Aspek-aspek Keterampilan Membaca Keterampilan Membaca

rutin di mana pembaca hanya membuka buku, membaca, dan menutupnya”. 10 Membaca yang baik ialah membaca yang melibatkan berbagai macam keahlian yang dilakukan sebelum, selama, dan setelah membaca. Kegiatan yang dilakukan sebelum membaca adalah mengenal isi bacaan, bagaimana materi itu di susun atau diorganisasikan, dan menentukan tujuan dalam membaca. J. Charlesss Alderson berpendapat bahwa, “reading is necessary we will look at the multitude of real- world needs for this throughout this book.” 11 Artinya “membaca adalah diperlukan bagi kita akan melihat banyaknya kebutuhan dunia nyata di dalam keseluruhan isi buku.” Dengan demikian pembaca harus mampu memahami isi bacaan, yaitu dengan mampu menjawab pertanyaan dari sebuah teks bacaan. Kemudian mengembangkan pengertian-pengertian sesuai dengan kemampuan berpikirnya sendiri serta secara luas dan mendalam dari apa yang telah dibaca. Dengan membaca dapat dilihat sebagai suatu proses dan sebagai hasil belajar peserta didik. Membaca sebagai suatu proses merupakan semua kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada tujuan melalui tahapan tertentu, sedangkan membaca sebagai hasil belajar merupakan kegiatan membaca suatu bacaan, bukan hanya mencari kata dan gambar secepat mungkin namun untuk mengidentifikasikan, memahami makna, serta mampu menjawab pertanyaan yang terdapat dari bacaan tersebut. Jadi, dalam kegiatan membaca pada hakikatnya, yaitu suatu kegiatan yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalan tulisan, melainkan mampu menghubungkan kata-kata yang tertulis dengan memahami makna dari bacaan. Untuk memahami secara perinci mengenai apa itu membaca, dalam hal ini akan dikemukakan beberapa pengertian para ahli. Anderson di dalam Alex A dan H. Ahmad mengatakan, “membaca ialah suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata 10 Ibid,.h. 93 11 J Charles Alderson, Assessing Reading, New York: Cambridge University Press, 2000.h.2 13 yang tertulis .” 12 Adapun Tarigan di dalam Alex A dan H. Achmad mengatakan, “membaca ialah suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata bahasa tulis .” 13 Sementara itu, Finochiaro dan Bonomo di dalam Alex A dan H. Acmad mengatakan bahwa “membaca ialah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahan tertulis .” 14 Pendapat lain dikemukakan oleh Lado di dalam Alex A dan H. Achmad menga takan, “membaca adalah memahami pola- pola bahasa dari gambaran tertulisnya”. 15 Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli bahasa dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses yang sangat kompleks yang melibatkan beberapa keahlian. Keahlian yang paling mendukung untuk pembaca yang baik ialah memiliki ketajaman pikiran dan pengetahuan kebahasaan dalam hal ini penguasaan semantik dan kemampuan menginterprestasikan bahan bacaan yang sesuai dengan pikiran penulis, serta pembaca dapat memahami apa yang disampaikan penulis dalam hal tersirat maupun tersurat. Menurut Caroline T Linse mendefinisikan “reading comprehension refers to reading for meaning understanding and entertainment”. 16 Artinya “ membaca pemahaman mengacu pada membaca untuk memahami makna dan sebagai hiburan”. Definisi tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa pada waktu membaca, si pembaca selain menyuarakan kata-kata juga memahami arti setiap kata sehingga dapat memahami isi bacaan secara keseluruhan. Ketika membaca, seseorang berusaha memahamai isi pesan penulis yang tertuang dalam bacaan. Pemahaman ini merupakan prasyarat bagi berlangsungnya suatu tindakan membaca. Membaca dikatakan tidak langsung apabila tidak ada pemahaman pada diri pembaca. Dalam buku Jauharoti Alfin, Burn dan Syafie 12 Alex. A dan H. Achmad, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Kencana, 2010, h. 74 13 Ibid,. h. 74 14 Ibid,. h. 74 15 Ibid,. h. 74 16 Caroline T, Linse, Partical English Language Teaching Young Learners, New York: McGraw-Hill, 2006, h. 71 14

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan menyimak melalui penerapan metode permainan bisik berantai pada siswa kelas III MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 14 172

Peningkatan apresiasi puisi dengan media Mind mapping pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2010-2011 ptk di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

3 17 294

Peningkatan kemampuan memahami bacaan melalui media gambar pada siswa kelas VII-4 SMP Darussalam Ciputat Tahun pelajaran 2013/2014

1 16 116

Pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok Tahun pelajaran 2013/2014

1 10 132

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia dalam pokok bahasan mengarang melalui media gambar kolase di MI Ainul Yaqiin Parung Jaya Tangerang Tahun pelajaran 2013/2014

0 12 114

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Peningkatan kemampuan berbicara melalui penerapan teknik bermain peran pada siswa Kelas V MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 170

Peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V MI Al-Khoeriyah, Leuwisadeng, Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014

0 7 91

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126