, industri pariwisata, dan
lain-lain. Disamping itu potensi ini juga harus didukung dengan pengembangan pasar tradisional yang memiliki daya tarik dan daya saing terhadap pasar modern.
4. Pengembangan sarana prasarana penunjang Pembangunan sarana dan prasarana penunjang dalam pembangunan sebuah kota
merupakan salah satu syarat yang mutlak harus dipenuhi. Disamping sarana prasarana fisik seperti jalan, jembatan, pelabuhan laut, terminal peti kemas, bandar
udara internasional, hotel, perbankan, terminal, dan juga sarana penunjang yang sifatnya non fisik, seperti Sumber Daya Manusia SDM dan regulasi kebijakan.
Pengembangan SDM secara memadai sangat diperlukan, penataan SDM birokrasi dalam peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas SDM dalam
meningkatkan daya dukung pengembangan Kota, termasuk dalamnya penyiapan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
Kota Jasa, sebutan sebagai Kota jasa sebenarnya tidak lepas dari status kota
perdagangan, karena perdagangan akan selalu terkait dengan persoalan perniagaan atau proses transaksi dan distribusi barang dan jasa. Kota Jasa lebih menekankan
pada fungsi kota dalam pelayanan publik di berbagai bidang. Sebagai kota jasa dengan demikian mencakup kesiapan kota dalam melaksanakan berbagai fungsi, diantaranya :
1. Penyediaan jasa layanan publik secara memadai, baik mencakup standar pelayanan
sesuai kualitas yang diharapkan masyarakat, pengaturan regulasi yang dapat memberikan jaminan mutu pelayanan, maupun kualitas sumber daya manusia dalam
pelayanan.
2. Penyediaan fasilitas penunjang yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik, seperti hotel, perbankan, transportasi, kesehatan Rumah Sakit, pendidikan,
telekomunikasi, Ruang Pamer Ruang Pertemuan, dan lain sebagainya. 3. Berorientasi dan mengutamakan kepentingan masyarakat sebagai pelanggan, dalam
arti menempatkan masyarakat sebagai pelanggan yang harus dilayani dengan sebaik- baiknya Customer engagement
4. Pola berpikir Mindset dan perilaku melayani bagi masyarakat yang dapat mendorong terciptanya budaya pelayanan
Kota Berbudaya, mengandung arti bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan senantiasa dilandasi seluruh aspek kebudayaan yang terdiri dari Cipta, Rasa dan Karsa yang telah tumbuh menjadi kearifan masyarakat seperti pelaksanaan
nilai-nilai religiusitas, kemanusiaan, kebersamaan, persaudaraan, ketertiban dan sikap ketauladanan lainnya dalam lingkungan budaya masyarakat, sehingga menghasilkan
pembangunan karakter yang mengedepankan kehalusan budi dan perasaan, manusiawi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Percepatan pembangunan yang dilaksanakan tentunya tidak serta-merta melahirkan kesejahteraan dan kemaslahatan bagi orang banyak. Namun kadangkala
menimbulkan ekses negatif terhadap tatanan sosial kemasyarakatan, khususnya menyangkut kesenjangan, konflik sosial, kekerasan kolektif, dan materialisme tanpa
hati nurani. Pendekatan budaya seyogyanya menjadi dasar utama berbagai upaya solusi persoalan tersebut karena pendekatan budaya pada hakekatnya adalah pendekatan
kemanusiaan dan sesungguhnya budaya itu memiliki sifat kekinian dan aktif sebagai proses penataan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi.
Sejahtera, Pemberian otonomi kepada daerah, pada hakekatnya merupakan proses pemberdayaan kolektif bagi seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, agar disatu sisi tercipta ruang lebih leluasa bagi segenap jajaran birokrasi Pemerintah Daerah untuk memenuhi seluruh tugas dan
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 IV.3
tanggung jawabnya dengan baik dan benar, sedangkan disisi yang lain terbuka peluang bagi warga masyarakat dan dunia usaha untuk meningkatkan keberdayaannya sehingga
mampu dan mau secara mandiri memenuhi segala kebutuhan hidup dan kehidupannya.
Sejahtera. Sejahtera diartikan aman, sentosa dan makmur. Masyarakat Kota
Semarang yang sejahtera identik dengan masyarakat yang dapat menikmati ketenangan dalam berperikehidupan, dapat menunaikan tugas dan tanggungjwabnya dengan baik,
dan dapat menikmati hasilnya dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik.
Secara filosofis, apa yang telah tertuang di dalam visi tersebut bukan sesuatu mimpi. Melalui penjabaran secara sistematis dan komprehensif visi Kota Semarang
dapat dijabarkan dalam wujud lima butir misi berikut: 1 Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat Kota Semarang yang berkualitas, 2 Mewujudkan
Pemerintahan kota yang efektif dan efisien, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi supremasi hukum, 3 Mewujudkan kemandirian dan daya
saing daerah, 4 Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan, 5 Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat.
Adapun langkah konkrit yang akan dilakukan, dituangkan dalam 7 agenda pokok prioritas pembangunan Kota Semarang “SAPTA PROGRAM” adalah sebagai berikut:
1. Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran; 2. Penanganan Rob dan Banjir;
3. Peningkatan Pelayanan Publik; 4. Peningkatan Infrastruktur;
5. Pengarusutamaan gender; 6. Peningkatan Pelayanan Pendidikan
7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan.
Hubungan VisiMisi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Semarang yang merupakan bagian dari Sapta Program terangkum sebagaimana table 4.1. di bawah ini.
Tabel 4.1. Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan
serta kesesuaian dengan Sapta Program
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta
Program
Visi : ”Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” Misi
1 Mewujudkan
sumberdaya manusia dan
masyarakat Kota
Semarang yang
berkualitas 1. Mengembangkan pemerataan
akses dan mutu pendidikan dasar 9 tahun dan rintisan
wajar 12 tahun didukung oleh sarana prasarana yang
memadai dan tenaga pendidikan yang profesional
serta peningkatan tata kelola pendidikan yang berskala
standar nasional. 1. Meningkatnya pemerataan dan
jangkauan akses pelayanan pendidikan mencapai 100
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan
Pengangguran
2. Meningkatnya mutu dan kualitas pendidikan berstandar Nasional
untuk SD MI mencapai 40 , SMP MTs 60, SMA SMK MA
40 dan Standar Internasional pada masing-masing sekolah 1
tingkat Program 6
Peningkatan pelayanan
pendidikan
3. Meningkatnya prosentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana
pendidikan umum dan khusus mencapai 100
4. Meningkatnya relevansi dan daya saing pendidikan menengah
umum dan khusus. 2. Pengembangan pemerataan
jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan
masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
- prosentase AKHB mencapai 87,751000 KH dan AKI
mencapai 70 1000. Program 7
Peningkatan pelayanan
kesehatan
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 IV.4
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta
Program
rujukan dengan rintisan pengembangan pelayanan
berskala rumah sakit, pengembangan
profesionalisme dan kompetensi tenaga
kesehatan yang didukung dengan pesebaran sarana
dan prasarana dan terwujudnya jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat.
- UHH mencapai 72,52 tahun - Gizi Buruk 0,001
- Penurunan AKI
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan
Pengangguran 2. Paradigma Semarang Sehat 75
3. Meningkatnya Pemantapan cakupan Universal Coverage
3. Pengembangan sistem pengendalian laju
pertumbuhan dan persebarannya, fasilitasi
Keluarga Berencana dan sistem administrasi
kependudukan yang terintegrasi.
1. Meningkatnya pengendalian laju pertumbuhan penduduk dengan
Total Fertility Rate dibawah 2 TFR2
Program 5 Pengarustama
an gender 2. Peningkatan jumlah akseptor KB,
baik laki-laki dan perempuan sebanyak 75
4. Fasilitasi pengembangan kesempatan kerja
berusaha, kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja,
serta kualitas tenaga kerja yang mampu bersaing di era
global. 1. Menurunnya angka pengangguran
dari 14,9 menjadi 12,4 Program 1
Penanganan Kemiskinan
dan Pengangguran
2. Meningkatnya persentase tingkat partisipasi angkatan kerja dari
64,75 menjadi 66,71 3. Meningkatnya persentase
perlindungan dan jaminan kesejahteraan tenaga kerja
mencapai 75 4. Meningkatnya persentase fasilitasi
penyelesaian masalah hubungan industrial mencapai 100
5. Meningkatnya persentase penyelenggaraan dan sistem
informasi pasar kerja yang mudah diakses masyarakat sebesar 100
5. Pengembangan peran pemuda dan organisasi
kepemudaan dalam mendukung sikap dan
perilaku, kepeloporan, kemandirian, inovasi, dan
kreativititas serta wawasan kebangsaan dan cinta tanah
air guna meningkatkan partisipasi dalam
pembangunan. 1. Prosentase peran serta aktif
generasi pemuda dalam pembangunan sebesar 75
Program 3 Peningkatan
pelayanan publik
6. Pengembangan pembudayaan olahraga
masyarakat dan fasilitasi olahraga prestasi unggulan
yang didukung sarana prasarana olahraga yang
memadahi. 1. Meningkatnya persentase kualitas
dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga sebesar 80
Program 3 Peningkatan
pelayanan publik
2. Meningkatnya persentase budaya olahraga masyarakat mencapai
75 3. Meningkatnya persentase
pencapaian prestasi olahraga mencapai 80
7. Pengembangan dan pelestarian seni dan budaya
1. Meningkatnya persentase sarana dan prasarana pelestarian seni
Program 3
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 IV.5
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta
Program
tradisional, bangunan bersejarah serta benda cagar
budaya dalam rangka memperkuat identitas dan
jati diri masyarakat. dan budaya tradisional mencapai
3,66 Peningkatan
pelayanan publik
2. Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas bangunan
bersejarah dan benda cagar budaya mencapai 53,21
3. Meningkatnya persentase kesadaran dan pemahaman
masyarakat dalam pelestarian seni dan kekayaan budaya lokal
12,72
8. Pengembangan pelayanan dan aksesbilitas
perpustakaan berbasis teknologi informasi,
optimalisasi minat baca masyarakat dan rintisan
Perpustakaan berbasis TI. 1. Meningkatnya persentase
Perpustakaan Berbasis TI sebesar 5
Program 6 Peningkatan
pelayanan pendidikan
2. Meningkatnya persentase minat baca masyarakat mencapai 75
3. Meningkatnya persentase pelestarian dan koleksi bahan
pustaka mencapai 75 Misi
2 Mewujudkan
pemerintahan kota yang
efektif dan efisien,
meningkatka n kualitas
pelayanan publik, serta
menjunjung tinggi
supremasi hukum.
1. Pengembangan pemahaman politik untuk mewujudkan
budaya politik demokratis yang santun dan partisipasi
politik yang didukung oleh infra dan supra struktur
politik yang sehat. 1. Meningkatnya wawasan
kebangsaan dalam masyarakat 80
Program 3 Peningkatan
pelayanan publik
2. Meningkatnya persentase persentase partisipasi politik
masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada mencapai 75
3. Meningkatnya persentase peran dan fungsi politik Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah 100 2. Pengembangan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan yang efektif
dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good
governance yang didukung penerapan e-government
menuju e-city. 1. Meningkatnya persentase
administrasi pemerintahan dengan penerapan Information
Communication and Technology ICT melalui electronic
government di lingkungan Pemerintahan Kota Semarang
mencapai 75 Program 3
Peningkatan pelayanan
publik
2. Meningkatnya persentase perencanaan partisipatif dalam
penyelenggaraan pembangunan mencapai 100
3. Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID
Kota Semarang 3. Pengembangan sumber-
sumber pendapatan daerah yang potensial dan kreatif
dengan tidak membebani rakyat.
1. Meningkatnya persentase Peningkatan Pendapatan Asli
Daerah PAD sebesar 12,5 pertahun
Program 3 Peningkatan
pelayanan publik
2. Meningkatnya rasio kemandirian keuangan dalam pembiayaan
pembangunan mencapai 25 3. Meningkatnya Optimalisasi
pengelolaan aset daerah dengan penekanan pada ketersediaan
data aset yang akurat dan pengamanan aset daerah sebesar
100
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 IV.6
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta
Program
4. Terwujudnya tertib administrasi keuangan daerah dengan opini
Wajar Tanpa Pengecualian WTP 4. Pengembangan budaya kerja
aparatur yang profesional, bersih, beretika, dan
berwibawa serta anti korupsi, kolusi dan
nepotisme dalam rangka menunjang tata pengelolaan
pemerintahan yang baik yang didukung oleh
kelembagaan dan ketatalaksanaan serta
Sistem Informasi Manajemen kepegawaian yang
transparan dan akuntabel serta Pengembangan
kerjasama daerah dengan berbagai pihak baik tingkat
lokal, nasional maupun internasional.
1. Meningkatnya persentase kelembagaan dan ketatalaksanan
pemerintahan guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah mencapai 90
Program 3 Peningkatan
pelayanan publik
2. Meningkatnya persentase kapasitas birokrasi dan
profesionalisme aparat dengan penekanan pada perubahan sikap
dan perilaku aparat pemerintah daerah yang bermoral, beretika,
dan berwibawa serta anti korupsi, kolusi dan nepotisme, responsif,
transparan dan akuntabel 75
3. Meningkatnya persentase sinergitas hubungan antara pusat
dan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah mencapai 75
4. Meningkatnya persentase sistem pengawasan internal pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH 90 5. Persentase peningkatan hubungan
kerjasama antara Swasta, Pemerintahan Daerah Kabupaten
Kota lain, Provinsi, Pusat dan Luar Negeri 75
6. Berkurangnya persentase penyimpangan penyelenggaraan
pemerintahan daerah sebesar 50
5. Pengembangan system dan akses pelayanan publik
melalui peningkatan kompetensi sesuai
kewenangan pada bidang pelayanan dasar dan
penunjang berbasis teknologi infomatika guna
mewujudkan pelayanan prima.
1. Meningkatnya persentase indeks kepuasan masyarakat mencapai
80 Program 3
Peningkatan pelayanan
publik 2. Meningkatnya persentase standar
mutu pelayanan mencapai 90 3. Meningkatnya persentase sarana
dan prasarana penyelenggaraan pelayanan publik berbasis
teknologi informasi mencapai 75
4. Tewujudnya tertib administrasi dan pengelolaan administrasi
kependudukan sebesar 100 6. Pengembangan upaya
perlindungan masyarakat untuk menjaga dan
memelihara keamanan, ketertiban, persatuan, dan
kesatuan serta kerukunan masyarakat dalam rangka
mewujudkan terjaminnya keamanan dan ketertiban
umum tegaknya hukum serta terselenggaranya
perlindungan dan pengayoman terhadap
1. Meningkatnya persentase keamanan, ketentraman dan
ketertiban masyarakat 80 Program 3
Peningkatan pelayanan
publik 2. Meningkatnya persentase
pemberantasan penyalahgunaan Napza, Miras, dan penyakit
masyarakat Pekat lainnya 80 3. Meningkatnya persentase
kemampuan perlindungan masyarakat Linmas mencapai
80
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 IV.7
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta
Program
masyarakat yang didukung oleh sarana prasarana
keamanan dan ketertiban yang memadahi.
7. Pengembangan komunikasi timbal balik antara
pemerintah dan pemangku kepentingan yang mendorong
terwujudnya masyarakat yang responsif terhadap
informasi yang didukung oleh keterbukaan informasi
publik yang bertanggungjawab.
1. Meningkatnya keterbukaan informasi publik mencapai 100
Program 3 Peningkatan
pelayanan publik
2. Meningkatnya hubungan komunikasi timbal balik antara
pemerintah, masyarakat dan Media Masa mencapai 100
3. Meningkatnya partipasi masyarakat dalam pembangunan
wilayah 100 Misi
3 Mewujudkan
kemandirian dan daya
saing daerah. 1. Mengembangkan peran
koperasi dan UMKM serta lembaga keuangan mikro
dalam pemenuhan kebutuhan pasar, serta
pengembangan kewirausahaan dan
pengembangan lokal untuk mendorong daya saing.
1. Meningkatnya persentase koperasi aktif mencapai 75
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan
Pengangguran 2. Meningkatnya persentase
koperasi sehat mencapai 55 3. Meningkatnya persentase jumlah
UMKM berbasis cluster10 per tahun
4. Meningkatnya persentase akses permodalan KUMKM mencapai
25 5. Meningkatnya persentase jumlah
penyerapan tenaga kerja pada sektor UMKM 10 pertahun
2. Mengembangkan struktur perekonomian daerah
melalui pengembangan investasi, potensi dan produk
unggulan daerah yang berdaya saing serta
mengembangkan BUMD dan aset-aset daerah untuk
mendorong sektor riil dalam rangka memperluas
kesempatan kerja. 1. Meningkatnya persentase iklim
investasi yang kondusif di Kota Semarang mencapai 80
Program 4 Peningkatan
infrastruktur 2. Meningkatnya persentase
kerjasama pengelolaan aset dengan investor mencapai 75
3. Revitalisasi kawasan-kawasan industri sebesar 50
3. Mengembangkan Produktivitas Pertanian yang
berorientasi pada sistem agribisnis.
1. Meningkatnya tingkat kesejahteraan petani 75
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan
Pengangguran 2. Meningkatnya persentase kualitas
dan kuantitas produksi peternakan sebesar 10 per
tahun 3. Meningkatnya persentase kualitas
dan kuantitas produksi komoditas tanaman perkebunan 1 per
tahun 4. Mempertahankan luasan lahan
pertanian produktif sebesar 90 5. Mempertahankan luasan hutan
produktif seluas 1.559,7 ha 4. Mengembangkan
Produktivitas bahan pangan untuk menjaga ketersediaan
bahan pangan dan meningkatkan ketahanan
pangan. 1. Meningkatnya persentase
ketersediaan pangan utama sebesar 10
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan
Pengangguran 2. Meningkatnya persentase
pengembangan Kelurahan mandiri pangan 6
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 IV.8
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta
Program
3. Meningkatnya persentase cadangan pangan daerah 11
4. Meningkatnya persentase kualitas bahan pangan yang memenuhi
standar mutu pangan sebesar 5 5. Mengembangkan kualitas
pariwisata melalui pemanfaatan teknologi,
kelembagaan, obyek wisata dan sarana prasarana
pendukung. 1. Meningkatnya persentase tujuan
destinasi wisata di Kota Semarang sebesar 20
Program 3 Peningkatan
pelayanan publik
2. Meningkatnya persentase kuantitas kunjungan wisata ke
Kota Semarang rata-rata sebesar 10 per tahun
3. Meningkatnya persentase daya saing dan daya jual destinasi
wisata di Kota Semarang mencapai 25
4. Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana
pariwisata serta fasilitas pendukungnya 10
6. Mengembangkan Produktivitas kelautan dan
perikanan yang berorientasi pada sistem agribisnis.
1. Meningkatnya tingkat kesejahteraan Nelayan dan petani
perikanan 7 pertahun Program 1
Penanganan Kemiskinan
dan Pengangguran
2. Meningkatnya cakupan binaan kelompok pelaku usaha perikanan
dan kelautan rata-rata 20 per tahun
3. Meningkatnya persentase budidaya perikanan rata-rata 15
per tahun 4. Meningkatnya persentase
produksi perikanan tangkap rata- rata 5 per tahun
5. Meningkatnya persentase produksi perikanan olahan
sebesar 3 per tahun 6. Meningkatnya persentase
konsumsi makanan dari ikan sebesar 3 per kapita per tahun
7. Rintisan pasar-pasar tradisional modern dan
perlindungan bagi keberadaan pasar tradisional
serta pengembangan perdagangan dalam negeri
dan ekspor. 1. Berkembangnya pasar tradisional
modern sebanyak 2 buah per tahun
Program 4 Peningkatan
infrastruktur 2. Pengaturan berkembangnya
pasar-pasar retail modern yang baru
3. Meningkatnya persentase kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB sebesar 10 4. Meningkatnya persentase nilai
ekspor komoditi non migas rata- rata 10 per tahun
5. Penataan PKL 100 8. Mengembangkan kualitas
produk sektor perindustrian melalui pemanfaatan
teknologi, kelembagaan dan sarana prasarana
pendukung. 1. Terwujudnya city branding Kota
Semarang 100 Program 4
Peningkatan infrastruktur
2. Meningkatnya persentase struktur industri yg kuat berbasis
pada pendekatan klaster dan berdaya saing tinggi sebesar 50
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 IV.9
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta
Program
Misi 4
Mewujudkan tata ruang
wilayah dan infrastruktur
yang berkelanjutan
1. Meningkatkan penataan lahan kritis, penataan lahan
bekas galian C dan penataan kawasan pantai dan
pengembangan kegiatan perlindungan dan
konservasi, rehabilitasi dan pemulihan cadangan
sumberdaya alam dan pengendalian polusi.
1. Meningkatnya persentase pengelolaan dan penataan lahan
kritis sebesar 15 Program 2
Penanganan rob dan banjir
2. Meningkatnya persentase pengendalian dan pemanfaatan
bahan galian C dan pengunaan air bawah tanah ABT 25
3. Meningkatnya persentase cakupan pengawasan pelaksanaan AMDAL
100 4. Meningkatnya persentase mitigasi
dan adaptasi dampak perubahan iklim 50
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan
sarana pengelolaan sampah serta pengembangan
kegiatan penanganan sampah.
1. Meningkatnya persentase cakupan skala pelayanan penanganan
sampah sampai dengan 87 Program 4
Peningkatan infrastruktur
2. Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas pengelolaan limbah
padat dan limbah cair 50 3. Pengembangan kualitas dan
kuantitas Ruang Terbuka Hijau RTH.
1. Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas RTH Kawasan
Perkotaan sebesar 20 Program 4
Peningkatan infrastruktur
2. Meningkatnya persentase pengelolaan RTH Publik sebesar
100 4. Perwujudan struktur tata
ruang yang seimbang, peningkatan pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang
konsisten dengan rencana tata ruang yang ditetapkan.
1. Meningkatnya persentase pemanfaatan ruang sesuai dengan
fungsi kawasan melalui penataan kawasan strategis yang telah
ditetapkan dalam Perda RTRW 50
Program 4 Peningkatan
infrastruktur
2. Meningkatnya persentase penanganan kawasan dan
bangunan cagar budaya sebesar 75
3. Meningkatnya Pengelolaan Reklame 50
5. Pengembangan pengelolaan manajemen pelayanan
transportasi. 1. Meningkatnya persentase sarana
dan prasarana transportasi massal 50
Program 4 Peningkatan
infrastruktur 2. Meningkatnya persentase
pengelolaan manajemen lalu lintas sebesar 80
3. Meningkatnya persentase pengelolaan manajemen
perparkiran sebesar 100 6. Pengembangan manajemen
pola pergerakan angkutan barang yang terintegrasi
antar moda angkutan darat dan laut.
1. persentase sarana prasarana pola pergerakan angkutan barang
sebesar 50 Program 4
Peningkatan infrastruktur
7. Pengembangan struktur jaringan jalan yang
sistematis sesuai dengan Rencana Tata Ruang.
1. Prosentase peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana
jaringan jalan 50 Program 4
Peningkatan infrastruktur
8. Pengembangan kelengkapan jalan street furniture.
1. Meningkatnya persentase sarana prasarana estetika kota mencapai
75 Program 4
Peningkatan
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 IV.10
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta
Program
2. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana penerangan jalan
umum 35 infrastruktur
3. Meningkatnya kuantitas sarana dan prasarana penerangan jalan
umum 30 9. Penyediaan perumahan yang
layak huni bagi masyarakat dan masyarakat
berpenghasilan rendah MBR dan fasilitas
pendukungnya. 1. Meningkatnya persentase
peremajaan perumahan di kawasan-kawasan kumuh
mencapai 20 Program 4
Peningkatan infrastruktur
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan
Pengangguran
2. Pemugaran rumah tidak layak huni sebanyak 1000 rumah
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan
Pengangguran
3. Meningkatnya persentase pemenuhan kebutuhan tempat
pemakaman umum TPU 30 10 Pengembangan sarana dan
prasarana penanganan system jaringan drainase.
1. Menurunnya persentase luasan genangan banjir dan rob 50
Program 2 Penanganan
rob dan banjir 2. Meningkatnya persentase kualitas
dan kuantitas sarana prasarana penanganan system jaringan
drainase mencapai 50 11 Pengembangan sarana dan
prasarana penyediaan air baku masyarakat dan
kerjasama antar wilayah, hulu hilir dan antara
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota dalam pengelolaan
air baku. 1. Prosentase peningkatan
ketersediaan air baku sebesar 60
Program 2 Penanganan
rob dan banjir
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan
Pengangguran
Misi 5
Mewujudkan Kesejahteraa
n Sosial Masyarakat
1. Pengembangan pengarusutamaan gender
melalui fasilitasi pengembangan kelembagaan,
kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai
bidang kehidupan serta perlindungan anak, remaja
dan perempuan dalam segala bentuk diskriminasi dan
eksploitasi. 1. Menurunnya persentase
kekerasan terhadap perempuan dan anak sebesar 80
Program 5 Pengarustama
an gender 2. Peningkatan Gender Development
Indeks GDI 3. Mewujudkan Kota Layak Anak
2. Pengembangan penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial PMKS, lansia, anak jalanan dan
anak terlantar, anak berkebutuhan khusus,
1. Meningkatnya persentase penanganan, pelayanan dan
rehabilitasi PMKS 20 Program 1
Penanganan Kemiskinan
dan Pengangguran
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 IV.11
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta
Program
korban napza, penyandang HIV- AIDS, wanita rawan
sosial dan penyandang cacat secara sistematis,
berkelanjutan dan bermartabat melalui
pelayanan panti, non panti maupun rumah singgah
dilandasi rasa kesetiakawanan sosial.
2. Meningkatnya upaya Mitigasi bencana sebesar 75
Program 4 Peningkatan
infrastruktur
3. Pengembangan perlindungan dan pemenuhan hak dasar
warga miskin secara adil, merata, partisipatif,
koordinatif, sinergis dan saling percaya guna
mempercepat penurunan jumlah warga miskin.
1. mempercepat penurunan jumlah warga miskin dengan persentase
penurunan sebesar 2 per tahun Program 1
Penanganan Kemiskinan
dan Pengangguran
4.2. PRIORITAS PEMBANGUNAN RKPD Kota Semarang Tahun 2015 merupakan rencana tahun terakhir