Analisis Efisiensi dan Inefisiensi Teknis

ζilai koefisien yang diharapkan : 1 , 2 , 3, 4, 5, 5 0. Nilai koefisien positif berarti dengan meningkatnya input diharapkan aka meningkatkan produksi susu. Variabel sisa random shock v i merupakan variabel acak yang bebas dan secara identik terdistribusi normal independent-identically distributedi.i.d dengan rataan mathematical expectationu i bernilai nol dan ragamnya konstan, y 2 N0, v 2 , serta bebas dari u i . Variabel kesalahan residual solow u i adalah variabel yang menggambarkan efek inefisiensi di dalam produksi, diasumsikan terdistribusi secara bebas di antara setiap observasi dan nilai v i . Variabel acak u i tidak boleh bernilai negatif dan distribusinya normal dengan nilai distribusi N μi, u 2 Coelli dan Battese 1998. Salah satu keuntungan menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas adalah jumlah elastisitas dari masing-masing faktor produksi yang diduga merupakan pendugaan skala usaha return to scale . Bila Σ j 1, berarti proses peroduksi berada pada skala usaha yang menurun decreasing return to scale. Bila Σ j = 1, berarti proses produksi berada pada skala usaha yang tetap constan return to scale . Bila Σ j 1, berarti proses produksi berada pada skala udaha yang meningkat increasing return to scale.

4.3.4. Analisis Efisiensi dan Inefisiensi Teknis

Metode efek inefisiensi teknis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model efek inefisiensi teknis yang dikembangkan oleh Battese dan Coelli 1998. Variabel u i yang digunakan untuk mengukur efek inefisiensi teknis, diasumsikan bebas dan distribusinya terpotong normal dengan N μ i , 2 . Faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi tingkat inefisiensi teknis peternak sapi perah dalam penelitian ini adalah umur peternak Z 1 , pendidikan Z 2 , dan pengalaman berusahaternak Z 3 . Dengan demikian parameter distribusi μ i efek inefisiensi teknis dalam penelitian ini adalah : μ i = + 1 Z 1 + 2 Z 3 + 3 Z 3 + w it Beberapa hipotesis yang dikemukakan untuk model efek inefisiensi dalam persamaan diatas adalah : 1. Semakin tua umur peternak diduga akan mempertinggi tingkat inefisiensi karena semakin tua peternak maka kondisi fisiknya akan semakin lemah. 2. Semakin lama pengalaman peternak mengusahakan usahaternak sapi perah, diduga akan memperkecil tingkat inefisiensi teknis peternak. Pengalaman yang diperoleh peternak dari usahatani sebelumnya akan menjadi pelajaran bagi peternak untuk pengelolaan berikutnya. 3. Semakin tinggi tingkat pendidikan peternak diduga memperkecil tingkat inefisiensi teknis peternak. Tingginya tingkat pendidikan mengindikasikan tingginya pengetahuan peternak dalam mengelola usahaternaknya. Variabel-variabel inefisiensi tersebut di atas dipilih berdasarkan rujukan penelitian terdahulu yang juga sesuai dengan keadaan responden di daerah peneltian. Seluruh parameter baik dalam fungsi stochastic frontier dan efek inefisiensi secara simultan dapat diperoleh melalui program Frontier 4.1. Pengujian efek inefisiensi dilakukan dengan metode statistik. Hasil pengujian Frontier 4.1 akan memberikan nilai perkiraan varians dari parameter dalam bentuk parameterisasi berikut ini : s 2 = v 2 + u 2 dan = u 2 s 2 nilai parameter gamma berkisar antara nol dan satu. Untuk keputusan penerimaan hipotesa nol diuraikan dalam bagian uji hipotesa atau ditentukan oleh nilai kritis. Efisiensi teknis peternak ke-i adalah nilai harapan dari -u i yang dinyatakan dalam rasio berikut ini : TE i = Dimana TE i adalah efisiensi teknis petani ke-i, dan y i adalah fungsi output deterministic tanpa error term. Nilai efisiensi teknis tersebut berbanding terbalik dengan efek inefisiensi teknis di atas yang juga bernilai di antara nol dan satu. Nilai efisiensi teknis dalam persamaan di atas digunakan hanya untuk fungsi yang memiliki jumlah output dan input tertentu cross section data dan tidak untuk input yang bersifat logaritmik panel data Coelli dan Battese, 1998.

4.3.5. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHA TERNAK SAPI PERAH DI DESA KROSOK KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

0 8 55

Analisis pendapatan usahatani peternakan sapi perah studi kasus di desa Lembang, kecamatan Lembang, kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 9 91

Penampilan Reproduksi Sapi Perah KUD Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu Kabupaten DT II Bandung Propinsi Jawa Barat

0 5 68

Kompetensi kewirausahaan peternak sapi perah kasus peternak sapi perah rakyat di Kabupaten Pasuruan Jawa timur dan Kabupaten Bandung Jawa Barat

1 43 285

Analisis pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha peternakan sapi perah (studi kasus kawasan usaha peternakan (KUNAK) sapi perah di kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 9 127

Analisis tingkat kepuasan peternak sapi perah koperasi aneka usaha mitra (KAUM) mandiri terhadap penggunaan pakan cargil di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung

2 33 135

Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Paprika Hidroponik di Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat

0 6 231

Analisis Efisiensi Produksi dan Tingkat Pendapatan Peternak Sapi Perah di Desa Cibodas, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut

0 8 94

. Analisis Efisiensi Teknis, Keterampilan Teknis Beternak Dan Pendapatan Pada Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Kecamatan Lembang.

0 10 83

ANALISIS RISIKO USAHA PEMBESARAN PEDET SAPI PERAH (Survey Pada Usaha Sapi Perah Rakyat di Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat).

0 0 2