Mengembangkan Keterampilan Membaca Keterampilan Membaca
yang tertulis .”
12
Adapun Tarigan di dalam Alex A dan H. Achmad mengatakan, “membaca ialah suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata bahasa tulis
.”
13
Sementara itu, Finochiaro dan Bonomo di dalam Alex A dan H. Acmad mengatakan bahwa “membaca ialah memetik serta memahami arti atau
makna yang terkandung dalam bahan tertulis .”
14
Pendapat lain dikemukakan oleh Lado di dalam Alex A dan H. Achmad menga
takan, “membaca adalah memahami pola-
pola bahasa dari gambaran tertulisnya”.
15
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli bahasa dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses yang sangat kompleks yang
melibatkan beberapa keahlian. Keahlian yang paling mendukung untuk pembaca yang baik ialah memiliki ketajaman pikiran dan pengetahuan kebahasaan dalam
hal ini penguasaan semantik dan kemampuan menginterprestasikan bahan bacaan yang sesuai dengan pikiran penulis, serta pembaca dapat memahami apa yang
disampaikan penulis dalam hal tersirat maupun tersurat. Menurut Caroline T Linse mendefinisikan
“reading comprehension refers to reading for meaning understanding and entertainment”.
16
Artinya “ membaca pemahaman mengacu pada membaca untuk memahami makna dan sebagai
hiburan”. Definisi tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa pada waktu membaca, si pembaca selain menyuarakan kata-kata juga memahami arti setiap
kata sehingga dapat memahami isi bacaan secara keseluruhan. Ketika membaca, seseorang berusaha memahamai isi pesan penulis yang
tertuang dalam bacaan. Pemahaman ini merupakan prasyarat bagi berlangsungnya suatu tindakan membaca. Membaca dikatakan tidak langsung apabila tidak ada
pemahaman pada diri pembaca. Dalam buku Jauharoti Alfin, Burn dan Syafie
12
Alex. A dan H. Achmad, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Kencana, 2010, h. 74
13
Ibid,. h. 74
14
Ibid,. h. 74
15
Ibid,. h. 74
16
Caroline T, Linse, Partical English Language Teaching Young Learners, New York: McGraw-Hill, 2006, h. 71
14
mengemukakan dua tingkatan pemahaman bacaan, yaitu “pemahaman literal dan pemahaman tingkat tinggi”.
17
Pemahaman literal berarti mengetahui apa yang dikatakan penulis, juga mengetahui apa yang ditulisnya. Pikiran bertindak sebuah gudang, yang berfungsi
memasukkan dan menyimpan apa yang ditulis pengarang. Pada tingkat pengetahuan, siswa mengakui fakta-fakta dan pendukungnya dengan memakai
kata-kata yang
dipakai pengarang.
Siswa mengetahui
fakta-fakta siapa?apa?kapa?di mana?. mereka juga mengetahui detail, ide utama, sekuensi,
dan sebab-akibat ketika hal tersebut ditanyakan. Siswa menjawab pertanyaan dengan memakai kata-kata penulis.
Dapat disimpulkan bahwa pemahaman bacaan pada hakikatnya merupakan pemahaman yang harus dimiliki oleh pembaca dari hasil bacaannya yang meliputi
ide pokok, detail penting, dan mampu membuat kesimpulan dari apa yang dibaca.