Mahdī bin Maymūn.
Nama lengkapnya adalah ‘Amr bin Mālik al-Nukrī, Abū Yahyā. Ada yang mengatakan Abū Mālik al-Basrī, dan meninggal pada tahun 129 H.
29
Beliau meriwayatkah hadīs dari ayahnya dan Abī al-Jawzāi. Sedangkan
orang yang meriwayatkan hadīs darinya adalah anaknya yakni Yahyā, Nūh bin Qays,
Mahdī bin Maymūn, Sa’īd, Hammād, ‘Ibād bin ‘Ibād, dan yang lainnya.
30
Tidak banyak ditemukan kritikus yang memberikan penilaian terhadap ‘Amr bin Mālik. Ibnu Hibbān menyebutnya di dalam al-Siqah, hadīsnya yang
diriwayatkannya mu’tabar selain riwayat anaknya darinya dari ‘Amr bin Mālik, dan
dikatakan pula bahwa ia sering melakukan kesalahan. Sedangkan Ibnu Hajar mengatakan bahwa ia
shadūq lahū awhām.
Berdasarkan penilaian terhadap ‘Amr bin Mālik, dapat dinyatakan bahwa dia adalah periwayat yang kontroversial. Akan tetapi pujian yang ditujukan kepadanya
sangat rendah yakni shadūq. Lagi pula dia mengakui bahwa riwayat tersebut diterima
dari Abī al-Jawzāi,
31
sedangkan dalam biografi Abī al-Jawzāi ditemukan bahwa riwayat ‘Amr bin Mālik dari Abī al-Jawzāi tidak sah, karena ‘Amr bin Marajulun,
yakni seorang yang tidak diketahui identitasnya majhūl.
32
29
Ah ad ib Alī ib Haja al-As alā ī, Tahzīb al-Tahzīb, juz X, h. 292.
30
Ibn Hajar al- As alā ī, Tahzīb al-Tahzīb, juz VIII, h. 80.
31
Nama lengkap Abī al-Jawzāi adalah Aus bin ‘Abdullāh al-Raba’ī, Abū al-Jawzāi al-Bashrī. Al-
Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb,juz I h. 349.
32
Al- As alā ī, Tahzīb al-Tahzīb,juz I, h. 349.
Karena kualitas sanad yang diteliti adalah ḍa’īf, maka penelitian sanad dipindahkan ke jalur yang lain untuk mencari kemungkinan terdapatnya sanad yang
lebih kuat sahih. Adapun kualitas pribadi dan kapasitas intelektual para periwayat hadīs
dimaksud adalah: a. Al- Ansārī Periwayat I, sanad IV; b. ‘Urwah bin Ruwaym
Periwayat II, sanad III; c. Muhammad bin Muhājir Periwayat III, sanad II; d. Abū Tawbah bin al-
Rabi’ bin Nāfi’ Periwayat IV, sanad I; e. Abū Dāwud Periwayat V, mukharrij.