Macam-macam Gaya Belajar Gaya Belajar

tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca. 41 Siswa seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset. 42 Menurut Työssäoppii yang dikutip Kanninen: “The learners with auditory learning style like to hear detailed directions. They learn things one at a time. Auditory learners benefit from listening to lectures and participating in discussions.” Pelajar dengan gaya belajar auditori senang mendengarkan petunjuk yang detail. Mereka mempelajari sesuatu pada satu waktu. Pelajar auditori belajar dari mendengarkan ceramah dan berpartisipasi aktif dalam diskusi. 43 Ciri-ciri gaya belajar auditori adalah: 44 a. Perhatiannya mudah terpecah b. Belajar dengan cara mendengarkan c. Menggerakkan bibir bersuara ketika membaca 3 Kinestetik Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik, belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Siswa seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerakan dan sentuhan. 45 Menurut Työssäoppii yang dikutip Kanninen: “Kinesthetic learners learn best through feeling and experimenting. They prefer laboratory sessions or field trips over classroom lectures. These learners like to be involved with physical experiences; touching, feeling, holding, doing, and practical hands-on experiences. Therefore the virtual learning environment brings a lot of challenge to their learning.” Pelajar kinestetik belajar melalui perasaan dan melakukan percobaan. Mereka lebih menyukai sesi praktik atau terjun ke lapangan selama pembelajaran kelas. Pelajar kinestetik juga menyukai aktivitas fisik; 41 Emirina, “Gaya Belajar pada Anak.” Tersedia : http:emirina.wordpress.com20090317gaya-belajar-pada-anak 42 Nurita Putranti, “Gaya Belajar Anda Visual, Auditori, atau Kinestetik?” Tersedia : http:nuritaputranti.wordpress.com20071228gaya-belajar-anda-visual-auditori-atau-kinestetik 43 Kanninen, Op.Cit., h.15. 44 DePorter, Reardon, Singer-Nourie, Op.Cit., h. 85. 45 Putranti, Op.Cit. menyentuh, merasakan, mengerjakan, dan praktikum. Karena lingkungan belajar sesungguhnya memberikan tantangan untuk mereka belajar. 46 Ciri-ciri gaya belajar kinestetik : 47 a. Menyentuh segala sesuatu yang ditemuinya b. Sangat sulit untuk berdiam diriduduk manis c. Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya selalu aktif d. Memiliki koordinasi tubuh yang baik e. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar Dengan mengenali gaya belajar siswa, seorang guru akan dapat menentukan cara mengajar yang lebih efektif. Guru menjadi tahu bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal, sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Dengan perkataan lain, guru dapat memanfaatkan potensi yang telah dimiliki siswa dengan melatih, kemudian mengembangkannya.

3. Hasil Belajar

a. Belajar

Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang. Manusia adalah makhluk yang paling istimewa dibanding makhluk-makhluk lainnya, hal ini dijelaskan Tuhan dalam surat At-Tiin; “Sesungguhnya kami jadikan manusia sebaik-baik kejadian”. Kemampuan belajar dan mengolah informasi pada manusia merupakan ciri penting yang membedakan manusia dari makhluk lain, kemampuan belajar itu memberi manfaat bagi individu dan juga bagi masyarakat, dengan belajar seseorang mampu mengubah perilaku, dan membawa pada perubahan individu-individu yang belajar, yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan. 48 46 Kanninen, Op.Cit., h.15. 47 Emirina, Op.Cit. 48 Martinis Yamin, Strategi Pembelajarn Berbasis Kompetensi, cet.ke-2. Jakarta: Gaung Persada Press, 2004, h. 104. Belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk dalam kategori belajar. Misalnya perubahan fisik, mabuk, gila, dan sebagainya. 49 Belajar yang dilakukan oleh manusia berlangsung seumur hidup, kapan saja, di mana saja, dan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. Proses belajar tidak dapat diamati secara langsung dan sulit untuk menentukan terjadinya perubahan tingkah laku belajarnya. Perubahan tingkah laku tersebut hanya dapat diamati setelah dilakukan penilaian. 50 Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi:....acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience. Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat praktik dan pengalaman. Rumusan keduanya Process of acquiring responses as a result of special practice, belajar ialah proses memperoleh repon-respon sebagai akibat adanya pelatihan khusus. 51 Belajar merupakan proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Hilgard mengungkapkan: “Learning is the process by wich an activity originates or changed through training procedurs wether in laboratory or in the natural environment as distinguished from changesby factors not atributable to training” Belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau latihan, baik latihan di dalam laboratorium maupun di lingkungan alam. 52 49 Djamarah dan Zain, Op.Cit., h. 38. 50 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, cet.ke-4. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, h. 154-155. 51 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, cet.ke-15. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 87-88. 52 Sanjaya, Op.Cit., h. 112. Menurut Muhammad, belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. 53 Menurut CT Morgan dalam Introduction to Psychology yang dikutip oleh Faturrohman dan Sutikno merumuskan belajar sebagai suatu perubahan yang relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu. 54 Sedangkan, menurut Gagne dalam Dahar, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. 55 Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, belajar adalah proses mental yang berlangsung seumur hidup yang tidak dapat dilihat yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang mempengaruhinya. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 56 1 Faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yaitu: a Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi- 53 Muhammad, “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Ceramah dan Metode Eksperimen dalam Sub Pokok Bahasan Elektrokimia di SMA Negeri 1 Delima Sigli,”