Siswa Dominan Visual Siswa Dominan Auditori

siswa yaitu 20, sedangkan skor tertinggi sebesar 37, dengan nilai rata-rata sebesar 27,85. Nilai tersebut diperoleh dari hasil tes yang diberikan sebelum dilakukan proses pembelajaran. Kegiatan ini untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Penghitungan statistik dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 4.4: Tabel 4.4. Hasil Pre-test Siswa Dominan Auditori No. Interval Nilai Tengah Frekuensi 1. 20-23 21,5 4 2. 24-27 25,5 2 3. 28-31 29,5 5 4. 32-35 33,5 1 5. 36-39 37,5 1 Jumlah 13 Dari Tabel 4.4 dapat diinterpretasikan bahwa skor hasil belajar siswa yang paling banyak diperoleh siswa berada pada titik tengah 29,5 atau pada interval 28-31 yaitu sebanyak 5 siswa atau sebesar 38,46. Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 7 siswa atau sebesar 53,85. Siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata sebanyak 6 siswa atau sebesar 46,15 dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa dominan auditori belum memiliki hasil belajar yang baik, karena semua siswa memiliki hasil belajar dibawah kriteria ketuntasan minimal KKM sekolah tersebut yaitu sebesar 60. Sedangkan dari hasil penghitungan statistik nilai post-test dapat diinterpretasikan bahwa skor terendah yang diperoleh siswa yaitu 51, sedangkan skor tertinggi sebesar 89, dengan nilai rata-rata sebesar 63,08. Nilai tersebut diperoleh dari hasil tes yang diberikan setelah dilakukan proses pembelajaran menggunakan metode PQ4R. Penghitungan statistik dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 4.5: Tabel 4.5. Hasil Post-test Siswa Dominan Auditori No. Interval Nilai Tengah Frekuensi 1. 51-58 54,5 4 2. 59-66 62,5 6 3. 67-74 70,5 2 4. 75-82 78,5 5. 83-90 86,5 1 Jumlah 13 Dari Tabel 4.5 dapat diinterpretasikan bahwa skor hasil belajar siswa yang paling banyak diperoleh siswa berada pada titik tengah 62,5 atau pada interval 59-66 yaitu sebanyak 6 siswa atau sebesar 46,15. Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 5 siswa atau sebesar 38,46. Siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata sebanyak 8 siswa atau sebesar 61,54 dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa dominan auditori memiliki hasil belajar yang cukup baik. Tetapi masih terdapat 4 siswa yang memiliki hasil belajar dibawah KKM. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode PQ4R dapat dilihat bahwa hasil belajar pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang dimiliki siswa dominan auditori dapat tercapai dengan cukup baik. Hasil belajar siswa dapat tercapai dengan cukup baik sebagai output dari gaya belajar auditori yang lebih mendominasi. Hasil belajar siswa dominan auditori setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan metode PQ4R pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan berdasarkan penghitungan statistik memiliki nilai rata-rata 63,08 termasuk dalam kriteria baik karena diatas KKM. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan metode PQ4R memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dominan auditori. Terlihat dari jumlah siswa yang mencapai belajar tuntas adalah 9 dari 13 siswa atau sebesar 69,23.

3. Siswa Dominan Kinestetik

Dari hasil penghitungan statistik nilai pre-test siswa dominan kinestetik dapat diinterpretasikan bahwa skor terendah yang diperoleh siswa yaitu 23, sedangkan skor tertinggi sebesar 57, dengan nilai rata-rata sebesar 33,59. Nilai tersebut diperoleh dari hasil tes yang diberikan sebelum dilakukan proses pembelajaran. Kegiatan ini untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Penghitungan statistik dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 4.6: Tabel 4.6. Hasil Pre-test Siswa Dominan Kinestetik No. Interval Nilai Tengah Frekuensi 1. 23-29 26 6 2. 30-36 33 7 3. 37-43 40 2 4. 44-50 47 1 5. 51-57 54 1 Jumlah 17 Dari Tabel 4.6 dapat diinterpretasikan bahwa skor hasil belajar siswa yang paling banyak diperoleh siswa berada pada titik tengah 33 atau pada interval 30-36 yaitu sebanyak 7 siswa atau sebesar 41,18. Siswa yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 7 siswa atau sebesar 41,18. Siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata sebanyak 10 siswa atau sebesar 58,82 dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa dominan kinestetik belum memiliki hasil belajar yang baik, karena semua siswa memiliki hasil belajar dibawah kriteria ketuntasan minimal KKM sekolah tersebut yaitu sebesar 60. Sedangkan dari hasil penghitungan statistik nilai post-test dapat diinterpretasikan bahwa skor terendah yang diperoleh siswa yaitu 51, sedangkan skor tertinggi sebesar 83, dengan nilai rata-rata sebesar 63,47. Nilai tersebut diperoleh dari hasil tes yang diberikan setelah dilakukan proses pembelajaran menggunakan metode PQ4R. Penghitungan statistik dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 4.7: Tabel 4.7. Hasil Post-test Siswa Dominan Kinestetik