Definisi dan Jenis Asuransi Syariah Takaful

takaful, yaitu: a. Beberapa pihak yang berasuransi b. Pengelola asuransi Perusahaan Asuransi. Dalam hal ini, perusahaan asuransi hanya bertindak sebagai fasilitator saling menanggung diantara para peserta asuransi 14 Perusahaan asuransi syariah dapat menawarkan dua jenis pertanggungan 15 , yaitu: 1 Takaful keluarga Asuransi Jiwa: adalah bentuk takaful yang memberi perlindungan dalam menghadapi musibah kematian dan kecelakaan atas diri peserta takaful. Sementara itu produk takaful keluarga dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu: a Takaful dengan unsur tabungan, meliputi: Takaful berencana Dana Investasi, Takaful Dana Haji dan Takaful Pendidikan. b Takaful tanpa unsur tabungan, meliputi: Takaful Berjangka, Takaful majelis Ta’lim, Takaful Khairat Keluarga, Takaful Pembiayaan, Takaful Kecelakaan Diri, Takaful Wisata dan Perjalanan, Takaful Kecelakaan Siswa, Takaful Perjalanan Haji dan Umroh. 14 Gemala.Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia. Jakarta: Prenada Media.,2004 15 Muhammad., Lembaga - Lembaga Keuangan Umat Kontemporer. Yogyakarta: UII Press, 2004,h.107 2 Takaful Umum Asuransi umum: adalah bentuk asuransi yang memberi perlindungan dalam menghadapi bencana atau kecelakaan atas harta milik peserta takaful, seperti rumah, kendaraan bermotor, bangunan pabrik dan sebagainya. Jenis produk takaful umum meliputi; Takaful Kebakaran, Takaful Kendaraan bermotor, Takaful Risiko Pembangunan, Takaful Pengangkutan Barang, Takaful Risiko Mesin, dll

2. Prinsip Dasar Asuransi Syariah

Takaful dalam menjalankan usahanya bertujuan memberikan perlindungan kepada peserta yang bermaksud menyediakan sejumlah dana bagi ahli warisnya dan atau penerima hibah, wasiat, bila peserta tersebut meninggal dunia. Selain itu takaful berfungsi pula sebagai penyedia dana yang dapat digunakan untuk berjaga-jaga apabila mendapatkan kesulitan disaat mendatang, akibat sakit, kecelakaan maupun karena sebab lainnya., takaful memiliki tiga konsep dasar 16 , antara lain: a. Saling bertanggung jawab, dimana sesama peserta mampu merasakan bahwa antara satu dengan lainnya adalah bersaudara. b. Saling bekerja sama dan saling membantu, artinya sesama peserta harus semakin meningkatkan kepeduliannya dalam upaya meringankan beban saudara yang lain. Jadi dengan bertakaful, diharapkan azas 16 Masyhuril. Khamis, Takaful, Asuransi Syariah, Suatu Solusi. Jakarta, 2000 kebersamaan akan tercipta dengan sendirinya, sehingga komitmen saling membantu benar-benar tercipta. c. Saling melindungi, dimana komitmen membela dan saling mensejahterakan sangat diharapkan tercipta melalui kepesertaannya di Takaful. Ketiga konsep ini tidak akan dapat dilaksanakan, bila nilai taqwa dan iman yang kokoh serta niat ikhlas belum meresap secara mendalam pada semua peserta dan pengelola Takaful. Pada dasarnya konsep ini ada pada asuransi konvensional, namun dalam aplikasinya masih mempunyai kekurangan, di antaranya unsur-unsur al-gharar, maisir dan ribawi masih ada dalam pelaksanaannya. Karenanya konsep dasar ini harus bermuara pada operasional pelaksanaannya, sehingga komitmen saling menolong, melindungi dan bertanggung jawab benar-benar terlaksana. Tiga prinsip dasar di atas dengan beberapa prinsip yang tidak kalah pentingnya 17 . Prinsip-prinsip tersebut antara lain: 1 Tauhid Unity: merupakan dasar utama dari setiap bentuk bangunan yang ada dalam syariah Islam, dimana setiap gerak langkah serta bangunan hukum harus menceminkan nilai-nilai 17 Hasan Ali. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta 2004: Prenada Media, h.125