Kritik Sanad Kritik Sanad Hadis

tahun 202 H. dan aku turut menyalati ‘Affān yang meninggal pada tahun 220 H.” 15 Abū Dāwud meninggal pada tanggal 16 Syawal tahun 275 H. 16 Abū Dāwud meriwayatkan hadīs antara lain dari Abū Salamah al-Tabuzaki, Abū al-Walid al-Tayalisi, Muhammad bin Kasir al-‘Abdi, Muslim bin Ibrāhīm, Abū ‘Umar al-Haudi, Abū Tawbah al-Halabī, Sulaymān bin Abd al-Rahmān al-Dimasyqi dan masih banyak lagi, baik dari Iran, Khurasan, Syam, Mesir, Jazirah maupun dari daerah lain. Sedangkan murid- muridnya antara lain: Abū Abd al-Rahmān al-Nasāī, Abū ‘Isā al-Tirmizi, anak Abū Dāwud yang bernama Abū Bakr, Abū Bakr ‘Abdullah bin Muhammad bin Abī Dunyā, juga Ibrāhīm bin Humayd bin Ibrāhīm bin Yūnus al- Aquli, Abū Hāmid Ahmad bin Ja’far al-Asfahayānī, Ahmad bin Ma’lā bin Yazīd ad- Dimasyqi, Ahmad bin Muhammad Yasin al- Harawī, Al-Hasan bin Sahib al-Syasyi, Al- Husayn bin Idrīs al-Ansāri, dan masih banyak lagi lainnya. 17 Abū Dāwud adalah periwayat hadīs yang terpuji kualitas pribadi dan intelektualnya. Terbukti dari pernyataan para kritikus hadīs tentang dirinya. Misalnya, Mūsa bin Hārūn mengatakan bahwa Abū Dāwud diciptakan di dunia untuk hadīs dan di akhirat untuk surga. Ibrāhīm al-Harbī mengatakan bahwa hadīs telah dilembutkan bagi Abū Dāwud, sebagaimana besi dilunakkan bagi Nabi Daud. Abū Bakr al-Khilāli 15 Abū ‘Abdullāh Muhammad bin Ahmad bin ‘Usmān al-Zahābī, Siyar A’lam al-Nubalā, juz XIII Cet.VII; Bayrūt: Mu’assasat al-Risālah, 1990, h. 204. 16 Abū ‘Abdullāh Muhammad bin Ahmad bin ‘Usmān al-Zahābī, Siyar A’lam al-Nubalā, juz XIII., h. 221. Lihat pula Syaikh Ahmad Farid, Min A’lam As-Salaf, yang diterjemahkan oleh Masturi Ilham dan Asmu’i Tamam dengan judul 60 Biografi Ulama Salaf Cet. I; Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2006, h. 537-538. 17 Ahmad ibn Alī ibn Hajar al-Asqalānī, Tahzīb al-Tahzīb, juz IV Bayrūt: Dār al-Fikr, 1994, h. 149-150. mengatakan Abū Dāwud adalah imam terkemuka pada zamannya, penggali berbagai disiplin ilmu, dan tidak seorang pun yang dapat menandinginya. Ibnu Hibbān mengatakan Abū Dāwud adalah seorang pemimpin dunia yang berilmu, hafiz, banyak beribadah, wara’, dan pembela al-sunnah. Sedangkan Muslim bin Qāsim mengatakan Abū Dāwud itu siqah, zuhud, ahli hadīs, dan imam pada zamannya. 18 Tidak seorangpun yang mencela pribadi Abū Dāwud. Sebaliknya, puji-pujian