Al- Hakam bin Abān.

Abī al-Hur al-‘Anbarī kemudian diserahkan pada Ibnu ‘Abbās yang pada saat itu menjadi pemimpin Basrah. 55 Dia meriwayatkan hadīs antara lain dari tuannya Ibnu ‘Abbās, ‘Alī bin Abī Thālib, Hasan bin ‘Alī, Abī Hurayrah, Mu’āwiyah bin Abī Sufyān, ‘A bin Ya’mar. Sedangkan orang yang meriwayatkan darinya adalah Ibrāhīm al-Nakhāī, Abū al- Sya’sāi, Jābir bin Zayd dan al-Sya’bi keduanya adalah sahabat Ikrimah, Abū Ishāq al- Sabī’ī, Abū Zubayr, al-Hakam bin Abān, dan masih banyak lagi yang lainnya. 56 Adapun penilaian kritikus hadīs terhadapnya, Ibnu Luhay’ah mengatakan dari al- Aswad bahwa ‘Ikrimah qalīl al-‘aql, Ibnu ‘Umar mengatakan bahwa Ikrimah al- kazzāb. Ahmad mengatakan bahwa hadīs ‘Ikrimah dapat dijadikan hujjah, demikian pula dengan al- Bukhāri mengatakan bahwa tidak satupun sahabatku yang tidak berhujjah kepada Ikrimah. Ikrimah bin Khālid mengatakan sah hadīsnya dan dia siqah, al- ‘Ajalī mengatakan beliau tabi’i siqah, Ibnu Ma’īn, al-Nasāī, Abū Hātim dan Maymūn bin Mihrān mengatakan siqah, dan Ibnu Hibbān menyebutnya di dalam al- Siqah. 57 Berdasarkan penilaian terhadap Ikrimah al- Barbarī, maka dapat dinyatakan bahwa beliau adalah periwayat yang kontroversial. Ada yang mengatakan siqah, adapula yang mengatakan al- kazzāb. Akan tetapi ‘Umar bin Fudayl menyatakan dari 55 Al- Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb,juz VII, h. 228-234. Al-Rāzī, Kitāb al-Jarh wa al-Ta’dīl.jilid VIII h. 7-9. Al- Zahābī, Siyar A’lam al-Nubalā, juz V h. 31. 56 Al- Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb,juz VII, h. 228-234. 57 Al- Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb,juz VII, h. 228-234. ‘Usmān bin Hakīm bahwa dia mendengar Ibnu ‘Abbās mengatakan kepada Umāmah bin Sahl bahwa Apapun yang dikatakan Ikrimah itu benar dan dia tidak berbohong. Jadi, tuduhan Ibnu ‘Umar terhadap ‘Ikrimah tidak beralasan. Jadi pengakuan Ikrimah al- Barbarī bahwa dia menerima riwayat dari al-Hakam bin Abān dengan lambang ‘an tidak diragukan, bahkan diyakini pula bahwa keduanya dalam keadaan bersambung.

6. Ibnu ‘Abbās.

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullāh bin ‘Abbās bin ‘Abd al-Mutthalib al- Hāsyimī, salah seorang sepupu Rasulullah saw. 58 Dia meriwayatkan hadīs dari Rasulullah saw., ayahnya ‘Abbās, Ibunya Ummu al-Fadhl Lu bābah al-Qubrā binti al-Hars al-Hilāliyah, bibinya Maymūnah istri Rasulullah saw., para tokoh sahabat seperti Abū Bakr, ‘Umar, ‘Usmān, ‘Alī, dan masih banyak lagi yang lain. Sedangkan yang meriwayatkan hadīs darinya antara lain ‘Atha’, Thāwus, ‘Ikrimah, serta masih banyak kelompok yang lain. 59 Dia mendapat julukan hibr al-ummah tinta umat dan pernah didoakan oleh Rasulullah: “Ya, Allāh pintarkanlah ‘Abdullāh dalam masalah al-Qur’an dan mahirkanlah dalam agama”. Atha’ mengatakan: “Saya tidak melihat suatu majelis yang lebih mulia daripada majelis Ibnu ‘Abbās, yang banyak menguasai ilmu dan paling besar rasa ketakwaannya kepada Allah swt. Ia menguasai fiqh, al- Qur’an dan 58 Al- Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, juz V, h. 245. 59 Al- Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, juz V, h. 246.