VI ANALISIS USAHATERNAK SAPI PERAH
6.1. Tatalaksana Usahaternak 6.1.1. Populasi
Penghitungan jumlah sapi yang dimiliki peternak responden dibedakan menjadi sapi laktasi dan sapi non laktasi. Sapi laktasi merupakan sapi yang berada
dalam masa produktif menghasilkan susu, sedangkan sapi non laktasi terdiri dari sapi dara, pedet jantan, dan betina yang dimiliki peternak.
Peternak responden yang termasuk dalam kelompok I rata-rata memiliki sapi laktasi sebanyak 2,6 ekor dengan komposisi 57,78 persen laktasi dan 42,22
persen non laktasi. Peternak responden yang termasuk dalam kelompok II rata- rata memiliki sapi laktasi sebanyak 1,7 ekor dengan komposisi 41,98 persen
laktasi dan 58,02 persen non laktasi. Peternak responden yang termasuk dalam kelompok III rata-rata memiliki sapi laktasi sebanyak 2,36 ekor dengan komposisi
47,10 persen laktasi dan 52,90 persen non laktasi. Komposisi kepemilikan ternak responden dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14.
Kepemilikan Ternak Sapi Perah Peternak Responden
Kepemilikan Kelompok I
Kelompok II Kelompok III
Rata-rata Rata-rata
Rata-rata Laktasi ekor
2,6 57,78
1,7 41,98
2,1 45,65
Non Laktasi ekor 1,9
42,22 2,35
58,02 2,5
54,35 Jumlah ekor
4,5 100
4,05 100
4,6 100
Rasio komposisi kepemilikan ternak responden dianggap kurang ideal. Menurut Sudono 2005, komposisi ideal usahaternak sapi perah adalah 80 persen
laktasi dan 20 persen non laktasi.
6.1.2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah kelompok penduduk dalam usia kerja. Dalam setiap kegiatan usaha pertanian pasti memerlukan tenaga kerja. Oleh karena itu, dalam
analisa ketenagakerjaan bidang pertanian, penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja. Curahan tenaga kerja yang dipakai adalah
besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Skala usaha akan mempengaruhi
jumlah tenaga kerja yang digunakan. Usaha peternakan berskala kecil akan menggunakan tenaga kerja dalam keluarga dan tidak menggunakan tenaga kerja
ahli. Seluruh peternak responden menggunakan tenaga kerja dalam keluarga. Hal ini terkait dengan skala usaha peternakan yang dilakukan termasuk ke dalam skala
rumahan. Penggunaan tenaga kerja luar keluarga hanya untuk pembelian rumput sebagai pakan ternak. Tenaga kerja dalam keluarga yang digunakan biasanya
adalah suami, istri, adik serta anak yang sudah dalam usia produktif dan belum bekerja. Untuk tenaga kerja dalam keluarga peternak tidak mengeluarkan biaya
secara langsung sehingga bisa menutupi pengeluaran atas pemakaian tenaga kerja. Tenaga kerja diperlukan untuk pemeliharaan usaha sapi perah.
Pemeliharaan usaha sapi perah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan keberlangsungan hidup sapi perah. Pemeliharan yang rutin dilakukan peternak
adalah membersihkan kandang, memandikan sapi, memberi pakan, memerah susu, mengambil rumput, dan membawa susu ke tempat penyetoran susu.
Tenaga kerja yang digunakan oleh peternak terdiri tenaga kerja pria dan wanita. Penggunaan tenaga kerja dalam analisis usahaternak sapi perah ini
menggunakan satuan Hari Orang Kerja HOK, setiap harinya tenaga kerja yang ada dihitung dengan jumlah jam kerja per hari setiap peternak. Jam kerja per hari
setiap peternak berbeda-beda berkisar antara lima sampai sepuluh jam per hari. Peternak dihitung bekerja selama lima belas hari. Tabel 15 merupakan
penggunaan tenaga kerja dalam keluarga untuk masing-masing jenis kegiatan yang diperlukan peternak dalam pemeliharaan sapi perah.
Tenaga kerja dalam keluarga TKDK adalah tenaga kerja yang diperhitungkan dalam biaya usahaternak sapi perah. Hal ini dikarenakan biaya
tenaga kerja dalam keluarga tidak diperhitungkan oleh peternak. Untuk melihat seberapa besar biaya yang dikeluarkan apabila peternak menggunakan tenaga
kerja luar keluarga atau pendapatan yang bisa didapat apabila peternak bekerja pada orang lain, maka biaya tenaga kerja dalam keluarga diperhitungkan. Hal ini
juga untuk melihat seberapa banyak tenaga kerja yang diperlukan.
Tabel 15.
Rata-Rata Penggunaan Tenaga Kerja dalam 15 Hari
Kegiatan Kelompok I
Kelompok II Kelompok III
HOK Persentase HOK
Persentase HOK Persentase
Sanitasi 2,18
10,05 1,51
9,85 2,21
11,40 Memerah
2,81 12,95
2,29 14,90
2,96 15,27
Memberikan konsentrat
2,25 10,33
1,59 10,34
2,39 12,34
Memberikan hijauan
3,54 16,28
2,27 14,76
3,40 17,57
Mencari rumput
10,09 46,42
6,81 44,35
7,55 38,99
Menyetorkan susu
0,86 3,97
0,89 5,80
0,86 4,43
TOTAL 21,73
100,00 15,37
100,00 19,35
100,00
Kegiatan sanitasi merupakan kegiatan rutin peternak untuk membersihkan kandang ternak dari kotoran sapi dan memandikan sapi sebelum sapi diperah. Hal
ini dilakukan agar pada saat kegiatan pemerahan dilakukan kondisi kandang dan sapi dalam keadaan bersih. Kebersihan kandang dan sapi adalah faktor yang
mempengaruhi kualitas susu. Apabila sapi dan kandang dalam kondisi bersih pada saat pemerahan maka susu yang dihasilkan juga akan terjaga kualitasnya.
Pemberian pakan konsentrat baru, cukup dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi hari sebelum memerah dan sore hari sebelum memerah. Bagi
peternak yang masih menggunakan pakan lama, pemberian pakan dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari yaitu pada pagi hari setelah atau sebelum
memerah, siang hari, dan sore hari sebelum atau setelah memerah. Bagi peternak yang mencampur pakannya antara pakan baru dan lama, kegiatan pemberian
pakan dapat dilakukan dua sampai tiga kali dalam sehari. Pemerahan sapi dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi hari
antara pukul setengah lima pagi sampai jam enam pagi dan pada sore hari antara pukul setengah tiga sore sampai pukul empat sore. Tenaga kerja melakukan
pemerahan dengan cara manual menggunakan tenaga manusia. Pemerahan harus
dilakukan oleh tenaga kerja yang biasa memerah sapi tertentu karena perubahan tenaga kerja pemerahan akan mempengaruhi produktivitas susu yang dihasilkan.
Pada saat pemerahan, susu ditampung di dalam milk can atau ember plastik. Peternak biasanya menggunakan vaselin sebagai pelicin untuk memudahkan
proses pemerahan. Penyetoran susu dilakukan di setiap pos-pos kelompok ternak untuk
selanjutnya diangkut oleh mobil susu. Kegiatan mencari rumput merupakan kegiatan yang mengambil proporsi paling banyak dalam budidaya sapi perah.
Peternak mencari rumput dari jam tujuh pagi sampai jam dua belas siang. Ada yang menggunakan motor untuk mengangkut rumput atau berjalan kaki.
6.1.3. Pakan