Koperasi dan UKM Penanaman Modal

RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.25 sekitar 28,30 hal ini dikarenakan Pemkot menggalakkan penertiban frekuensi 5 kali per bulan dan 3 kali penyuluhan sosial terhadap orang PGOTAnak JalananWTS. Sedangkan untuk jumlah PMKS yang mendapatkan penanganan meningkat dari 4.022 jiwa di tahun 2012 menjadi 8.978 jiwa di tahun 2013. Meski cakupan penangan meningkat dari tahun lalu yang hanya 3,19 namun penanganan tahun ini yang mencapai 9,1 dirasakan masih belum optimal kareba hanya menyentuh sebagian kecil dari jumlah PMKS. Salah satu bentuk penanganan terlihat dari kegiatan pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial. Tabel 2.25 Urusan Sosial di Kota Semarang Tahun 2012-2013 NO URAIAN 2012 2013 1 Jumlah penyandang masalah sosial 126.232 98.629 Jumlah yang tertangani 4.0223,19 8.9789,1 2 Jumlah sarana Sosial yang ada 112 119 Jumlah yang mendapat bantuan sarpras 62 74 Sumber: Data Olahan Dinsospora Kota Semarang th. 2013 Upaya penanganan sudah dilakukan oleh Pemerintah untuk mengatasi PMKS tersebut, tetapi mengubah pola pikir untuk hidup yang layak dengan kemampuan yang ada memang bukan pekerjaan yang mudah dan instan. Penyebab yang paling mendasar terjadinya PMKS adalah karena faktor kemiskinan, pendidikan yang rendah, tidak mempunyai ketrampilan, tidak mempunyai pekerjaan tetap, dan penghasilan yang rendah.

n. Ketenagakerjaan

Selaras dengan kondusifnya Kota Semarang pembangunan pada urusan ketenagakerjaan mengalami pertumbuhan yang positif. Upah Minimum Kota Semarang pada tahun 2013 meskipun belum memenuhi nilai Kebutuhan Hidup Layak, namun mengalami peningkatan cukup besar mencapai 21,95 menjadi sebesar Rp.1.209.100,- Untuk Kasus perselisihan hubungan industrial PHIPHK tahun 2013 sebanyak 211 kasus naik dari tahun 2012 sebanyak 192 kasus. Hal ini terjadi karena adanya upaya peningkatan penanganan oleh mediator atas kasus yang diadukan pekerja, SPSB maupun pengusaha. Jumlah serikat buruh mengalami kenaikan pada tahun 2013 sebanyak 700 PUK dengan anggota 118.023 orang binaan Disnakertrans 373 PUK dengan anggota 65.731 orang dibandingkan tahun 2012. Untuk kasus pelanggaran regulasi ketenagakerjaan tahun 2013 sebanyak 357 kasus mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012 sebanyak 296 kasus

o. Koperasi dan UKM

Kinerja urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dapat dilihat dari jumlah koperasi maupun jumlah UMKM binaan. Meski tahun ini secara prosentase koperasi aktif meningkat dari tahun lalu menjadi sebanyak 78,74 namun perlu diwaspadai ternyata jumlah koperasi menurun jumlahnya dari tahun lalu. Untuk jumlah UMKM mengalami peningkatan dari 11.208 di tahun 2012 menjadi 11.383 pada tahun ini yang diikuti meningkat pula jumlah UMKM yang dibina. Jumlah UKM aktif non BPRLKM tidak mengalami perubahan atau tetap sebanyak 514 unit di tahun 2012. Tabel 2.26 Urusan Koperasi dan UKM di Kota Semarang Tahun 2012-2013 No Uraian 2012 2013 1 Persentase koperasi aktif 78,62 78,74 Jumlah koperasi aktif 831 785 Jumlah seluruh koperasi 1.057 997 2 Jumlah anggota koperasi aktif 173.697 176.695 RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.26 No Uraian 2012 2013 1 Persentase UMKM binaan 21,2 25 Juml UMKM yang dibina 2.372 2.846 Juml seluruh UMKM 11.208 11.383 2 Juml UKM aktif non BPR LKMUKM 571 582 Juml BPR LKMUKM aktif 2 2 3 Penyerapan tenaga kerja yg pada sektor UMKM 4,88 2,91 Juml Tenaga Kerja yg terserap KUMKM 19.223 20.296 1 Akses Pembiayaan Koperasi dan UMKM 3,79 1,92 2 Persentase Koperasi dan UMKM yang menerima bantuan 26,04 28,46 Sumber: Data Olahan Dinkop UKM Kota Semarang th. 2013 Yang perlu menjadi perhatian Pemerintah Kota yaitu meski usaha Pemerintah Kota untuk menyehatkan Koperasi dan UMKM sudah cukup baik terlihat dari meningkatnya jumlah koperasi dan UMKM yang menerima bantuan secara prosentase naik namun ternyata hal ini belum diimbangi dengan kemudahan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM yang justru cenderung turun di tahun ini menjadi 1,92.

p. Penanaman Modal

Kemudahan dalam pelayanan perijinan dan kejelasan kepastian hukum menjadi salah satu indikator untuk menarik minat investor. Beberapa capaian Urusan Wajib Penanaman Modal pada tahun 2013 antara lain sebagai berikut: Tabel 2.27 Urusan Penanaman Modal di Kota Semarang Tahun 2012-2013 NO INDIKATOR SATUAN 2012 2013 1 Jumlah proyek penanaman modal asing PMA Proyek 43 33 2 Nilai investasi penanaman modal asing PMA Rupiah 2.120.266.230.907 122.298.096.934 3 Jumlah proyek penanaman modal dalam negeri PMDN Proyek 2.741 2.866 4 Nilai investasi penanaman modal dalam negeri PMDN Rupiah 1.554.973.560.463 4.129.104.274.907 5 Laju pertumbuhan investasi Persen 28 46,17 6 Nilai Potensi investasi Rupiah 3.980.704.579.000 4.589.401.752.000 7 Jumlah perijinan yang dilayani, investasinon investasi Perijinan 2784 2899 Sumber: Data Olahan BPPT Kota Semarang, LKPJ Th. 2013 Berbagai upaya selain perijinan terus ditingkatan untuk menunjang iklim investasi seperti infrastruktur yaitu pengembangan Bandara Ahmad Yani dan pengembangan obyek wisata.

q. Kebudayaan