RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.35
Untuk pelayanan dan persebaran fasilitas pemenuhan air bersih dan sanitasi melalui pembagunan deep well sumur dalam meningkat dari 16 unit menjadi 41 unit
di tahun 2012, dan untuk Sistem Penyediaan Air Bersih Sederhana SIPAS masih terus dijaga. Hal ini selain mempermudah warga masyarakat Semarang dalam mendapatkan
air bersih juga secara otomatis dapat menurunkan angka penggunaan air bawah tanah ABT sebagai salah satu bentuk pelestarian lingkungan.
d. Fasilitas Listrik, Telepon dan Air
Fasilitas Listrik di Kota Semarang dilayani oleh Perusahaan Listrik Negara PLN, pada tahun 2012 daya listrik tersambung untuk semua golongan tarif sebesar
1.040.764.115 KWh. Dari jumlah total pelanggan listrik, jumlah pelanggan dengan golongan tarif Rumah Tangga R menempati urutas teratas dalam pemakaian yaitu
356.787 pelanggan diikuti golongan tarif Usaha U+UKhusus + Industri Kotel Ih sebanyak 41.356 pelanggan. Untuk golongan tarif Industri I meski jumlah
pelanggannya tergolong paling kecil yaitu hanya sebesar 1.004 pelanggan namun menghabiskan 68.305.204 Kwh terjual. Hal ini menunjukkan pergerakan industri di
Kota Semarang relatif tinggi. Salah satu indikator dari kinerja PLN adalah banyaknya laporan gangguan listrik sebagai bagian dari pelayanan masyarakat. Selama tahun
2012, sebanyak 1.144 laporan gangguan untuk berbagai jenis gangguan. Bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2012, dimana tercatat 1.840 laporan gangguan,
maka mengalami penurunan sekitar 37,83 .
Untuk fasilitas telepon seiring dengan perkembangan teknologi untuk jaringan tetap jaringan telepon lokal, SLI, SLJJ, dan tertutup mengalami kecenderungan
menurun. Tetapi untuk jaringan bergerak yakni satelit dan telepon seluler mengalami perkembangan cukup pesat. Jangkauan komunikasi saat ini tidak menjadi suatu
permasalahan, melalui layanan jaringan bergerak yang ditawarkan oleh perusahaan penyedia jaringan telepon antara lain Telkom, Indosat, XL, dan lain-lain pelanggan
dapat secara cepat dapat menggunakannya.
e. Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan dan jasa, dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas hotel, penginapan, restoranrumah makan, pasar modern dan
pasar tradisional. Sampai dengan tahun 2013 jumlah fasilitas perdagangan dan jasa mengalami peningkatan, jumlah restoranrumah makankedai sebanyak 387 buah.
Perkembangan fasilitas perdagangan dan jasa di Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah hotel sebanyak
12 buah, Restoranrumah makan sebanyak 86 buah dan tempat hiburan sebanyak 37 buah. Jumlah hotel berbintang sebanyak 46 buah, hotel non bintang 82 buah, pasar
tradisional sebanyak 50 buah, pasar lokal sebanyak 23 buah. Disamping itu juga terdapat fasilitas pendidikan, tempat wisata alam dan wisata religus. Hal ini
menunjukkan bahwa Kota Semarang memilki daya tarik bagi investor untuk investasi dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara untuk berkunjung di Kota
Semarang.
2.1.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi
Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhi faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi perbankan, sebagai
infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi. Iklim investasi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mendorong berkembangnya investasi
antara lain kondisi keamanan dan ketertiban wilayah serta kemudahan proses perijinan.
a. Keamanan dan Ketertiban
Kondisi keamanan dan ketertiban Kota Semarang relatif kondusif bagi berlangsungnya aktivitas masyarakat maupun kegiatan investasi. Berbagai tindakan
kejahatan kriminalitas, unjuk rasa dan mogok kerja yang merugikan dan mengganggu
RKPD Kota Semarang Tahun 2015 II.36
keamanan dan ketertiban masyarakat dapat ditanggulangi dengan sigap oleh aparatur Pemerintah. Situasi tersebut juga didorong oleh pembinaan keamanan dan ketertiban
masyarakat dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungannya.
Pada tahun 2013 jumlah anggota Linmas yang telah terdaftar dan memiliki KTA Kartu Tanda Anggota adalah sebanyak 7.404 orang, meningkat dibandingkan tahun
2012 sebanyak 6.667 orang. Sedangkan sampai dengan tahun 2013, Ormas yang terdaftar di Pemerintah Kota Semarang sebanyak 180 organisasi
. Sedangkan untuk
stabilitas bidang sosial politik juga dipengaruh oleh aktivitas kelompok masyarakat. Untuk menjalankan fungsi Linmas sebagai garda terdepan pelayanan dan pintu awal
informasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di setiap RTRW telah berdiri Pos Keamanan Lingkungan Poskamling yang dioperasionalkan dengan
Sistem Keamanan Lingkungan Siskamling sebanyak 3.065 unit
b. Kemudahan Perijinan
Proses perijinan dalam berinvestasi dilaksanakan dengan pelayanan perijinan satu pintu, melalui Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT Kota Semarang.
Penyelesaian ijin usaha bagi investor dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan publik. Kondisi iklim usaha Kota Semarang pada tahun 2013 sangat kondusif sehingga
berpengaruh secara langsung pada perkembangan penanaman modal. Hal ini dapat ditunjukkan pada perkembangan jumlah permohonan perijinan pada tahun 2012
sampai tahun 2013.
Tabel 2.33 Jumlah Permohonan Ijin di Kota Semarang
Tahun 2012-2013
NO INDIKATOR
SATUAN 2012
2013
1 Jumlah permohonan penanaman modal
penanaman modal asing PMA Permohonan
43 33
penanaman modal dalam negeri PMDN Permohonan
19 804
Investasi lainnya Non PMAPMDN Permohonan
3.520 2.722
Sumber: Data Olahan BPPT Kota Semarang, LKPJ Th. 2013
c. Pengenaan Pajak