RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.5
5. Kawasan perdagangan dan jasa direncanakan secara terpadu dengan kawasan
sekitarnya dan harus memperhatikan kepentingan semua pelaku sektor perdagangan dan jasa termasuk pedagang informal atau pedagang sejenis lainnya;
6. Pada pembangunan fasilitas perdagangan berupa kawasan perdagangan terpadu,
pelaksana pembangunan
pengembang wajib
menyediakan prasarana
lingkungan, utilitas umum, area untuk pedagang informal dan fasilitas sosial dengan dengan proporsi 40 empat puluh persen dari keseluruhan luas lahan
dan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah;
7. Pembangunan fasilitas perdagangan dan jasa harus memperhatikan kebutuhan
luas lahan, jenis-jenis ruang dan fasilitas pelayanan publik yang harus tersedia, kemudahan pencapaian dan kelancaran sirkulasi lalu lintas dari dan menuju
lokasi.
b. Rencana Kawasan Permukiman, Perdagangan dan Jasa
Potensi pergeseran peruntukan non komersial ke arah komersial ini harus diantisipasi dalam kebijakan penataan ruang wilayah Kota Semarang. Hal ini bertujuan
untuk mengarahkan perkembangan yang ada agar konflik antar kegiatan kawasan, antar pelaku kegiatan, dan antar jenis kegiatan ekonomi tidak terjadi.
Arahan pemanfaatan ruang kawasan permukiman, perdagangan dan jasa adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Fungsi Rencana Kawasan Permukiman, Perdagangan dan Jasa
dilakukan di kawasan pusat kota Central Bussiness DistricCBD Peterongan –
Tawang – Siliwangi;
2. Pengembangan jenis kegatan ini di kawasan Peterongan
– Tawang – Siliwangi bertujuan untuk mendukung terwujudnya kawasan Peterongan
– Tawang – Siliwangi sebagai kawasan perdagangan dan jasa skala pelayanan regional
nasional internasional; 3.
Pengembangan kawasan permukiman, perdagangan dan jasa di kawasan Peterongan
– Tawang – Siliwangi tetap mempertahankan Kampung Heritage sebagai kawasan permukiman dan pariwisata;
4. Pengembangan kegiatan permukiman di kawasan ini dilakukan secara vertikal
dengan pola rumah susun apartemen kondominium.
c. Rencana Kawasan Pendidikan
Dalam hal pendidikan, Kota Semarang diharapkan dapat berperan sebagai pusat pendidikan khususnya pendidikan tinggi di wilayah Jawa Tengah. Mempertimbangkan
hal tersebut, maka rencana pengembangan kawasan pendidikan tinggi di Kota Semarang dilakukan sebagai berikut :
1.
Mengarahkan pengembangan pendidikan tinggiakademi dengan skala regional nasional yang berada di kawasan Tembalang, Pedurungan, Sekaran, dan Mijen.
Pengembangan fasilitas pendidikan tinggi skala pelayanan regional nasional perlu didukung dengan penyediaan infrastruktur dan fasilitas pendukung yang
memadai.
2. Kawasan Pendidikan Bendan perlu ada pembatasan pengembangan karena
kondisi fisiknya yang rawan bencana alam dan kegiatan pendidikannya yang kurang berkembang. Kawasan ini akan dialihkan sebagai kawasan jasa pelayanan
untuk penginapan, rapat, pertemuan, seminar, dan sebagainya.
3. Pembangunan fasilitas pendidikan menengah dan pendidikan tinggi di pusat kota
diarahkan pada lokasi atau kawasan atau ruas jalan yang memadai serta tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan.
4. Pembangunan
fasilitas pendidikan
ditepi ruas
jalan utama
harus mempertimbangkan kelancaran pergerakan pada ruas jalan tersebut.
5. Untuk pendidikan dasar dan menengah diarahkan sebagai fasilitas pelayanan
lokal, jadi fasilitas ini akan dikembangkan disetiap BWK sebagai bagian dari fasilitas lingkungan dan bagian wilayah kota.
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.6
d. Rencana Kawasan Pemerintahan dan Perkantoran