RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.19
Untuk penanganan rob dan banjir memang menjadi tugas yang sangat berat bagi Pemerintah Kota Semarang. Potensi letak Kota Semarang yang berada di pinggir pantai
menjadikan Kota Semarang sebagai daerah langganan banjir rob. Sedangkan untuk Pedestrian masih menjadi salah satu hal yang diperhatikan
dalam penataan wajah Kota Semarang, untuk itu pembangunan pedestrian trotoar yang ramah lingkungan secara bertahap di seluruh jaringan jalan masih akan
dilaksanakan dengan tetap memperhatikan kualitas maupun kuantitasnya.
Tabel 2.15 Profil Pompa dan Polder Pengendali Banjir Rob Th. 2012-2013
No Sistem Drainase
Pompa Pengendali Banjir Luas
Genangan Juml.
PompaPolder Kapasitas
Ltdt Areal Layanan
ha 2012
2013 2012
2013 2012
2013 2012
2013
1 Kaw. Smg Barat
3 5
1275 1.575
250 250
977 977
2 Kaw. Smg Tengah
17 18
22.010 23.210
1050 1.250
1.025 1.225
3 Kaw. Smg Timur
4 5
1.985 2.185
30,45 50,45
1.015 1.012
Sumber: Data Olahan Dinas PSDA ESDM Kota Semarang, LKPJ Th. 2013
Namun begitu berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi hal tersebut. Dari data sektoral SKPD terlihat penambahan pompa
polder sejumlah 4 unit hingga saat ini menjadi 28 buah dan kapasitas pompa yang meningkat. Selain itu untuk meminimalisir terjadinya banjir dan rob dilakukan
kegiatan-kegiatan perawatan sungai-sungai secara berkala. Usaha-usaha tersebut terbukti efektif dalam menurunkan genangan banjir dan rob. Salah satu usaha yang
dapat ditempuh Kota Semarang terkait dana penataan sungai yang sangat besar, pemerintah Kota Semarang bisa memanfaatkan dana-dana yang bersumber dari dana
non-APBD, seperti APBD provinsi maupun pemerintah Pusat.
Tabel 2.16 Kondisi PJU Kota Semarang
Tahun 2012-2013
NO INDIKATOR KINERJA
SATUAN 2012
2013
1 Jumlah titik LPJU baru yang terpasang
titik 1.792
1.266 2
Jumlah seluruh LPJU yang terpasang dan terpelihara sampai tahun berjalan
titik 52.000
53.372 3
Persentase lampu penerangan jalan umum yang dalam kondisi baik
Jumlah lampu penerangan jalan umum yang dalam kondisi baik dan
rusak Jumlah lampu penerangan jalan
umum di wilayah Kota Semarang Lampu
60.480
63.657 62.180
65.449 4
Kegiatan pemasangan LPJU di daerah pinggiran dan permukiman
kegiatan 45
52 Sumber: Data Olahan Dinas PJPR Kota Semarang, LKPJ Th. 2013
Kondisi infrastruktur Kota Semarang dilihat dari Penerangan Jalan Umum menunjukkan peningkatan yang cukup baik seperti terlihat pada tabel diatas. Yang
masih perlu diperhatikan yaitu penerangan wilayah pinggiran karena hal ini juga sedikit banyak akan mengurangi potensi kerawanan kejahatan di wilayah pinggiran.
d. Perumahan
Urusan Perumahan menjadi urusan yang penting, karena perumahan merupakan kebutuhan yang pokok dan wajib dipenuhi demi kesejahteraan masyarakat. Masih
banyak masyarakat Kota Semarang yang belum memiliki rumah layak huni dan yang tinggal di kawasan kumuh.
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.20
Tabel 2.17 Perumahan Kota Semarang
Tahun 2012-2013
No Indikator Kinerja
2012 2013
1 Jumlah perbaikan Perumahan masyarakat
kurang mampu 204 rumah
202 rumah 2
Jumlah Sanitasi Komunal 4 unit
5 unit 3
Jumlah Rusunawa 5 unit
5 unit Peningkatan sarpras Rusunawa kaligawe
85 90
Peningkatan Sarpras Karangroto dan Kudu -
45 Sumber: Data Olahan DTKP Kota Semarang, LKPJ Th. 2013
Dengan masih terdapatnya perumahan tidak layak huni bagi masyarakat kurang mampu, maka Pemerintah Kota dituntut untuk membantu melakukan perbaikan.
Sesuai target dalam dokumen RPJMD tahun 2013 ini telah dilakukan perbaikan rehabilitasi rumah bagi masyarakat miskin sebanyak 202 unit rumah di 16 Kecamatan
atau di 55 Kelurahan.
Terkait dengan kebutuhan rumah layak huni, pemerintah juga perlu mencari lokasi baru untuk menambah jumlah rusunawa karena masih ada penduduk yang
tinggal di rumah tidak layak huni serta terkait juga dengan warga yang terkena gusuran akibat proyek rel ganda.
e. Penataan Ruang
Kinerja urusan Penataan Ruang dapat dilihat dari rasio ruang terbuka hijau yang ada di Kota Semarang. Pada tahun 2013 porsentase ruang terbuka hijau Kota
Semarang dapat dilihat seperti tabel dibawah ini.
Tabel 2.18 Luas RTH Kota Semarang
Tahun 2013
No Kategori RTH berdasarkan
2013
km 1 Permendagri No. 1 tahun 2007
19.578,27 52,39
2 PermenPU No. 5 tahun 2008 2.732,91
7,31 Sumber: Masterplan RTH Kota Semarang, P2KH 2013
Dilihat dari peraturan yang mengatur, Luasan RTH Kota Semarang memiliki luasan yang berbeda hal ini dikarenakan perbedaan kategori yang digunakan dalam
menentukan luasan RTH tersebut. Jika berdasarkan Permen PU 52008 kategori RTH hanya berupa: Taman kota, Lapangan OR, Hutan Kkawasan, Pemakaman dan Daerah
sempadan; namun jika didasarkan pada Permendagri 12007 kategori RTH meliputi: lapangan, makam, tanah kosong pekarangan kosong, taman sempadan, sawah,
rawa, tambak, kolam, danau, ladang dan hutan. Yang perlu menjadi catatan, bahwa luasan RTH berdasarkan Permendagri setiap tahun dapat menurun luasannya
dikarenakan perubahan fungsi dari lahan kosong, sedangkan yang berdasarkan Permen PU luasan RTH akan tetap dan cenderung bisa bertambah apabila ada
kebijakan Pemerintah Kota untuk menambah RTH.
Jika dilihat dari jumlah rumah bangunan yang memiliki ijin HO dan IMB pada tahun 2013berdasarkan data base perijinan bangunan dan ijin HOsejumlah 3.800
IMBHO sedangkan jumlah pemohon KRK sebanyak 1.000 pemohon.
Tabel 2.19 Titik Reklame di Kota Semarang
Tahun 2012-2013
NO INDIKATOR KINERJA
SATUAN 2012
2013
1 Jumlah seluruh titik reklame yang telah
terpasang selama tahun berjalan titik
1.061 1.025
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.21
NO INDIKATOR KINERJA
SATUAN 2012
2013
2 Persentase penertiban reklame illegal
Jumlah reklame yg ditertibkandibongkar Reklame
27.218 35.891
Sumber: Data Olahan Dinas PJPR Kota Semarang th. 2013
Untuk penataan reklame sampai dengan tahun 2013 ini mulai dirasakan membaik di Kota Semarang. Jumlah titik reklame yamg mengalami penurunan dan
jumlah reklame yang ditertibkan bertambah, dapat diindikasikan bahwa penataan reklame di Kota Semarang mulai digalakkan dengan lebih tertib.
f. Perencanaan Pembangunan