Konsep Produksi Stochastic Frontier

Gambar 1. Kurva Fungsi Produksi dan Tiga Daerah Fungsi Sumber : Beattie dan Taylor 1985

3.1.4 Konsep Produksi Stochastic Frontier

Menurut Seinford dan Trail 1990 diacu dalam Battese dan Coelli 1998 terdapat dua metode pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi relatif suatu usahatani. Metode pertama, pendekatan stochastic frontier input X3 X2 X1 output output input Produk Marjinal MPP Produk Rata-Rata APP Produk Total TP berkaitan dengan pengukuran kesalahan acak dimana keluaran dari usahatani merupakan fungsi dari faktor produksi, kesalahan acak dan inefisiensi. Sedangkan metode yang kedua, teknik linear programming Data Envelopment Analysis, DEA tidak mempetimbangkan adanya kesalahan acak sehingga efisiensi teknis dapat menjadi bias. Menurut Aigner et al. 1997 dan Broeck dan Meeusen 1997, diacu dalam Coelli et al. 1998 dalam fungi produksi stochastic frontier terdapat penambahan random error, v i , serta non negatif variabel acak, u i , yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : y i = x i + v i – u i i = 1,β,γ,……ζ dimana : y i = produksi yang dihasilkan peternak pada waktu ke-t x i = vektor masukan yang digunakan peternak pada waktu ke-t = vektor parameter yag akan diestimasi v i = variabel acak yang berkaitan dengan faktor eksternal iklim, hama sebarannya simetris dan menyebar normal vi ~ ζ 0, v 2 u i = variabel acak non negatif yang diasumsikan mempengaruhi tingkat inefisiensi teknis dan berkaitan dengan faktor internal dengan sebaran bersifat setengah normal ui ~ │ζ 0, v 2 │ Random error, vi, dihitung untuk mengukur error dan faktor random lain seperti efek cuaca, kesalahan, keberuntungan, dan lain-lain, di dalam nilai variabel output, yang secara bersamaan dengan efek kombinasi dari variabel input yang tidak terdefinisi dalam suatu fungsi produksi. Aigner et al. 1997, diacu dalam Coelli et al. 1998, v i s merupakan variabel normal acak yang terdistribusi secara bebas dan identik independent and identically distributed, i.i.d dengan rataan nol dan ragamnya konstan, v 2 , variabel bebas, u i s, diasumsikan sebagai i.i.d eksponensial atau variabel acak setengah normal. Variabel u i berfungsi untuk menangkap inefisiensi teknis. Model yang dinyatakan dalam persamaan di atas disebut sebagai fungsi produksi stochastic frontier karena nilai output dibatasi oleh variabel acak stochastic yaitu nilai harapan dari x i + v i atau exp x i + v i . Random error bisa bernilai positif dan negatif dan begitu juga output stochastic frontier bervariasi sekitar bagian tertentu dari model frontier, exp x i . Struktur dasar dari model stochastic frontier digambarkan seperti Gambar 2. Sumbu x mewakili input sedangkan sumbu y mewakili output. Komponen deterministik dari model frontier, Y = exp xi , digambarkan dengan asumsi bahwa berlaku hukum diminishing return to scale. Penjelasan Gambar 2 adalah terdapat dua peternak yaitu peternak i dan peternak j. Peternak i menggunakan input sebesar x i dan menghasilkan output y i . Nilai dari output stochastic frontier adalah y i , melampaui nilai fungsi produksi yaitu fx i ; . Hal ini dapat terjadi karena aktifitas produksi peternak i dipengaruhi oleh kondisi yang menguntungkan dimana variabel v i bernilai positif. Sementara itu peternak ke-j menggunakan input sebesar x j dan memproduksi y j berada di bawah fungsi produksi karena aktifitas produksi peternak j dipengaruhi oleh kondisi yang tidak menguntungkan dimana v j bernilai negatif. Output stochastic frontier tidak dapat diamati karena nilai random error tidak teramati. Bagian deterministik dari model stochastic frontier terlihat diantara ouput stochastic frontier. Output yang diamati dapat menjadi lebih besar dari bagian deterministik dari frontier apabila random error yang sesuai lebih besar dari efek inefisiensinya misalnya y j exp x j jika v j u j Coelli et al. 1998. Gambar 2. Fungsi Produksi Stochastic Frontier Sumber : Coelli et al 1998 X X X X x y x i x j Frontier output y i , exp x i + v i, jika v i Frontier output y j , exp x j + v j, jika v j y j y i

3.1.5 Konsep Efisiensi dan Inefisiensi

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHA TERNAK SAPI PERAH DI DESA KROSOK KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

0 8 55

Analisis pendapatan usahatani peternakan sapi perah studi kasus di desa Lembang, kecamatan Lembang, kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 9 91

Penampilan Reproduksi Sapi Perah KUD Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu Kabupaten DT II Bandung Propinsi Jawa Barat

0 5 68

Kompetensi kewirausahaan peternak sapi perah kasus peternak sapi perah rakyat di Kabupaten Pasuruan Jawa timur dan Kabupaten Bandung Jawa Barat

1 43 285

Analisis pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha peternakan sapi perah (studi kasus kawasan usaha peternakan (KUNAK) sapi perah di kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 9 127

Analisis tingkat kepuasan peternak sapi perah koperasi aneka usaha mitra (KAUM) mandiri terhadap penggunaan pakan cargil di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung

2 33 135

Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Paprika Hidroponik di Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat

0 6 231

Analisis Efisiensi Produksi dan Tingkat Pendapatan Peternak Sapi Perah di Desa Cibodas, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut

0 8 94

. Analisis Efisiensi Teknis, Keterampilan Teknis Beternak Dan Pendapatan Pada Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Kecamatan Lembang.

0 10 83

ANALISIS RISIKO USAHA PEMBESARAN PEDET SAPI PERAH (Survey Pada Usaha Sapi Perah Rakyat di Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat).

0 0 2