Rumusan dan Batasan Masalah

Hadīs al-Nabawī. Untuk lebih terarahnya pembahasan, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas hadis tentang Ṣalāt tasbīh ? 2. Bagaimana kedudukan Ṣalāt tasbīh ?

C. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan hasil pengamatan dan studi di Perpustakaan telah ditemukan beberapa penelitian sebelumnya. Adapun review studi terdahulu yang penulis telah kaji adalah: 1. Kritik Hadis Tentang Keistimewaan Salat Sunnah Tobat : Studi analisis Sanad Dan Matan, ditulis oleh Nuraini, Eni Jurusan Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009. Tema tentang salat banyak sudah banyak dibahas, namun dalam judul berbeda-beda diantaranya tentang salat sunnah taubat, dalam skripsi ini adalah meneliti hadis baik sanad maupun matan dengan tujuan untuk mengetahui otentisitas dan validitas hadis tersebut. Skripsi tersebut didapat dari perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dahsyatnya Ṣalāt Tasbīh yang ditulis oleh Misbahus Surur, Jakarta : Qultum Media, 2009. Buku ini menjelaskan Tinjauan umum mengenai Ṣalāt tasbīh diantaranya Pengertian, keajaiban dan hikmah, tata cara pelaksanaanya dan juga penjelasan para ulama mengenai dasar hukum yang di dalamnya dijelaskan pro kontra terhadap penilaian kedudukan hadis tersebut. 3. Buku “Ṣalāt Tasbīh, Sunnah Rasul Yang Dianggap Bid’ah” yang ditulis oleh Atoillah Wijayanto, Malang, Pustaka Basma, 2009. Di dalam buku ini, penulis menjelaskan dan menunjukkan dalil atau hujjah tentang kesunahan Ṣalāt Tasbīh dengan menampilkan hadis- hadis sebagai bukti otentik dan pendapat ulama ahlussunnah yang kredibel serta mumpuni dalam ilmu mereka. Juga membahas para perawi hadis yang meriwayatkan Ṣalāt Tasbīh dengan menukil pendapat para ulama ahli hadis yang mereka juga telah membahasa masalah ini sebelumnya. 4. Buku “Hadis hadis bermasalah” yang ditulis oleh Ali Mustafa Yaqub, Jakarta, Pustaka Firdaus, 2012. Di dalam buku ini, penulis memasukan Ṣalāt Tasbīh dalam bagian pembahasan buku tersebut. Di dalamnya dijelaskan secara singkat atau berupa kesimpulan penulis dan dijelaskan pula mengenai Ulama yang pro dan kontra dalam menilai Hadis tersebut. Setelah meninjau pustaka mengenai literature yang membahas tentang Ṣalāt tasbīh, penulis belum mendapatkan adanya pembahasan khusus mengenai kualitas hadis-hadis tentang alāt tasbīh yang terfokus pada satu buku, khususnya juga yang mengkritik kualitas hadis yang dipahami oleh masyarakat sebagai Ṣalāt tasbīh. Jadi, rancangan penelitian ini merupakan pengembangan dari peneliti sebelumnya, atau pelengkap dari karya-karya yang sudah ada.