2. Uji normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji
Liliefors. L
o
= F – S
Keterangan: L
o
L
observasi
= peluang mutlak terbesar F
= peluang angka baku S
= proporsi angka baku Langkah-langkah uji Liliefors adalah sebagai berikut:
11
1 Urutakan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar
2 Tentukan nilai Zi dri tiap-tiap data dengan rumus:
Zi =
Keterangan :
Zi = skor baku
Xi = skor data
= mean S
= simpangan bakustandar deviasi 3
Tentukan Zi dengan mengkonsultasikan dengan ke Z tabel 4
Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan nilai Zi sebutkan dengan F Zi dengan aturan jika Zi 0, maka F Zi 0,5 + nilai
tabel, jika Zi 0, maka FZi 0,5 – nilai tabel.
5 Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3,…Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S Zi, maka:
S Zi =
11
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, cet 3 h. 466.
6 Hitung selisih nilai F Zi – S Zi, kemudian tentukan harga mutlaknya.
7 Memberi interpretasi Lo dan membandingkannya dengan Lt. Lt adalah harga
yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors, dengan aturan sebagai berikut:
a. Hipotesis
Ho : Sampel Berdistribusi Normal
Hi : Sampel Berdistribusi Tidak Normal
b. Jika Lo Lt, maka terima Ho
Jika Lo Lt, maka tolak Ho 8 Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat.
Apabila Lo Lt, maka sampel berasal dari data yang distribusi normal.
3. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan
langkah-langkah sebagai berikut: 1
Tentukan hipotesis 2
Bagi data menjadi dua kelompok. 3
Cari nilai simpangan baku dari masing-masing kelompok. 4
Tentukan F
hitung
dengan rumus
12
F = =
dimana S
2
=
Keterangan : F
= Homogenitas = Varians terbesar
= Varians terkecil 5
Tentukan taraf nyata yang akan digunakan 6
Tentukan db pembilang varians terbesar dan db penyebut varians terkecil
12
Ibid, h. 249.