Kajian Empiris Analisis Efisiensi Fungsi Produksi Stochastic Frontier

susu segar adalah Rp 787,9liter susu dan keuntungan sosial usahaternak sapi perah oleh peternak anggota KPGS yang ditunjukkan dengan niai yaitu Rp 1.706,5liter. Berdasarkan hasil analisis keuntungan per bulan menunjukkan bahwa usahaternak sapi perah menguntungkan baik secara finansial maupun ekonomi.

2.3. Kajian Empiris Analisis Efisiensi Fungsi Produksi Stochastic Frontier

Maryono 2008 melakukan penelitian tentang analisis usahatani efisiensi teknis dan dan pendapatan usahatani padi program benih bersertifikast melalui pendekatan stochastic frontier. Menganalisis faktor produksi usahatani padi dengan menggunakan alat analisis untuk menduga fungsi produksi dengan menggunakan fungsi produksi linier berganda. Faktor – faktor produksi yang diduga mempengengaruhi produksi padi adalah benih, urea, TSP, obat-obatan, dan tenaga kerja. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa pada masa tanam I faktor produksi urea dan tenaga kerja bernilai positif dan berpengaruh nyata terhadap produksi. Sebaliknya, koefisien jumlah benih negatif serta memiliki pengaruh nyata terhadap produksi. Sedangkan pada masa tanam II diperoleh hasil bahwa urea, obat-obatan, dan tenaga kerja bernilai positif dan berpengaruh nyata terhadap produksi. Sebaliknya koefisien jumlah benih dan TS bernilai negatif serta berpengaruh nyata terhadap produksi. Pengukuran efisiensi teknis menghasilkan bahwa rata-rata efisiensi teknis petani pada masa tanam I adalah 0,966 dan efisiensi teknis petani pada masa tanam II adalah 0,899. Dari angka tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya program benih bersertifikat ini justru menurunkan efisiensi teknis rata-rata sebesar 6,70 persen. Hal ini dikarenakan penggunaan benih bersertifikat oleh petani tidak didukung oleh penggunaan teknologi sehingga produksi yang dihasilkan tidak optimal. Faktor-faktor yang nyata berpengaruh dalam menjelaskan inefisiensi teknis di dalam proses produksi pada masa tanam I adalah dummy bahan organik dan dummy legowo. Sedangkan pada masa tanam II adalah pengalaman, pendidikan, dan rasio penggunaan urea- TSP. Brahmana 2005 melakukan penelitian mengenai analisis pendapatan dan efisiensi teknis usahatani padi lahan kering dengan pendekatan Stochastic Frontier. Hasil estimasi parameter dari Maximum-Likelihood untuk fungsi produksi Stochastic Frontier menunjukkan bahwa variabel luas lahan, benih, pupuk KCl, pupuk TSP dan tenaga kerja berpengaruh positif dan nyata pada α = 0,01 sedangkan pupuk urea berpengaruh nyata dan positif pada α = 0,10 yang berarti penambahan variabel tersebut akan menambah produksi padi secara nyata. Varia bel pupuk kandang dan pestisida berpengaruh nyata dan negatif pada α = 0,01. Pengurangan penggunaan pupuk kandang dan pestisida secara nyata akan menambah produksi padi. Hal ini disebabkan pengetahuan petani dalam pemberian pupuk tersebut. Efisiensi teknis rata-rata pada usahatani padi di Desa Tanggeung adalah 0,71. Hasil estimasi model fungsi produksi menunjukkan nilai δR galat satu sisi lebih besar dari pada nilai χ 2 dengan derajat bebas 9 pada α = 0,05, yang berarti terdapat efek inefisiensi teknis pada model fungsi produksi Stochastic Frontier . Pengujian model inefisiensi teknis menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pendapatan merupakan faktor yang berpengaruh nyata dan negatif terhadap inefisiensi teknis, penyuluhan berpengaruh nyata dan positif, dan umur petani berpengaruh nyata dan positif terhadap tingkat inefisiensi teknis. Pengalaman, banyaknya hari kerja petani, dan istri di luar usahatani tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat inefisiensi. Khotimah 2010 melakukan penelitian mengenai analisis efisiensi teknis dan pendapatan usahatani ubi jalar di Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Jawa Barat : Pendekatan Stochastic Frontier. Hasil estimasi dari parameter Maximum Likelihood untuk fungsi produksi Cobb-Douglass Stochastic Frontier menunjukan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi ubi jalar adalah variabel lahan, benihlahan, tenaga kerjalahan, pupuk Plahan, dan pupuk Klahan, sedangkan variabel pupuk Nlahan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi ubi jalar. Semua variabel yang diestimasi berpengaruh positif terhadap produksi ubi jalar. Tingkat efisiensi teknis rata-rata usahatani ubi jalar adalah 0,75 atau 75 persen dari produksi maksimum. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata dan positif terhadap efek inefisiensi teknis usahatani ubi jalar adalah variabel pengalaman, lama kerja di luar usahatani, dan status kepemilikan lahan. Variabel umur, pendidikan, dan pendapatan di luar usahatani berpengaruh negatif dan nyata terhadap inefisiensi teknis usahatani ubi jalar. Sedangkan variabel penyuluhan berdampak negatif dan tidak nyata terhadap inefisiensi teknis usahatani ubi jalar. Podesta 2009 tentang pengaruh penggunaan benih bersertifikat terhadap efisiensi dan pandapatan usahatani padi pandan wangi di Kabupaten Cianjur menggunakan pendekatan Cobb-Douglas Stochastic Frontier. Hasil fungsi produksi Stochastic Frontier menunjukan pada usahatani benih bersertifikat faktor produksi yang berpengaruh hanya pupuk P, sedangkan pada usahatani non sertifikat hanya variabel tenaga kerja yang berpengaruh nyata. Hasil analisis fungsi produksi dan efisiensi menunjukkan bahwa petani benih sertifikat lebih efisien secara teknis daripada petani benih non sertifikat. Hal ini tercermin dari nilai rata-rata efisiensi teknis yang lebih besar dari 0,7. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada objek penelitian, tempat penelitian, dan hasil dalam peneletian. Adapun persamaannya adalah terletak pada tujuan peneltian dalam menganalisis tingkat pendapatan dan efisiensi teknis serta penggunaan alat analisis efisiensi teknis yaitu dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas Stochastic Frontier. Dengan mempelajari penelitian terdahulu diharapkan peneliti memiliki gambaran bagaimana hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pendapatan dan efisiensi teknis usahaternak sapi perah pada anggota KAUM-Mandiri, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHA TERNAK SAPI PERAH DI DESA KROSOK KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

0 8 55

Analisis pendapatan usahatani peternakan sapi perah studi kasus di desa Lembang, kecamatan Lembang, kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 9 91

Penampilan Reproduksi Sapi Perah KUD Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu Kabupaten DT II Bandung Propinsi Jawa Barat

0 5 68

Kompetensi kewirausahaan peternak sapi perah kasus peternak sapi perah rakyat di Kabupaten Pasuruan Jawa timur dan Kabupaten Bandung Jawa Barat

1 43 285

Analisis pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha peternakan sapi perah (studi kasus kawasan usaha peternakan (KUNAK) sapi perah di kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 9 127

Analisis tingkat kepuasan peternak sapi perah koperasi aneka usaha mitra (KAUM) mandiri terhadap penggunaan pakan cargil di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung

2 33 135

Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Paprika Hidroponik di Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat

0 6 231

Analisis Efisiensi Produksi dan Tingkat Pendapatan Peternak Sapi Perah di Desa Cibodas, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut

0 8 94

. Analisis Efisiensi Teknis, Keterampilan Teknis Beternak Dan Pendapatan Pada Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Kecamatan Lembang.

0 10 83

ANALISIS RISIKO USAHA PEMBESARAN PEDET SAPI PERAH (Survey Pada Usaha Sapi Perah Rakyat di Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat).

0 0 2