Sedangkan menurut The Political and Economic Risk Consultancy PERC yang merupakan lembaga konsultan dari Hongkong menyatakan kualitas pendidikan di
Indonesia sangat rendah, di antara 12 negara Asia yang diteliti, Indonesia satu tingkat di bawah Vietnam.
3
Berdasarkan penelitian yang dilakukan The Third Internasional Mathematic and Science Study Repeat TIMSSR pada tahun 2007,
peringkat penguasaan pelajaran IPA siswa Indonesia masih sangat rendah, dari 48 negara partisipan Indonesia hanya mampu menduduki posisi 41.
4
Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran senantiasa harus diupayakan dan dilaksanakan dengan jalan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran, siswa akan termotivasi dalam belajar, siswa dapat lebih aktif, serta prestasi hasil belajar siswa meningkat
dan semakin bertambah pengetahuan, bertambah keterampilan, dan semakin faham akan materi yang dipelajari maka semakin bertambah pula kecerdasaan dan
prestasi belajar siswa. Pembelajaran active learning pembelajaran aktif merupakan salah satu
upaya pembelajaran untuk mengaktifan siswa didalam kelas. Pembelajaran aktif ini menyenangkan, menarik dan membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti
proses pembelajaran. Siswa tidak hanya terpaku dibangku dan berpikir keras, dengan pembelajaran active learning siswa diajak untuk mendengarkan, melihat,
mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan mendidskusikan dengan rekannya. Penerapan pembelajaran active learning diharapkan mampu membantu
siswa didalam prestasi hasil belajarnya serta siswa lebih memaknai proses pembelajaran yang dilakukan oleh mereka pada saat terlibat langsung didalam
kegiatan pembelajaran, sehingga siswa lebih mendominasi pembelajaran student centered dan guru hanya menjadi fasilatator dan motivator didalam kelas.
3
Istamar Syamsuri, peningkatan kompetensi guru untuk meningkatkan minat siswa pada bidang MIPA.
4
Yanti Herlanti,
“Prestasi Sains
Indonesia di
TIMSSR”, http:yherlanti.wordpress.compage6
diakses pada tanggal 20 Agustus 2013.
Salah satu strategi pembelajaran active learning adalah index card match. Strategi index card match adalah strategi mencari pasangan dengan cara
memasangkan potongan kertas yang berisi pertanyaan dengan potongan kertas yang berisi jawaban atas pertanyaan tersebut.
5
Tujuan strategi tersebut adalah menemukan pasangan pertanyaan dengan jawaban yang sesuai untuk selanjutnya
dibacakan secara bergantian. Penggunaan strategi ini akan membuat siswa berupaya menemukan jawaban atas pertanyaan pada kartu yang dibawanya.
Strategi index card match dapat mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya
kreatifitas seperti belajar sambil bermain pada proses pembelajaran, guru sebagai pengajar harus bisa membuat siswa merasa tertarik dan senang terhadap materi
yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Ilmu Pengetahuan Alam IPA sebagai salah satu mata pelajaran pokok di
sekolah, memegang peranan yang sangat penting di dalam menyiapkan anak memasuki dunia kehidupannya, karena IPA merupakan pelajaran yang berkaitan
langsung dengan lingkungan dan berlangsungnya kehidupan siswa sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri, sebagian besar siswa pada setiap jenjang pendidikan,
khususnya pada tingkat SD tidak senang belajar IPA. Ketidaksenangan siswa tersebut dipengaruh oleh beberapa hal, diantaranya adalah karena mereka
menganggap IPA sebagai hal yang sulit dipahami dan jauh dari kehidupan mereka serta lebih banyak materi yang harus dihafal oleh siswa.
Dari pernyataan - pernyataan di atas penulis tertarik untuk meneliti adakah pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match dengan
judul
“Pengaruh Pembelajaran Active Learning dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Energi dan Penggunaannya Siswa
Kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan ”.
5
Hisyam Zaini, dkk, Stategi Pembelajaran Aktif Yogyakarta:CTSD UIN. h. 67.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, beberapa masalah diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Pembelajaran lebih banyak didominasi oleh aktivitas guru teacher
centered dibandingkan aktivitas siswa student centered 2.
Pemberian materi pembelajaran sering kali dengan menggunakan metode ceramah
3. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi
4. Kurangnya keaktifan siswa didalam proses pembelajaran
5. Rendahnya hasil belajar IPA siswa
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas, maka penelitian ini akan dibatasi pada: 1.
Faktor pembelajaran dibatasi pembelajaran active learning dengan strategi Index Card Match
2. Hasil belajar IPA siswa yang dimaksud dalam penelitian ini hanya dibatasi
pada aspek kognitif meliputi pengetahuan C1 dan pemahaman C2 siswa
D. Rumusan Masalah
Berkenaan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu
“Apakah terdapat pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match
terhadap hasil belajar IPA materi energi dan penggunaannya siswa kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match terhadap hasil belajar IPA materi
energi dan penggunaannya siswa kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun
manfaat yang diharapkan adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan pada tingkatan teoritis kepada pembaca dan guru dalam
memilih model pembelajaran dan strategi untuk pelajaran IPA. 2.
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata untuk
menerapkan model pembelajaran dan strategi baru untuk meningkatkan hasil belajara IPA siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah. a.
Bagi siswa : 1.
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar IPA. 2.
Memudahkan siswa untuk memahami konsep IPA 3.
Mengaitkan konsep IPA dengan konsep mata pelajaran lain dalam kehidupan sehari-hari
b. Bagi guru
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih model pembelajaran dan strategi yang dapat meningkatkan hasil belajar
IPA siswa. c.
Bagi sekolah Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dalam rangka
perbaikan pembelajaran pada siswa kelas IV SD Bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta Selatan.
8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik 1. Deskripsi Mata Pelajaran IPA
a. Pengertian IPA
Ilmu pengetahuan berkembang semakin luas, mendalam, dan kompleks sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Oleh karena ilmu pengetahuan
berkembang menjadi dua bagian yaitu natural science Ilmu Pengetahuan Alam, IPA dan social science Ilmu Pengetahuan sosial, IPS. Meskipun demikian
penggunaan istilah science masih tetap digunakan sebagai Ilmu Pengetahuan Alam, yang diIndonesiakan menjadi sains.
1
Dalam perkembangannya, IPA atau sains inggris:sciences terbagi menjadi beberapa bidang sesuai dengan perbedaan bentuk dan cara memandang
gejala alam. Ilmu yang mempelajari kehidupan disebut Biologi. Ilmu yang mempelajari gejala fisik dari alam disebut Fisika, dan khusus untuk bumi dan
antariksa disebut Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Sedangkan ilmu yang mempelajari sifat materi benda disebut Ilmu Kimia.
Menurut Suyoso IPA merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif secara dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode
tertentu yang teratur sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal. Sri Sulistyirini menuliskan bahwa IPA berhubungan dengan cara tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengertian yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dari sendiri dan alam sekitar serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Srini M.Iskandar IPA merupakan pengetahuan tentang kejadian bersifat
1
I Made Alit Mariana Wandy Praginda. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA : Untuk Guru SD. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kepindidikan Ilmu
Pengetahuan Alam PPPTK IPA untuk Program BERMUTU. 2009. h. 14
kebendaan dan pada umumnya didasarkan atas hasil observasi, eksperimen dan induksi .
2
Secara etimologi, Fisher menyatakan kata sains berasal dari bahasa latin, yaitu scientia yang artinya secara sederhana adalah pengetahuan knowledge.
Kata sains mungkin juga berasal dari bahasa Jerman, yaitu Wissenchaft yang artinya sistematis, pengetahuan yang terorganisasi. Sains diartikan sebagai
pengetahuan yang secara sistematis tersusun assembled dan bersama-sama dalam suatu urutan terorganisasi. Misalnya, pengetahuan tentang fisika, biologi,
dan kimia. Menurut Jenkins Whitefield sains merupakan rangkaian konsep dan
skema konseptual yang saling berhubungan yang dikembangkan dari hasil eksperimentasi dan observasi serta sesuai untuk eksperimentasi dan observasi
berikutnya. Davis dalam bukunya On the Scientific Methodsyang dikutip oleh Chalmers menyatakan sains sebagai suatu struktur yang dibangun dari fakta-fakta.
Bronowski, seorang saintis dan juga filosof tentang sains, menyatakan sains merupakan organisasi pengetahuan dengan suatu cara tertentu berupa penjelasan
labih lanjut mengenai hal-hal yang tersembunyi di alam. Berdasarkan penelusuran dari berbagai pandangan para ahli dalam bidang
sains dan memperhatikan hakikat sains, dapat kita rumuskan : Sains adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk
melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuari yang dilanjutkan dengan proses observasi empiris secara terus-menerus; merupakan suatu upaya
manusia yang meliputi operasi mental, keterampilan, dan strategi memanipulasi dan menghitung, yang dapat diuji kembali kebenarannya yang dilandasi dengan
sikap keingintahuan curiousity, keteguhan hati courage, ketekunan
2
Febriyanto, Galih. Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Siswa Kelas Iv Sd
Negeri 2 Tanjungsari Rembang Tahun Ajaran 20112012. Univirsitas Muhamadiyah Surakarta. 2011. h. 20