RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.88
2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Permasalahan pada bagian ini merupakan permasalahan pembangunan yang dibuat tiap urusan yang menyangkut layanan dasar dan tugasfungsi tiap SKPD.
Suatu identifikasi permasalahan menjelaskan apa yang menjadi masalah dimasa lalu dan masa mendatang serta gambaran solusi yang ditawarkan. Permasalahan
perurusan dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Urusan Pendidikan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Jangkauan
akses pelayanan dan mutu pendidikan; kualitas sarana dan prasarana pendidikan; Biaya penyelenggaraan pendidikan; Relevansi dan daya saing pendidikan
menengah umum dan khusus; dan Pendidikan karakter berbasis moral dan budi pekerti.
2. Urusan Kesehatan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Derajat kesehatan masyarakat; pelaksananan jaminan kesehatan; penyediaan pelayanan
kesehatan yang berkualitas; peningkatan sarana dan prasarana kesehatan; dan pencapaian Semarang sehat.
3. Urusan Pekerjaan Umum, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Rob dan Banjir; Kelancaran arus barang dan jasa; Pengelolaan sanitasi; Peningkatan
kualitas jalan. 4. Urusan Perumahan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Permukiman
kumuh dan perbaikan rumah tidak layak huni; kepemilikan rumah; dan Keterbatasan lahan permukiman vertical housing.
5. Urusan Penataan Ruang, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Alih fungsi lahan; Pengendalian bangunan Liar; dan Ketidaksesuaian tata ruang.
6. Urusan Perencanaan Pembangunan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Ketimpangan pertumbuhan wilayah; Koordinasi lintas sektoral; keselarasan
dokumen perencanaan; dan Keserasian pembangunan wilayah perbatasan. 7. Urusan
Perhubungan, beberapa
permasalahan yang
dihadapi adalah:
Pengembangan moda transportasi massal; Kemacetan lalu lintas; Kecelakaan lalu lintas; Sarana prasarana perhubungan darat terminal; dan pengelolaan parkir.
8. Urusan Lingkungan Hidup, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Erosi, abrasi, reklamasi pantai, pengelolaan pesisir, penurunan muka tanah; Perubahan
iklim; Pencemaran dan kerusakan lingkungan; galian mineral non logam galian C; dan Pengelolaan sampah.
9. Urusan Pertanahan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Konflik kepentingan pertanahan dan validitas data pertanahan yang belum baik.
10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Urbanisasi; dan Administrasi kependudukan, integritas.
11. Urusan Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak,
beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Pengarusutamaan gender; Kekerasan Dalam
Rumah Tangga KDRT; dan Diskriminasi, eksploitasi perdagangan perempuan dan anak.
12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Pengendalian angka kelahiran TFR; dan Kesehatan reproduksi.
13. Urusan Sosial, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Kemiskinan; PMKS Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial; dan Mitigasi Bencana.
14. Urusan Tenaga
Kerja, beberapa
permasalahan yang
dihadapi adalah:
Pengangguran; Konflik perburuhan dan peningkatan kompetensi. 15. Urusan Koperasi dan UKM, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah:
pemberdayaan dan peningkatan daya saing koperasi dan UKM. 16. Urusan Penanaman Modal, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Daya
Saing Daerah; Infrastruktur Kawasan Industri; dan Insentif dan Disinsentif Investasi.
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.89
17. Urusan Budaya, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Lunturnya nilai- nilai budaya dan kesenian tradisional di kalangan masyarakat; dan pelestarian
cagar budaya dan bangunan bersejarah. 18. Urusan Pemuda dan Olah Raga, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah:
Prestasi dan budaya olah raga; dan Potensi dan partisipasi pemuda. 19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, beberapa permasalahan yang
dihadapi adalah: penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota; dan Kerukunan hidup berbangsa dan bernegara.
20. Urusan Pemerintahan Umum, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Pelayanan publik; Optimalisasi PAD dan asset daerah; Rasio kemandirian daerah;
Pembudayaan zona integritas; dan pengelolaan anggaran; optimalisasi Perusda dan BUMD.
21. Urusan Kepegawaian,
beberapa permasalahan
yang dihadapi
adalah: Profesionalisme Birokrasi;
22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan; dan Budaya gotong royong
masyarakat. 23. Urusan Statistik, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Akurasi data base
pembangunan; Unifikasi dan kodifikasi data; validitas dan ketersediaan data untuk perencanaan.
24. Urusan Kearsipan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Inventarisasi arsip.
25. Urusan Komunikasi dan Informatika, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Keterbukaan informasi publik; dan Perkembangan Teknologi Informatika
E-Gov dan E-city serta pendayagunaan SDM Aparatur didalamnya. 26. Urusan Ketahanan Pangan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah:
Ketersediaan bahan pangan; dan Keanekaragaman pangan. 27. Urusan Pertanian, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Penyediaan
bahan pangan pertanian; dan Konversi lahan pertanian menjadi non pertanian. 28. Urusan Perikanan dan Kelautan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah:
Rendahnya pengelolaan dan pemasaran Produk Hasil Perikanan dan Kelautan; Semakin terbatasnya lahan budidaya; dan Semakin meluasnya kerusakan pantai.
29. Urusan Perdagangan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Penataan PKL; Revitalisasi pasar tradisional; dan Penataan pasar semi modern retail
modern. 30. Urusan Perindustrian, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Keterbatasan
pusat-pusat industri kecil dan menengah; Ketergantungan produk-produk industri; 31. Urusan Kehutanan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Konservasi
lahan. 32. Urusan Pariwisata, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: Pengembangan
destinasi pariwisata dan event kepariwisataan; Kuantitas kunjungan wisatawan; serta Kualitas dan kuantitas sarana prasarana pariwisata.
33. Urusan Perpustakaan, beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: belum optimalnya minat baca; dan belum optimalnya persebaran Rumah Pintar yang
nyaman.
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 III.1
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN
KEUANGAN DAERAH
3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Pembangunan suatu kota akan terpengaruh oleh kebijakan ekonomi makro yang ada di kota tersebut serta bagaimana kebijakan ekonomi makro yang ada di
tingkat provinsi dan nasional. Sinergitas kebijakan makro ekonomi kota dengan kebijakan ekonomi provinsi dan pusat merupakan hal yang harus dilaksanakan. Arah
kebijakan ekonomi secara jangka menengah dapat terlihat pada RPJMD yang dijabarkan pada dokumen perencanaan tahunan RKPD. Arah kebijakan ekonomi
daerah tahunan disusun dengan tujuan untuk mengimplementasikan program serta dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan berdasarkan kondisi
ekonomi makro yang ada.
Kebijakan dan kondisi ekonomi makro dapat terlihat antara lain melalui indikator Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan kontribusi sektoralnya,
pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, jumlah penduduk miskin, nilai Indeks Pembangunan Manusia IPM serta tingkat pengangguran terbuka.
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014
Kondisi ekonomi di tahun 2013, perkiraan tahun 2014 serta proyeksi untuk tahun 2015 dapat terlihat pada tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1 Indikator Ekonomi Daerah Kota Semarang Tahun 2011 sd 2014
No Indikator
Satuan 2011
2012 2013
2014
1. PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku Juta
Rupiah 48.461.410,41 54.384.654,53
61.062.825,55 68.489.234,85
2. PDRB Atas Dasar
Harga Konstan Juta
Rupiah 22.736.136,19 24.196.487,78
25.697.338,39 27.327.690,14
3. PDRB Per Kapita
Rupiah 31.101.850,41 34.787.877,69
37.143.011,64 44.234.428,14
4. Laju Pertumbuhan
Ekonomi Persen
6,41 6,42
6,20 5,8
– 6,4 4.
Inflasi Persen
2,87 4,85
8,19 5±1
5. Jumlah
Warga Miskin Pemkot
Persen 26,44
26,44 21,49
19,49 6.
Jumlah Penduduk Miskin BPS
Persen 5,68
5,13 5,13
na 7.
Indeks Pembangunan
Manusia IPM Poin
77,42 77,98
78,37 78,77
8. Tingkat
Pengangguran Terbuka
Persen 6,92
5,82 5,40
4,97 Sumber BPS, data sementara
Sumber Bappeda data diolah, data sangat sementara
Di tahun 2013, perekonomian Kota Semarang maupun nasional mengalami
tekanan sebagai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM Non Subsidi beserta dampak ikutannya. Tekanan juga berasal dari kebijakan bank sentral untuk
menaikkan BI rate serta nilai rupiah yang terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat mengakibatkan penurunan konsumsi masyarakat. Dengan kondisi tersebut,