RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.17
2.1.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Kondisi lain dalam fokus kesejahteraan sosial adalah usaha meningkatkan ekspresi masyarakat dalam melestarikan seni budaya dan olahraga. Sedangkan dari
bidang keolahragaan meski tidak terlalu signifikan tetapi tetap menunjukkan pertumbuhan terlihat dari jumlah organisasi olahraga yang bertambah menjadi 48
dibanding tahun lalu yang hanya 41 organisasi. Animo masyarakat untuk berolahraga juga meningkat terlihat dari event-event olahraga bersama yang sering digelar
pemerintah kota, seperti acara Car Free Day CFD yang rutin tiap akhir pekan, juga acara bersepeda gowes maupun jalan sehat.
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum
Pemerintah Daerah Kota Semarang dalam rangka memberikan pelayanan, meningkatkan peran serta, prakarsa, dan memberdayakan masyarakat secara eksplisit
terlihat pada kinerja pelaksanaan pembangunan pada masing-masing urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kota Semarang yang terdiri dari fokus
layanan urusan wajib dan fokus layanan urusan pilihan.
2.1.3.1. Fokus Layanan urusan Wajib a.
Urusan Pendidikan Penyelenggaraan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas merupakan
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Kota Semarang. Kinerja urusan pendidikan selama tahun 2013 dapat terlihat dari jumlah kualitas gedungruang kelas,
rasio guru dan ruang kelas terhadap murid serta jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S1D-IV.
Berdasarkan dokumen Profil Daerah untuk ketersediaan sarana prasarana pendidikan pada tahun 2013 terdata sbb: sekolah TK negeri sejumlah 3 unit, TK
swasta 735 unit; jumlah Sekolah Luar Biasa Negeri SLBN 4 unit, jumlah SLB swasta 41 unit; Sekolah Dasar Negeri sebanyak 347 unit, SD Swasta 178 unit; jumlah sekolah
Lanjut Tingkat Pertama Negeri SMPN 43 unit, SMP Swasta 130 unit; Sekolah Lanjut Tingkat Atas Negeri SMAN sebanyak 27 unit, SMA Swasta 136 unit; Perguruan Tinggi
Negeri PTN 3 buah, PT Swasta 59 unit serta Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 59 unit.
Untuk kualitas tenaga pengajar jika dilihat melalui kualifikasi lulusan, rasio Guru yang memenuhi kualifikasi S1D-IV pada tahun 2012 ini masih 79,70 dari
keseluruhan jumlah guru yang ada yaitu 20.815 guru. Rasio ini lebih rendah 9,64 dibanding tahun lalu yang mencapai 86,34.
b. Kesehatan
Kesehatan di Kota Semarang menjadi urusan yang sangat penting untuk ditingkatkan mengingat prioritas pembangunan adalah mewujudkan Semarang Kota
Sehat. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kota Semarang baik melalui perbaikan dan penyediaan sarana prasarana kesehatan maupun melalui upaya
peningkatan pelayanan kesehatan terhadap pasien.
Sarana prasarana pendukung pelayanan kesehatan di Kota Semarang sampai dengan tahun 2013 ini sudah tercukupi dengan baik. Berdasarkan dokumen Profil
Daerah tahun 2013 semester kedua sarana kesehatan di Kota Semarang tercatat sbb: jumlah Posyandu 1.564 unit tersebar di tingkat RW; jumlah Puskesmas Induk
mencapai 37 unit dengan 5 puskesmas diantaranya telah bersertifikat ISO 2001 yaitu Puskesmas Bangetayu, Puskesmas Kedungmundu, Puskesmas Mijen, Puskesmas
Ngesrep, serta Puskesmas Halmahera yang juga dijadikan sebagai Puskesmas unggulan dan terletak di Kecamatan Semarang Timur; jumlah Pustu sebanyak 35 unit dan
Puskesling 37 unit; Rumah Sakit Umum Daerah tipe B sebanyak 2 unit; Rumah Sakit Umum Swasta tipe B sejumlah 3 unit, tipe C sejumlah 6 unit.
Untuk pelayanan kesehatan telah dilakukan secara optimal, hal ini terlihat dari Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin yang terdata
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.18
sampai dengan akhir tahun 2013 mencapai 254.844 kunjungan. Sedangkan untuk penderita TBC BTA mencapai 934 pasien, penderita DBD 2.184 orang; penderita AFP 7
orang serta penderita penyakit lainnya dan telah tertangani mencapai 27.206 orang.
c. Pekerjaan Umum
Titik berat pembangunan pada urusan pekerjaan umum adalah pada peningkatan infrastruktur, serta penanganan rob dan banjir. Berdasarkan data profil daerah Kota
Semarang panjang jalan di Kota Semarang terbagi atas 5 kelas yaitu: jalan nasional dengan panjang 68,12 km; jalan Provinsi panjang 27,16 km; jalan Kota 106 km; jalan
desa lokal 1.984,55 km serta berupa jalan tol sepanjang 44,66 km. Dari total panjang jalan 2.689,636 km di wilayah Kota Semarang, yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kota Semarang terjadi peningkatan kondisi jalan dari tahun sebelumnya yang dapat dilihat pada profil sebagai berikut:
Tabel 2.13 Kondisi Jalan Kota Semarang Tahun 2012-2013
Sumber: Data Olahan Dinas Binamarga Kota Semarang, LKPJ Th. 2013
Jika dilihat secara kewilayahan, kondisi jalan rusak banyak terjadi di wilayah- wilayah dengan kondisi tanah yang cenderung labil. Antara lain: Kecamatan Tembalang
2,51 dari total panjang jalan, Banyumanik 2,31, Mijen 1,85 untuk itu hal tersebut akan menjadi pertimbangan Pemerintah Kota Semarang dalam perencanaan
berikutnya.
Tabel 2.14 Kondisi Jalan Kota Semarang
Tahun 2013 per Wilayah Kecamatan
Sumber: Data Olahan Dinas Binamarga Kota Semarang, LKPJ Th. 2013 1.336
1.433
853 767
501 351
200 400
600 800
1.000 1.200
1.400 1.600
2012 2013
baik sedang
buruk
20.000 40.000
60.000 80.000
100.000 120.000
140.000 160.000
180.000 200.000
baik sedang
rusak
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.19
Untuk penanganan rob dan banjir memang menjadi tugas yang sangat berat bagi Pemerintah Kota Semarang. Potensi letak Kota Semarang yang berada di pinggir pantai
menjadikan Kota Semarang sebagai daerah langganan banjir rob. Sedangkan untuk Pedestrian masih menjadi salah satu hal yang diperhatikan
dalam penataan wajah Kota Semarang, untuk itu pembangunan pedestrian trotoar yang ramah lingkungan secara bertahap di seluruh jaringan jalan masih akan
dilaksanakan dengan tetap memperhatikan kualitas maupun kuantitasnya.
Tabel 2.15 Profil Pompa dan Polder Pengendali Banjir Rob Th. 2012-2013
No Sistem Drainase
Pompa Pengendali Banjir Luas
Genangan Juml.
PompaPolder Kapasitas
Ltdt Areal Layanan
ha 2012
2013 2012
2013 2012
2013 2012
2013
1 Kaw. Smg Barat
3 5
1275 1.575
250 250
977 977
2 Kaw. Smg Tengah
17 18
22.010 23.210
1050 1.250
1.025 1.225
3 Kaw. Smg Timur
4 5
1.985 2.185
30,45 50,45
1.015 1.012
Sumber: Data Olahan Dinas PSDA ESDM Kota Semarang, LKPJ Th. 2013
Namun begitu berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi hal tersebut. Dari data sektoral SKPD terlihat penambahan pompa
polder sejumlah 4 unit hingga saat ini menjadi 28 buah dan kapasitas pompa yang meningkat. Selain itu untuk meminimalisir terjadinya banjir dan rob dilakukan
kegiatan-kegiatan perawatan sungai-sungai secara berkala. Usaha-usaha tersebut terbukti efektif dalam menurunkan genangan banjir dan rob. Salah satu usaha yang
dapat ditempuh Kota Semarang terkait dana penataan sungai yang sangat besar, pemerintah Kota Semarang bisa memanfaatkan dana-dana yang bersumber dari dana
non-APBD, seperti APBD provinsi maupun pemerintah Pusat.
Tabel 2.16 Kondisi PJU Kota Semarang
Tahun 2012-2013
NO INDIKATOR KINERJA
SATUAN 2012
2013
1 Jumlah titik LPJU baru yang terpasang
titik 1.792
1.266 2
Jumlah seluruh LPJU yang terpasang dan terpelihara sampai tahun berjalan
titik 52.000
53.372 3
Persentase lampu penerangan jalan umum yang dalam kondisi baik
Jumlah lampu penerangan jalan umum yang dalam kondisi baik dan
rusak Jumlah lampu penerangan jalan
umum di wilayah Kota Semarang Lampu
60.480
63.657 62.180
65.449 4
Kegiatan pemasangan LPJU di daerah pinggiran dan permukiman
kegiatan 45
52 Sumber: Data Olahan Dinas PJPR Kota Semarang, LKPJ Th. 2013
Kondisi infrastruktur Kota Semarang dilihat dari Penerangan Jalan Umum menunjukkan peningkatan yang cukup baik seperti terlihat pada tabel diatas. Yang
masih perlu diperhatikan yaitu penerangan wilayah pinggiran karena hal ini juga sedikit banyak akan mengurangi potensi kerawanan kejahatan di wilayah pinggiran.
d. Perumahan