Menurut Stanley dikutip dari Findley fungsi pengukuran tes dalam pendidikan dapat dikategorikan ke dalam tiga fungsi yang saling berinterelasi,
yakni : 1instruksional, 2administratif, 3bimbingan.
14
Fungsi instruksional pengukuran memiliki fungsi yang teridiri dari :
1. Proses konstruksi suatu tes merangsang para guru untuk memperjelas dan
merumuskan kembali tujuan-tujuan pelajaran yang bermakna
2.
Suatu tes akan memberikan umpan balik kepada guru
3. Tes-tes yang dikonstruksi secara cermat dapat mendorong motivasi belajar
siswa
4. Ulangan adalah alat yang bermakna dalam rangka penguasaan atau
pemantapan belajar atau overlearning.
Fungsi administratif pengukuran memiliki fungsi yang meliputi : 1.
Tes memberikan suatu mekanisme untuk mengontrol kualitas suatu sekolah atau sistem sekolah
2. Tes berguna untuk mengevaluasi program dan melakukan penelitian
3. Tes memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik mengenai
klasifikasi dan penempatan 4.
Tes dapat menambah kualitas keputusan seleksi 5.
Tes berguna sebagai alat untuk melakukan akreditasi, mastery dan sertifikasi
Fungsi bimbingan pengukuran memiliki fungsi tes sangat penting untuk mendiagnosa bakat-bakat, khusus dan abilitas seseorang.
d. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai assess keputusan-keputusan yang dibuat
dalam merancang suatu system pengajaran.
15
Menurut Nana Sudjana menjelaskan bahwa evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai
14
Oemar Hamalik, Teknik Pengukuran Dan Evaluasi Pendidikan Bandung:Mandar Maju, 1989. h. 6-9.
15
Oemar Hamalik. op. cit., h. 210.
berdasarkan kriteria tertentu.
16
Sedangkan menurut Suke Silverius menjelaskan, evaluasi yang baik haruslah didasarkan pada tujuan pembelajaran instructional
yang ditetapkan oleh pendidik dan kemudian benar-benar diusahakan pencapaiannya oleh pendidik dan peserta didik.
17
Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 1 evaluasi hasil belajar peserta dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta secara berkesinambungan.
18
Evaluasi pada umumnya mengandung fungsi dan tujuan sebagai berikut :
19
1. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa
2. Untuk menepatkan para siswa kedalam situasi belajar mengajar yang tepat
dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat, dan berbagai karakteristik yang dimiliki oleh setiap siswa.
3. Untuk mengenal latar belakang siswa psikologis, fisik, dan lingkungan
yang berguna baik dalam hubungan dengan fungsi kedua maupun untuk menentukan sebab-sebab kesulitan belajar parasiswa
4. Sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remedial bagi para siswa.
M. Sobry Sutikno menyebutkan di antara kegunaan evauasi adalah sebagai berikut :
20
1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam
suatu kurun waktu proses belajar tertentu. 2.
Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses
belajar mengajar.
16
Pupuh Fathurrohman, M.Sobari Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum Islami Bandung:
Refika Aditama. h. 75.
17
Ibid. h.75
18
Ibid. h.76
19
Oemar Hamalik. loc. cit. h. 212.
20
Ibid, h. 77.
4. Bahan pertimbangan bagi bimbingan individual peserta didik.
5. Membuat diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan kemampuan
peserta didik. 6.
Bahan pertimbangan bagi perubahan atau perbaikan kurikulum 7.
Mengetahui status akademis seseorang murid dalam kelompok 8.
Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan 9.
Memberikan laporan kepada murid dan orang tua 10.
Sebagai alat motivasi belajar mengajar 11.
Mengetahui efektifitas cara belajar dan mengajar, apakah yang telah dilakukan guru benar-benar tepat atau tidak baik yang berkenaan dengan
sikap guru maupun sikap murid 12.
Merupakan bahan feed back umpan balik bagi murid, guru dan program pengajaran.
3. Strategi Pembelajaran a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha untuk mencapai kemenangan dalam suatu peperangan. Awalnya digunakan
dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks
pembelajaran yang dikenal dengan istilah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran menurut Wina Sanjaya merupakan rencana tindakan rangkaian
kegiatan, termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Menurut J.R David strategi pembelajaran
adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
21
Pengertian dari Kemp strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien.Pendapat dari Moedjino strategi
21
Masitoh Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikam Islam Departemen Agama, 2009, h. 37.