E. Kontrol Terhadap Validitas Internal
Didalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai
alat pembuktian hipotesis yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, salah atau tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data.
Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen tes diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya, sebab instrumen yang baik harus
memenuhi dua pesyaratan yaitu validitas dan reliabililitas.
1. Validitas instrumen a.
Pengujian validitas
Menurut Noto Atmojo validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur.
4
Validitas yang digunakan validitas isi content validity dan validitas instrumen. Validitas isi pada tes yang
digunakan merupakan sampel yang mewakili kemampuan yang diukur. Dengan kata lain hasil tes dapat menunjukan tercapainya tujuan instruksional khusus yang
diinginkan. Karena tes yang digunakan berbentuk essai maka digunakan
4
Suharsismi Arikunto, Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Bumi Aksara,
2005, Cet ke-5, hal 72.
Menjelaskan keuntungan dan kerugian dalam menggunakan
energi alternatif C1
Essay 8
3. Menjelaskan
perubahan energi bunyi melalui
penggunaan alat musik
Menyebutkan alat musik yang ditiup, petik, digesek dan pukul
C2 Essay
9 Menjelaskan cara memainkan
bunyi alat-alat musik seperti suling, gitar, biola, dan gendang
C2 Essay
10
perhitungan dengan rumus Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut :
5
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Keterangann : r
xy
: Korelasi antara variabel X dan Y n
: Jumlah Siswa x
: Skor dari item yang diuji y
: Jumlah total nilai Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka r
hitung
dibanding dengan r
tabel
Product Moment dengan α = 0,05. Jika r
hitung
r
tabel
maka soal tersebut valid, dan jika r
hitung
r
tabel
maka soal tersebut tidak valid. Setelah dilakukan perhitungan uji validitas dihasilkan 10 butir soal memiliki nilai lebih
besar dari nilai r
tabel
r
tabel
= 0,36, maka 10 butir soal tersebut dinyatakan valid.
b. Reliabilitas
Reliabilitas menurut Noto Atmojo adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan.
6
Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pengujian reliabilitas instrument hasil belajar IPA menggunakan penelitian
berbentuk essai, maka untuk menguji reliabilitas soal tes menggunakan Alfa Cronbach, yaitu :
7
5
Ibid, h.72.
6
Suharsismi Arikunto, Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2005, Cet ke-5, hal. 109.
7
Ibid, h.239.
Keterangan: = reliabilitas tes secara keseluruhan
= banyaknya item soal = jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total Pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes r
11
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3 Interpretasi Reabilitas Koefisien Korelasi
Kriteria Reabilitas
0,800 – 1,000
Sangat tinggi 0.600
– 0,799 Tinggi
0.400 – 0,599
Cukup 0,200
– 0,399 Rendah
0,000 – 0,199
Sangat rendah
Adapun hasil keseluruhan realibilitas seluruh butir soal yang sudah dinyatakan valid didapat nilai sebesar 0,53 dan termasuk kedalam kriteria
realibilitas cukup.
c. Taraf Kesukaran
Pengujian tingkat kesukaran soal dan uji daya pembeda juga diperlukan setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji tingkat kesukaran butir soal
bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan criteria perangkat soal yang diharuskan untuk mengukur tingkat kesukaran. Uji taraf kesukaran
instrumen penelitian dilihat dengan menghitung indeks besarnya dengan rumus :
8
P =
8
Suharsimi Arukunto, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara,
2005, h. 208
Keterangan : P
= indeks kesukaran B
= jumlah siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar Js
= jumlah total peserta Tingkat kesukaran yang diperoleh digunakan tabel klasifikasi berikut ini :
9
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Taraf Kesukaran
Klasifikasi
0,00 – 0,29
Soal sukar 0,30
– 0,69 Soal sedang
0,70 – 1,00
Soal mudah
Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran soal, dari 10 butir soal tes yang diujikan didapat sebanyak 8 butir soal termasuk dalam kriteria mudah, dan
sebanyak 2 butir soal termasuk dalam kriteria sedang.
d. Daya Pembeda Soal
Uji daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan kemampuan siswa. Rumus yang digunakan untuk pengujian
daya pembeda adalah sebagai berikut :
10
DP = -
Keterangan : DP
= daya pembeda BA
= jumlah skor kelompok atas yang menjawab benar BB
= jumlah skor kelompok bawah yang menjawab benar JA
= jumlah skor maksimum kelompok atas yang seharusnya JB
= jumlah skor maksimum kelompok bawah yang Seharusnya
9
Ibid, h. 210
10
Suharsimi Arukunto, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara,
2005. h.213-214.