Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.27 prasarana olahraga di tahun 2013 ini masih sama kuantitasnya yaitu 4 GOR dan 2 lapangan sepakbola, sedangkan lapangan olahraga lainnya yang tercatat meningkat dari 995 buah menjadi 1.365 buah.

s. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Peran serta masyarakat yang tergabung dalam suatu lembaga ataupun organisasi kemasyarakat yang mendukung nasionalisme untuk pertahanan keamanan daerah merupakan salah satu indikator keberhasilan pada urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri. Pada tahun 2013 jumlah anggota Linmas yang telah terdaftar dan memiliki KTA Kartu Tanda Anggota adalah sebanyak 7.404 orang, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebanyak 6.667 orang. Sedangkan sampai dengan tahun 2013, Ormas yang terdaftar di Pemerintah Kota Semarang sebanyak 180 organisasi yang dibuktikan dengan kepemilikan Surat Keterangan Terdaftar. Untuk menciptakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dilakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap pelanggaran peraturan daerah atau penegakan peraturan daerah. Pemerintah Kota Semarang memiliki peraturan daerah yang mengandung sanksi sebanyak 54 buah, selama tahun 2013 telah dilakukan penertiban non yustisial terhadap pelanggaran 24 buah peraturan daerah. Selama tahun 2013 tercatat sebanyak 598 pelanggaran peraturan daerah, dan telah dilakukan 845 operasi penertiban. Dari 54 peraturan daerah yang mengandung sanksi, yang sering ditegakkan adalah sebanyak 24 buah peraturan daerah.

t. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Seiring dengan pelaksanaan desentralisasi, urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian dilaksanakan dengan tujuan untuk mendukung pencapaian kesejahteraan masyarakat dengan selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi dari masyarakat. Berkaitan dengan produk-produk hukum yang dihasilkan oleh DPRD yang meliputi Peraturan Daerah dan Keputusan DPRD adalah sebagai berikut : pada tahun 2013, jumlah raperda yang masuk dalam prolegda sebanyak 29 buah yang terdiri dari 17 Raperda merupakan usulaninisiatif Dewan dan 12 Raperda merupakan usulan eksekutif. Dari jumlah tersebut, yang berhasil dibahas dalam sidang sidang DPRD dan telah ditetapkan menjadi Perda sebanyak 12 Perda atau sekitar 41,37 . Dari 12 Raperda yang telah ditetapkan menjadi Perda, yang merupakan inisiatif DPRD sebanyak 1 Perda, dan sisanya yang sebanyak 11 Perda merupakan usulan eksekutif. Untuk membantu PNS dilingkungan Pemerintah Kota Semarang yang sedang menghadapi masalah hukum, Pemerintah Kota Semarang telah memberikan fasilitasi dan pendampingan kepada yang bersangkutan. Pada tahun 2013 jumlah PNS Pemerintah Kota Semarang yang mendapat fasilitasi dan pendampingan dari Pemerintah Kota Semarang dalam menghadapi masalah hukum sebagai saksi, tersangka, dan terdakwa baik di Kepolisian, di Kejaksaan, maupun di Pengadilan sebanyak 133 PNS. Sedangkan jumlah perkara hukum Pemerintah Kota Semarang Tahun 2013 sebanyak 23 perkara. Dari 23 perkara tersebut, yang sudah sampai pada keputusan akhir Incraht sebanyak 8 perkara, dan sisanya yang 15 perkara masih dalam proses Hukum. Dalam rangka menangani pengaduan masyarakat terkait dengan pelayanan publik, Pemerintah Kota Semarang melalui Pusat Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik P5, pada tahun 2013 telah menerima pengaduan masyarakat atas pelaksanaan pelayanan publik sebanyak 338 pengaduan. Dari 338 pengaduan tersebut yang telah ditindaklanjuti oleh SKPD yang bersangkutan sebanyak 338 pengaduan atau 100 . Pada tahun 2013 pemerintah Kota Semarang telah berupaya untuk menyusun besaran Indek Kepuasan Masyarakat IKM, yang hasilnya telah dituang dalam bentuk dokumen tentang Indek Kepuasan Masyarakat IKM, dimana dapat diketahui bahwa besaran Indek Kepuasan Masyarakat pada tahun 2013 sebesar 74.832. Besaran ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2012 yang sebesar 73.986. RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.28 Sehubungan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, pada tahun 2013 belanja daerah ditargetkan sebesar Rp.3.184.087.019.000,- dan realisasinya Rp. 2.481.924.180.150,- atau terdapat selisih kurang sebesar 22,05 dari anggaran belanja tahun 2013. Sedangkan pendapatan daerah ditarget sebesar Rp.2.594.562.688.000,- dan realisasinya sebesar Rp.2.801.228.549.867,- atau sekitar 107,97 . Jika dibandingkan pendapatan daerah tahun 2012 yang sebesar Rp. 2.539.285.286.650,- maka realisasi pendapatan daerah tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp. 261.943.263.217,- Pendapatan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah PAD adalah sebesar Rp.930.577.133.513,-. Pendapatan Asli Daerah tahun 2013 ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah PAD tahun 2012 yang sebesar Rp.786.578.411.659,- Adapun Pendapatan yang bersumber dari Dana Perimbangan adalah sebesar Rp.1.191.097.523.757,- dan yang bersumber dari lain- lain pendapatan yang sah sebesar Rp.679.553.892.597,-. Penyumbang terbesar dari Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD tahun 2013 berasal dari pajak daerah yang sebesar Rp.683.708.489.950- atau sekitar 116,47 prosen dari PAD. Dibandingkan penerimaan pajak daerah tahun 2012 yang sebesar Rp.598.872.260.463,- penerimaan dari pajak daerah tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 14,17 . data olahan DPKAD , LKPJ Th. 2013 Adanya kenaikan penerimaan pajak daerah ini tidak lepas dari upaya upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang dalam meningkatkan realisasi pajak daerah seperti sosialisasi pajak daerah, pendekatan secara langsung dengan wajib pajak potensial, penerapan sistem online dalam pembayaran pajak, percepatan proses administrasi penerbitan SKPDSKPDKB, pelaksanaan pekan panutan PBB dan operasi bhakti PBB, pemberian penghargaan reward kepada wajib pajak daerah berprestasi yang patuh membayar pajak hotel, pengundian nota restoran bagi konsumen restoran dan pengundian bagi masyarakat wajib PBB yang membayar PBB tepat waktu, pemeriksaan pajak daerah secara berkala yang di lakukan 3 tiga kali setahun, serta pelaksanaan operasi yustisi bagi pelanggaran kewajiban perpajakan

u. Ketahanan Pangan