Definisi Operasional Analisis pendapatan dan efisiensi teknis usahaternal sapi perah pada anggota KAUM-Mandiri di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

dimana : k = jumlah variabel bebas n = jumlah pengamatan responden S i = simpangan baku koefisien efek inefisiensi.

4.4. Definisi Operasional

Variabel yang diamati merupakan data dan informasi usahatani sapi perah yang diusahakan oleh petani. Variabel tersebut terlebih dahulu didefinisikan untuk mempermudah pengumpulan data yang mengacu pada konsep di bawah ini : 1. Usahaternak sapi perah adalah budidaya ternak sapi perah dengan tujuan utama produksi susu. 2. Sapi laktasi adalah sapi betina dewasa yang sedang berproduksi atau menghasilkan susu. 3. Sapi kering kandang adalah sapi betina bunting yang tidak diperah. 4. Produksi susu adalah susu yang dihasilkan oleh sapi perah laktasi dalam lima belas hari. Satuan pengukuran yang digunakan adalah liter. 5. Jumlah sapi laktasi adalah jumlah sapi yang berada dalam masa produksi. Satuan jumlah sapi laktasi adalah ekor. 6. Pakan Cargill adalah jumlah pakan Cargill baik yang digunakan oleh peternak kelompok I maupun kelompok III untuk pemberian pakan setiap lima belas hari kepada seluruh sapi laktasi yang dimiliki oleh peternak. Satuan ukuran yang digunakan adalah kilogram kg. 7. Pakan HBM adalah jumlah pakan HBM baik yang digunakan oleh peternak kelompok II maupun kelompok III untuk pemberian pakan setiap lima belas hari kepada seluruh sapi laktasi yang dimiliki oleh peternak. Satuan ukuran yang digunakan adalah kilogram kg. 8. Rumput adalah jumlah pemberian rumput selama lima belas hari kepada sapi seluruh sapi laktasi yang dimiliki oleh peternak. Satuan ukuran yang digunakan adalah kilogram kg. 9. Vaselin adalah jumlah vaselin yang digunakan sebagai media perah bagi peternak untuk memerah sapi laktasi. Satuan ukuran yang digunakan adalah kilogram kg. 10. Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja total yang digunakan dalam proses produksi untuk berbagai kegiatan usahaternak selama lima belas hari. Tenaga kerja diukur dalam satuan Hari Orang Kerja HOK dan jam kerja. 11. Umur peternak adalah usia peternak saat penelitian yang diukur dalam tahun. 12. Pengalaman berusahaternak adalah lamanya peternak dalam mengusahakan usahaternak sapi perah yang diukur dalam tahun. 13. Pendidikan adalah lamanya pendidikan formal yang pernah diperoleh peternak yang diukur dalam tahun. V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Kecamatan Pasir Jambu Secara geografis Kecamatan Pasir Jambu merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 1.050 m di atas permukaan laut, yang tentunya banyak memiliki area dengan pesona panorama indah dengan kondisi wilayahnya sebagian besar merupakan area pertanian hortikultura, adapun batas-batas wilayah Kecamatan Pasir Jambu adalah : Sebelah Utara : Kecamatan Cililin Sebelah Barat : Kecamatan Ciwidey Sebelah Timur : Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Soreang Sebelah Selatan : Kabupaten Garut Keadaan Kecamatan Pasir Jambu secara umum terdiri dari 80 tanah darat dengan topografi bervariasi dari dataran yang bergelombang yang berbukit. Luas wilayah Kecamatan Pasirjambu 36.067 ha. Wilayah Kecamatan Pasirjambu terdiri dari tanah sawah, tanah kering, tanah basah, tanah hutan, tanah perkebunan, tanah fasilitas umum, dan lain-lain. Wilayah Kecamatan Pasirjambu terdiri dari 10 desa yang meliputi 140 RW, 558 RT, dan 29 dusun. Jumlah penduduk Kecamatan pasirjambu berjumlah 96.731 orang. Perseberan penduduk menurut jenis kelamin dan desa di Kecamatan Pasirjambu dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah Penduduk Kecamatan Pasirjambu Tahun 2010 No DesaKelurahan Laki-laki orang Perempuan orang Jumlah orang 1. Sugihmukti 3.924 3.352 7.276 2. Tenjolaya 2.824 2.753 5.577 3. Margamulya 4.396 4.422 8.819 4. Pasirjambu 3.115 3.010 6.125 5. Cisondari 5.852 5.520 11.372 6. Cibodas 7.953 7.649 15.602 7. Cukanggenteng 1.591 1.481 3.072 8. Cikoneng 5.635 5.491 11.126 9. Mekarsari 7.008 6.800 13.808 10. Mekarmaju 6.992 6.962 13.954 Jumlah 49.291 47.440 96.731

5.2 Kondisi Perekonomian

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHA TERNAK SAPI PERAH DI DESA KROSOK KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

0 8 55

Analisis pendapatan usahatani peternakan sapi perah studi kasus di desa Lembang, kecamatan Lembang, kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 9 91

Penampilan Reproduksi Sapi Perah KUD Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu Kabupaten DT II Bandung Propinsi Jawa Barat

0 5 68

Kompetensi kewirausahaan peternak sapi perah kasus peternak sapi perah rakyat di Kabupaten Pasuruan Jawa timur dan Kabupaten Bandung Jawa Barat

1 43 285

Analisis pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha peternakan sapi perah (studi kasus kawasan usaha peternakan (KUNAK) sapi perah di kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 9 127

Analisis tingkat kepuasan peternak sapi perah koperasi aneka usaha mitra (KAUM) mandiri terhadap penggunaan pakan cargil di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung

2 33 135

Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Paprika Hidroponik di Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat

0 6 231

Analisis Efisiensi Produksi dan Tingkat Pendapatan Peternak Sapi Perah di Desa Cibodas, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut

0 8 94

. Analisis Efisiensi Teknis, Keterampilan Teknis Beternak Dan Pendapatan Pada Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Kecamatan Lembang.

0 10 83

ANALISIS RISIKO USAHA PEMBESARAN PEDET SAPI PERAH (Survey Pada Usaha Sapi Perah Rakyat di Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat).

0 0 2