RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.33
di Kota Semarang dapat dilihat dari aspek kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.
2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Kemampuan ekonomi suatu daerah antara lain dapat terlihat dari perkembangan produktivitas sektor-sektor pembentuk PDRB. Kemampuan ekonomi Kota Semarang di
2 tahun terakhir ini yang tertinggi adalah pada sektor lapangan usaha Perdagangan, Hotel dan Restoran yaitu Rp.
7.522.659,90
juta atau porsi 31,09 di tahun 2013. Disusul sektor usaha Industri Pengolahan sebesar 26,58 atau sebesar Rp.
6.432.298,02.
Tabel 2.32 PDRB Atas Dasar Harga Konstan th 2012-2013
dalam jutaan
No Lapangan Usaha
2012 dalam jutaan
2013 dalam jutaan
1. Pertanian
246.649,51 1,02 248.028,30
0,97 2.
Pertambangan dan Penggalian 33.799,64 0,14
34.222,00 0,13
3. Industri dan Pengolahan
6.432.298,02 26,58 6.750.992,29 26,36
4. Listrik Gas, dan Air Bersih
294.792,96 1,22
305.343,85 1,19
5. Bangunan
3.747.765,85 15,49 3.986.401,22 15,57
6. Perdagangan,
Hotel dan
Restoran 7.522.659,90 31,09
8.015.473,75 31,30 7.
Pengangkutan dan Komunikasi 2.314.801,61
9,57 2.440.468,17
9,53 8.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
661.403,13 2,73
702.266,69 2,74
9. Jasa-jasa
2.942.317,15 12,16 3.125.332,87 12,20
Jumlah 24.196.487,78
100 25.608.529,15
100
Sumber PDRB Kota Semarang Th. 2012, BPS Kota Semarang Data belum rilis asumsi prediksi Bappeda Angka sangat sementara
Secara tren dalam lima tahun terakhir sektor lapangan usaha Perdagangan, Hotel dan Restoran mengalami pertumbuhan dan selalu mencapai porsi diatas 30 dari
keseluruhan sektor lapangan usaha.
2.1.4.2. Fokus Fasilitas WilayahInfrastruktur
Ketersediaan fasillitas wilayahinfrastruktur Kota Semarang meliputi aksesibilitas wilayah, penataan wilayah, ketersediaan air bersih, ketersediaan fasilitas listrik dan
telepon, fasilitas perdagangan dan jasa serta ketersediaan fasilitas lainnya. Ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan salah satu daya tarik Kota
Semarang dalam meningkatkan daya saing daerah.
a. Aksesbilitas Daerah
Kota Semarang selain merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah, juga merupakan jalur perlintasan dari wilayah barat Jakarta menuju wilayah Timur Surabaya dan
Selatan Yogyakarta atau sebaliknya sehingga Kota Semarang merupakan penopang jalur distribusi perekonomian Jawa Tengah. Ketersediaan sarana yang memadai dalam
mendukung aksesibilitas daerah di Kota Semarang antara lain:
Sarana jalan di Kota Semarang terdiri dari Jalan Nasional, Provinsi dan Pemerintah Kota dengan panjang total sepanjang 2.690,00 km dengan rasio
panjang jalan dengan jumlah kendaraan sebesar 0,17 serta rasio kondisi jalan baik mencapai di atas 53.
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani yang dapat melayani penumpang
domestik antar pulau juga dapat melayani penumpang internasional pada tahun 2012 jumlah kedatangan penumpang dari pintu domestik mencapai 1.366.938
penumpang meningkat dari tahun 2011 sebesar 1.212.191 penumpang
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.34
sedangkan dari sektor keberangkatan mencapai 1.425.328 penumpang meningkat dibanding tahun 2011 lau yang sejumlah 1.188.853 penumpang. Sedangkan jika
dilihat dari pintu kedatangan internasional mencapai 59.335 penumpang, meningkat dibandingkan tahun 2011 lalu yaitu sebanyak 15.201 penumpang,
begitu juga yang melalui pintu keberangkatan internasional meningkat dari 17.055 penumpang di tahun 2011 menjadi 56.738 penumpang di tahun 2012.
Pelabuhan Tanjung Emas yang merupakan pelabuhan pelayaran nusantara untuk
melayani penumpang kapal antar Provinsi, namun demikian beberapa kapal pesiar internasional juga dapat singgah dipelabuhan ini. Selain itu pelabuhan
Tanjng Emas juga untuk melayani angkutan barang yaitu dengan adanya Terminal Peti Kemas untuk melayani bongkar muat muatan baik nasional
maupun internasional. Pada tahun 2012 jumlah kunjungan kapal untuk pelayaran nusantara mencapai
871 kapal, untuk pelayaran rakyat mencapai 575 kapal, untuk pelayaran khusus non pelayaran sejumlah 141 kapal, untuk pelayaran luar negri mencapai sebesar
716 kapal.
Terminal bus untuk melayani angkutan bus didalam kota, antar kota bahkan
antar Provinsi. Beberapa terminal di Kota Semarang berdasarkan tipe pelayanan yaitu: Tipe A terminal berada di Kelurahan Mangkang Kulon Kecamatan Tugu,
terminal penumpang B di kelurahan Terboyo Kecamatan Genuk dan Terminal tipe B penggaron di kecamatan Pedurungan. Terminal dengan Tipe C yaitu di
kelurahan Cangkiran kecamatan Mijen, di kelurahan Cepoko Kecamatan Gunungpati, di Kelurahan Tanjung Mas kecamatan Semarang Utara dan Meteseh
Kecamatan Tembalang.
Stasiun kereta api di Kota Semarang untuk melayani angkutan penumpang dan
barang. Untuk pelayanan angkutan kelas Eksekutif dan Bisnis pelayanan di utamakan di Stasiun Tawang, sedangkan pelayanan angkutan penumpang kelas
ekonomi dan bisnis dipusatkan di Stasiun Poncol.
b. Penataan Wilayah