RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.36
keamanan dan ketertiban masyarakat dapat ditanggulangi dengan sigap oleh aparatur Pemerintah. Situasi tersebut juga didorong oleh pembinaan keamanan dan ketertiban
masyarakat dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungannya.
Pada tahun 2013 jumlah anggota Linmas yang telah terdaftar dan memiliki KTA Kartu Tanda Anggota adalah sebanyak 7.404 orang, meningkat dibandingkan tahun
2012 sebanyak 6.667 orang. Sedangkan sampai dengan tahun 2013, Ormas yang terdaftar di Pemerintah Kota Semarang sebanyak 180 organisasi
. Sedangkan untuk
stabilitas bidang sosial politik juga dipengaruh oleh aktivitas kelompok masyarakat. Untuk menjalankan fungsi Linmas sebagai garda terdepan pelayanan dan pintu awal
informasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di setiap RTRW telah berdiri Pos Keamanan Lingkungan Poskamling yang dioperasionalkan dengan
Sistem Keamanan Lingkungan Siskamling sebanyak 3.065 unit
b. Kemudahan Perijinan
Proses perijinan dalam berinvestasi dilaksanakan dengan pelayanan perijinan satu pintu, melalui Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT Kota Semarang.
Penyelesaian ijin usaha bagi investor dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan publik. Kondisi iklim usaha Kota Semarang pada tahun 2013 sangat kondusif sehingga
berpengaruh secara langsung pada perkembangan penanaman modal. Hal ini dapat ditunjukkan pada perkembangan jumlah permohonan perijinan pada tahun 2012
sampai tahun 2013.
Tabel 2.33 Jumlah Permohonan Ijin di Kota Semarang
Tahun 2012-2013
NO INDIKATOR
SATUAN 2012
2013
1 Jumlah permohonan penanaman modal
penanaman modal asing PMA Permohonan
43 33
penanaman modal dalam negeri PMDN Permohonan
19 804
Investasi lainnya Non PMAPMDN Permohonan
3.520 2.722
Sumber: Data Olahan BPPT Kota Semarang, LKPJ Th. 2013
c. Pengenaan Pajak
Pengenaan pajak daerah di Kota Semarang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Biaya Pemungutan Pajak Daerah yang
terbagi kedalam 3 kelompok yaitu: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, serta Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak.
Penyumbang terbesar dari Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD tahun 2013 berasal dari pajak daerah yang sebesar Rp.683.708.489.950- atau sekitar 116,47
prosen dari PAD. Dibandingkan penerimaan pajak daerah tahun 2012 yang sebesar Rp.598.872.260.463,- penerimaan dari pajak daerah tahun 2013 mengalami kenaikan
sebesar 14,17 .
Tabel 2.34 Data Jumlah Wajib Pajak Daerah dan Jumlah Penerimaan Pajak Daerah
Tahun 2012- 2013.
No Obyek Pajak Daerah
Jumlah Wajib Pajak Penerimaan
Th.2012 Th.2013
Th.2012 Th.2013
1 PBB
242.304 494.656
161.334.468.066 185.173.747.490
2 Hotel
126 137
37.927.674.833 44.674.905.002
3 Restoran
398 394
39.406.951.705 48.387.960.623
4 Hiburan
125 136
10.416.687.455 12.405.484.804
5 Reklame
8.000 9.000
17.195.403.162 23.040.464.075
6 Penerangan jalan
419.557 462.227
114.180.202.647 137.411.660.918
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.37
No Obyek Pajak Daerah
Jumlah Wajib Pajak Penerimaan
Th.2012 Th.2013
Th.2012 Th.2013
7 Mineral bukan logam
dan batuan 1
1 1.122.774.154
1.367.379.075 8
Parkir 76
76 4.912.611.413
5.658.633.242 9
Sarang walet 64
64 10
Air Tanah 270
290 4.371.739.057
4.679.097.924 11
BPHTB 22.247
13.618 208.003.747.971
220.909.156.797
Jumlah 693.168 980.599
598.872.260.463 683.708.489.950
Sumber data olahan DPKAD Kota Semarang, LKPJ Tahun 2013
2.1.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk suatu daerah merupakan asset manakala kualitas tenaga kerja yang tersedia sama dengan lapangan kerja yang tersedia. Tingkat ketergantungan
penduduk berdasarkan penduduk usia 15 tahun dan 64 tahun usia non produktif adalah 442.719 jiwa pada tahun 2012 meningkat menjadi 446.190 jiwa pada tahun
2013. Sedangkan jumlah penduduk usia produktif yakni usia 15
– 64 tahun pada tahun 2012 adalah 1.116.479 jiwa meningkat menjadi 1.125.915 jiwa pada tahun
2013. Rasio Ketergantungan Total perbandingan antara penduduk usia tidak produktif dengan penduduk usia produktif di Kota Semarang pada tahun 2013 mencapai
39,63. Hal ini menunjukkan rasio ketergantungan penduduk di Kota Semarang yang masih cukup tinggi. Sedangkan dari sisi kualitas sumber daya manusia, dengan
banyaknya perguruan tinggi dan lembaga-lembaga ketrampilan yang ada, akan mampu menopang kebutuhan pasar.
2.2. EVALUASI PELAKSANAAN RKPD 2013 KOTA SEMARANG 2.2.1