Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
teacher centered menjadi berpusat pada siswa student centered dan metodologi yang semula lebih didominasi ekspositori berganti ke
parsipatori.
6
Salah satu metode pembelajaran yang berpusat pada siswa dan bersifat parsipatori adalah metode PQ4R Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, dan Review. Metode PQ4R dikembangkan oleh Thomas dan Robinson yang
merupakan penyempurnaan dari metode SQ3R yang dicetuskan Francis Robinson. Metode ini dapat membantu siswa mengingat apa yang mereka
baca, dan membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku.
7
Berdasarkan hasil penelitian yang sebelumnya telah dilakukan, menunjukkan bahwa metode PQ4R dapat dijadikan rujukan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya oleh Mahmudah dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran PQ4R Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, and Review dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, memberikan kesimpulan bahwa hasil belajar siswa dapat
meningkat melalui penerapan metode pembelajaran PQ4R. Dari hasil penelitian, pada siklus pertama ketuntasan belajar yang dicapai yaitu sebesar
82,6 dan siklus kedua sebesar 100. Rata-rata tes hasil belajar akhir siklus I sebesar 68,9 menjadi 71 pada siklus II.
8
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Y.Ulung Anggraito, dkk. yang berjudul “Peningkatan Kuantitas
Siswa Tuntas Belajar melalui Penggunaan Strategi Belajar Metode PQ4R dalam Pembelajaran Biologi di SLTP Negeri 1 Semarang”, memberikan
kesimpulan bahwa metode PQ4R dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kuantitas siswa tuntas belajar, hal ini dapat
dilihat berdasarkan peningkatan jumlah siswa tuntas belajar dari siklus I sampai III, namun batas tuntas kelas belum tercapai. Nilai rata-rata kelas
6
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, cet.ke-1. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007, h. 2.
7
Ibid., h. 145-147.
8
Mahmudah, “Penerapan Metode Pembelajaran PQ4R dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa: Penelitian Tindakan Kelas di X-A MA Daarul Ma’arif Cilandak Jakarta Selatan,”
Skripsi S1 Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2010, h. i.
juga menunjukkan peningkatan dari siklus I sampai III.
9
Akan tetapi, belum ada tindak lanjut dari penelitian-penelitian yang menggunakan metode PQ4R
yang telah dilakukan sebelumnya, karena penelitian tersebut hanya melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa. Padahal ada faktor-faktor lain
yang pelu diteliti dari penggunaan metode PQ4R. Salah satunya adalah gaya belajar siswa. Karena setiap siswa menempuh cara atau gaya belajar yang
berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai. Setiap
orang memiliki kekuatan belajar atau gaya belajar. Yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran, dan peraba.
Salah satu faktor yang mempengaruhi cara belajar siswa adalah persepsi, yaitu bagaimana dia memperoleh makna dari lingkungan. Persepsi diawali
lima indera: mendengar, melihat, mengecap, mencium, dan merasa. Di dunia pendidikan, istilah gaya belajar mengacu khusus untuk penglihatan,
pendengaran, dan peraba. Gaya belajar visual menyangkut penglihatan. Gaya belajar auditori merujuk pada pendengaran dan pembicaraan. Gaya
belajar kinestetik merujuk gerakan besar dan kecil.
10
Gaya belajar learning styles dianggap memiliki peranan penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa yang dipaksa belajar dengan
cara-cara yang kurang cocok dan berkenan bagi mereka tidak menutup kemungkinan akan menghambat proses belajarnya terutama dalam hal
berkonsentrasi saat menyerap informasi yang diberikan. Dan pada akhirnya hal tersebut juga akan berpengaruh pada hasil belajar yang belum maksimal
sebagaimana yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, perlu kiranya untuk dilakukan penelitian
yang berkaitan dengan perbedaan hasil belajar berdasarkan gaya belajar siswa pada pembelajaran yang menggunakan metode PQ4R. Metode ini dipilih
9
Y. Ulung Anggraito, dkk., “Peningkatan Kuantitas Siswa Tuntas Belajar melalui Penggunaan Strategi Belajar Metode PQ4R dalam Pembelajaran Biologi di SLTP Negeri 1
Semarang,” Laporan Penelitian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Oktober 2003, h. iii.
10
Emirina, “Gaya Belajar pada Anak.” Tersedia : http:emirina.wordpress.com20090317gaya-belajar-pada-anak
karena pada setiap langkahnya siswa dengan gaya belajar yang beragam dapat ikut berkontribusi dan aktif dalam pembelajaran di kelas.
Dengan menerapkan metode PQ4R ini, siswa mempunyai kesempatan belajar dengan gayanya sendiri. Peran guru berubah menjadi peran sebagai
fasilitator, artinya guru lebih banyak sebagai orang yang membantu siswa untuk belajar, sehingga pembelajaran menjadi berpusat pada siswa student
centered. Selain itu, melalui metode ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk membaca materi pelajaran yang selama ini masih rendah.
Jadi, atas dasar permasalahan yang telah disebutkan di atas, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode PQ4R Berdasarkan Gaya Belajar Siswa”.