Pengujian Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode PQ4R Berdasarkan

Secara teoritis dapat dikemukakan bahwa melalui kegiatan pembelajaran menggunakan metode PQ4R ini siswa mempunyai kesempatan untuk belajar dengan gaya belajar visual, auditori, maupun kinestetik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada setiap langkah kegiatan belajar menggunakan metode PQ4R, siswa dapat belajar dengan mengoptimalkan gaya belajar yang dimilikinya, karena metode ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dengan gayanya sendiri. Metode PQ4R terdiri dari enam langkah. Langkah pertama yaitu siswa ditugaskan untuk melakukan preview, pada langkah ini yang lebih mendominasi adalah siswa dengan gaya belajar dominan visual. Langkah kedua yaitu question, siswa ditugaskan untuk membuat dan mengajukan pertanyaan, pada langkah ini sesuai untuk gaya belajar dominan visual, dominan auditori maupun dominan kinestetik, karena siswa melakukan kegiatan menulis, membaca dan berdiskusi untuk membuat pertanyaan. Langkah ketiga yaitu read, siswa ditugaskan untuk membaca, membuat catatan singkat dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, sehingga langkah ini sesuai untuk gaya belajar dominan visual, dominan auditori maupun dominan kinestetik. Langkah keempat yaitu reflect, siswa ditugaskan untuk meninjau ulang jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kemudian mempresentasikannya di depan kelas, langkah ini sesuai untuk gaya belajar dominan visual dan dominan auditori. Langkah kelima yaitu recite, siswa ditugaskan untuk membuat rangkuman dari seluruh pembahasan materi yang dipelajari serta melakukan tanya jawab untuk mengingat pertanyaan dan jawaban yang telah dibuat sebelumnya, langkah ini sesuai untuk gaya belajar dominan visual, dominan auditori dan dominan kinestetik. Langkah terakhir yaitu review, siswa ditugaskan untuk membaca pertanyaan dan jawaban serta rangkuman materi yang dibuatnya, langkah ini sesuai untuk gaya belajar dominan visual dan dominan auditori. Berdasarkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran RPP pada pembelajaran menggunakan metode PQ4R ini, keseluruhan langkah- langkahnya didominasi oleh kontribusi gaya belajar dominan visual dan dominan auditori yang jika dipersentasekan berkisar 87,5 dari keseluruhan langkah-langkah pembelajaran. Sedangkan kontribusi gaya belajar yang paling sedikit adalah dominan kinestetik yang berkisar 50 dari keseluruhan langkah-langkah pembelajaran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bagi siswa multi, memiliki kontribusi sepenuhnya pada keseluruhan langkah- langkah pembelajaran karena merupakan gabungan dari visual, auditori maupun kinestetik. Hal tersebut terbukti dengan perolehan hasil belajar akhir post-test, siswa multi memiliki rata-rata post-test tertinggi dibandingkan dengan siswa dominan visual, dominan auditori maupun dominan kinestetik, yaitu sebesar 68,08 lihat Tabel 4.10. Namun, secara garis besar hasil belajar siswa dominan visual, dominan auditori, dominan kinestetik maupun multi memiliki rata-rata hasil belajar akhir post-test yang tidak berbeda signifikan dan memenuhi KKM. Kategori ketuntasan belajar siswa berdasarkan KKM sekolah, yaitu sebesar 60. Jumlah siswa dominan visual yang tuntas belajar sebanyak 13 dari 22 siswa, siswa dominan auditori sebanyak 9 dari 13 siswa, siswa dominan kinestetik sebanyak 9 dari 17 siswa, dan siswa multi yaitu sebanyak 9 dari 12 siswa. Siswa multi memiliki jumlah siswa terbanyak yang tuntas belajar, karena siswa multi merupakan siswa yang belajar dengan mengoptimalkan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Hal ini sejalan dengan pendapat Magnesen yang dikutip Prawiradelaga, bahwa pemberdayaan yang optimal dari seluruh indera seseorang dalam proses belajar dapat menghasilkan kesuksesan. 83 Hasil belajar siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode PQ4R mengalami peningkatan yang cukup baik, hal ini dapat terlihat dari rata-rata post-test yang diperoleh siswa dominan visual, dominan auditori, dominan kinestetik, dan multi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mahmudah dalam skripsinya yang berjudul Penerapan Metode Pembelajaran PQ4R dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan penerapan metode PQ4R. 84 Penelitian 83 Dewi Salma Prawiradelaga, Prinsip Disain Pembelajaran, cet.ke-2 Jakarta: Kencana, 2008, h. 24. 84 Mahmudah, Op.Cit. yang dilakukan Handy Susanto dalam jurnal pendidikan penabur yang berjudul “Meningkatkan Konsentrasi Siswa melalui Optimalisasi Modalitas Belajar Siswa” menyatakan dengan mengoptimalkan penggunaan modalitas belajar gaya belajar melalui metode pembelajaran dapat meningkatkan konsentrasi siswa serta dapat meningkatkan peranan, motivasi, dan hasil belajarnya. 85 Dapat dikatakan bahwa gaya belajar yang digunakan siswa dalam memperoleh dan memproses pengetahuan melalui berbagai langkah kegiatan metode PQ4R memiliki keterkaitan dengan pembentukan hasil belajar yang baik. Kontribusi tersebut disebabkan karena gaya belajar yang dimiliki siswa dapat meningkatkan pengetahuan siswa, sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa dengan gaya belajar dominan visual, dominan auditori, dominan kinestetik, maupun gabungan multi dari beberapa gaya belajar mendapatkan hasil belajar yang sama baiknya pada pembelajaran menggunakan metode PQ4R, yang berarti bahwa metode ini sesuai untuk siswa dengan berbagai gaya belajar. 85 Handy Susanto, “Meningkatkan Konsentrasi Siswa Melalui Optimalisasi Modalitas Belajar Siswa,” Jurnal Pendidikan Penabur - No.06Th.VJuni 2006, h. 51. Tersedia: http:www.bpkpenabur.or.idfilesHal.46-51 Meningkatkan Konsentrasi.pdf

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA menggunakan metode PQ4R berdasarkan gaya belajar siswa. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode PQ4R mengalami peningkatan yang cukup baik dan cocok digunakan untuk siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda di kelas. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajarnya yang tidak berbeda signifikan. Rata-rata hasil belajar siswa dominan visual adalah 61,5; siswa dominan auditori 63,08; siswa dominan kinestetik 63,47; dan siswa multi 68,08. Berdasarkan uji statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis, pada data pre-test diperoleh nilai H hitung = 3,70; pada data posttest diperoleh nilai H hitung = 2,22; dan pada n-gain diperoleh nilai H hitung = 2,49. Titik kritis x 2 pada α= 0,05 dengan derajat kebebasan 3 adalah 7,815. Karena H hitung lebih kecil daripada x 2 kritis , maka Ho diterima yang berarti bahwa hasil belajar IPA menggunakan metode PQ4R untuk siswa dominan visual, siswa dominan auditori, siswa dominan kinestetik, dan siswa multi tidak berbeda secara signifikan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti ingin mengemukakan beberapa saran, diantaranya adalah: 1. Gaya belajar siswa yang berbeda-beda memerlukan metode pembelajaran yang sesuai agar siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan baik. 2. Pembelajaran menggunakan metode PQ4R memerlukan manajemen waktu yang baik dalam penerapannya agar setiap langkah-langkah pembelajaran dapat berjalan dengan baik, serta perlu mempertimbangkan jumlah siswa, agar aktivitas guru dan siswa lebih efektif dan efisien. DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. “Model Pembelajaran Strategi Belajar Elaborasi Metode PQ4R.” Artikel diakses pada 10 November 2010 pukul 09.37 WIB dari: http:muhammadalitomacoa.blogspot.com200904model-pembelajaran- pq4r.html Anggraito, Y.Ulung, dkk. “Peningkatan Kuantitas Siswa Tuntas Belajar Melalui Penggunaan Strategi Belajar Metode PQ4R dalam Pembelajaran Biologi di SLTP Negeri 1 Semarang.” Laporan Penelitian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Oktober 2003. Arifin, Kasman dan Muhammad Ali. “Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasan Kelangsungan Hidup Organisme Melalui Penerapan Strategi-strategi Belajar PQ4R pada Siswa Kelas IIIC SMPN Kendari.” Jurnal MIPMIPA, Vol. 6, No. 2, Agustus 2007: h. 178-186. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, cet.ke-3. Jakarta: Bumi Aksara, 2002. ________________. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, cet.ke-13. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga, 1996. DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, cet.ke-4. Bandung : Kaifa, 1999. DePorter, Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie. Quantum Teaching : Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa, 2000. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, cet.ke-3. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Emirina. “Gaya Belajar pada Anak.” Artikel diakses pada 29 November 2010 pukul 09.22 WIB dari: http:emirina.wordpress.com20090317gaya- belajar-pada-anak Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar, cet.ke- 1. Bandung: PT Refika Aditama, 2007. Gunawan, Adi W. Genius Learning Strategy, cet.ke-4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007. Hake, Richard R. “Analyzing ChangeGain Scores.” American Educational Research Association’s Division, Measurrement and Research Methodology, 1999, h. 1-4. Artikel diakses pada 20 Desember 2010 pukul 11.28 WIB dari: http:www.physics.indiana.edu~sdiAnalyzingChange-Gain.pdf Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, cet.ke-4. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005. International Center for Educational Statistics, “Trends in International Mathematics and Science Study TIMSS 2007.” Artikel diakses pada 1 Maret 2011 pukul 10.49 WIB dari: http:nces.ed.govtimsstable07_3.asp Kanninen, Essi. “Learning Styles In Virtual Learning Environments.” Master of Science Thesis, January 2009. Artikel diakses pada 29 November 2010 pukul 09.38 WIB dari: http:hlab.ee.tut.fivideobmeevicabastoredeliverawp4style.pdf Mahayukti, Gst Ayu. “Pengembangan Model Pembelajaran Generatif dengan Metode PQ4R dalam Upaya Meningkatkan kualitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IIB SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja.” Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 2 TH. XXXVI April 2003: h. 1-11. Mahmudah. “Penerapan Metode Pembelajaran PQ4R dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa: Penelitian Tindakan Kelas di X-A MA Daarul Ma’arif Cilandak Jakarta Selatan.” Skripsi S1 Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Marjohan. “Tinggalkanlah Metode Konvensional.” Artikel diakses pada 3 Januari 2011 pukul 13.05 WIB dari: http:enewsletterdisdik.wordpress.com20071109opini-tinggalkanlah- metode-konvensional Maskur. “Peningkatan hasil belajar IPA pada pembelajaran sifat-sifat cahaya melalui eksperimen di kelas V MI Bahrul Ulum Sebani Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan.” Skripsi S1 PGSD Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra-Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang, 2009. Artikel diakses pada 3 Januari 2011 pukul 13.35 WIB dari: http:karya-ilmiah.um.ac.idindex.phpKSDParticleview4578