Proses Pemahaman Bacaan Kemampuan Pemahaman Bacaan
konsep, serta keperluan untuk membaca ulang. Kegiatan lain yang tekstual, fonemik, struktural, serta daftar kata untuk memahami kata-kata.
c. Pengembangan pemahaman.
d. Kegiatan latihan keterampilan dasar yang mencakup diskusi, membaca
lebih lanjut, dan menulis.
24
Pemahaman terhadap bacaan dapat dipandang sebagai suatu proses yang bergulir, terus-menerus, dan berkelanjutan. Membaca pemahaman sebagai suatu
proses mempercayai bahwa upaya memahami bacaan sudah terjadi ketika peserta didik belum membaca buku apapun. Kemudian, pemahaman itu menapaki tahapan
yang berbeda dan terus berubah saat baris demi baris, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf dari bacaan mulai dibaca. Selanjutnya, pemahaman bacaan
itu akan mencapai tahapan yang lain ketika peserta didik sampai pada bagian terakhir bacaan itu, yakni ketika menutup buku, novel atau yang lainnya.
Penetapan tujuan membaca bagi peserta didik harus memenuhi dua syarat, yaitu “1 menggunakan pernyataan yang jelas tepat tentang apa yang harus
diperhatikan atau dicari oleh siswa ketika membaca, dan 2 memberikan gambaran yang mudah ditangkap oleh siswa tentang apa yang semestinya mampu
mereka lakukan setelah selesai membaca .”
25
Ketika peserta didik membaca suatu bacaan, tujuan sebenarnya bukan untuk mencari kata dan gambar secepat mungkin namun untuk mengidentifikasi
dan memahmi makna dari suatu bacaan tersebut seefisien mungkin dan kemudian mentransfer informasi ini ke dalam memori jangka panjang dalam otak peserta
didik. Bayangkan apabila peserta didik sedang mencari harta karun di suatu
danau, adalah tidak mungkin untuk menyelami setiap meter dari danau tersebut. Langkah yang benar, adalah peserta didik harus memulai dengan menyewa kapal
yang dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi setiap barang yang mungkin serupa dengan harta karun. Dengan cara ini, maka seluruh danau telah diseleksi
dengan cepat, menandai area-area tertentu yang dicurigai dan baru memulai menyelam di area tersebut. Dengan cara ini, maka kemungkinan peserta didik
24
Ibid,.h. 75-76
25
Tata Hartati, dkk, Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Rendah, Bandung: UPI PRESS, 2008, h. 255
19
menemukan harta karun akan tinggi karena peserta didik tidak membuang waktunya untuk menyelami area danau yang tidak ada apa-apanya.
Jika tujuan membaca telah ditetapkan oleh pendidik, peserta didik akan berpikir keras untuk memperoleh tujuan membaca mereka. Cara merumuskan
tujuan membaca yang ditujukan oleh pendidik akan menjadi model bagi peserta didik setiap saat membaca, yaitu merumuskan tujuan lebih dahulu, baru kemudian
menyesuaikan strategi membaca yang paling dianggap sesuai.