Kelembagaan Pemerintahan Daerah TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemekaran Wilayah Pembentukan Daerah Otonom

Gambar 14. Perkembangan Belanja Daerah Sumber:Buku APBD Halmahera Timur Keterangan: TBD=Total belnja Daerah, BM=Belanja Modal, BBJ=Belanja Barang dan Jasa, BP=Belanja Pegawai, BL=Belanja lain-lain

4.6. Kelembagaan Pemerintahan Daerah

Pada masa sebelum kemerdekaan, wilayah Halmahera Timur adalah bagian dari wilayah Kesultanan Tidore. Pada masa kemerdekaan wilayah Halmahera Timur masuk dalam wilayah distrik Maba yang merupakan salah satu distrik dari 3 tiga distrik Maba, Weda dan Patani, yang berada dibawah wilayah autonomi pemerintahan Kesultanan Tidore yang beribukota di Kota Tidore. Kemudian pada akhir tahun 1962 ibukota pemerintahan Irian Barat di Soasioa Tidore, ditarik kembali ke Jayapura Papua, status wilayah autonomi Kesultanan Tidore berubah menjadi daerah administratif Halmahera Tengah yang beribukota di Soa Sio Tidore, sedangkan wilayah distrik seperti Maba, Patani dan Weda menjadi kecamatan. Selanjutnya pada tahun 1999 wilayah administrasi Halmahera Tengah ditetapkan menjadi kabupaten defenitif yang membawahi kecamatan Tidore, Weda, Patani, Maba, dan Wasile. Pada tahun 2003 dilakukan pemekaran wilayah Halmahera Tengah menjadi 3 tiga daerah otonom, yaitu Kabupaten Halmahera Tengah kabupaten induk, Kota Tidore Kepulauan dan Halmahera Timur berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2003. Wilayah Kabupaten Halmahera Timur dulunya distrik Maba pada saat menjadi kabupaten defenitif membawahi 4 empat kecamatan yaitu 2005 2006 2007 2008 2009 TBD 113,504,432 277,281,440 338,764,998 538,060,380 604,500,269 BM 41,020,767, 139,391,280 177,551,435 306,110,614 333,662,787 BBJ 26,446,416, 66,965,048, 67,376,330, 98,354,523, 130,562,913 BP 39,590,913, 39,590,913, 43,183,126, 57,558,222, 75,959,390, BL 6,446,335,0 31,334,197, 50,654,105, 76,037,020, 64,315,178, 100,000,000,000 200,000,000,000 300,000,000,000 400,000,000,000 500,000,000,000 600,000,000,000 700,000,000,000 TBD BM BBJ BP BL kecamatan Maba, Maba Selatan, Wasile dan Wasile Selatan, yang kemudian pada tahun 2006 dimekarkan menjadi 10 kecamatan. Pemerintahan daerah Halmahera Timur setelah dimekarkan menjadi kabupaten defenitif pada tahun 2003, dipimpin oleh penjabat Bupati yang diangkat oleh Gubernur Propinsi Maluku Utara atas nama Menteri Dalam Negeri RI. Untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, penjabat Bupati membentuk struktur organisasi pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat daerah dan sekretariat DPRD dengan Surat Keputusan Nomor 4 tahun 2003, dan 11 dinas daerah dengan Surat Keputuasn Nomor 5 Tahun 2003, serta 2 badan dan 1 kantor dengan Surat Keputusan Nomor 6 tahun 2003. Pada tahun 2004 dibentuk DPRD yang pertama melalui Pemilu tahun 2004, dengan jumlah anggota 20 orang kursi. Dari 20 orang anggota DPRD tahun 2004, yang terbanyak berasal dari partai Golkar yaitu 35 7 kursi, kemudian Demokrat 20 4 kursi, PDIP 10, PAN 10, sedangkan PPP, PKS, PSI, PBR dan PDS masing-masing 5, secara lengkap ditampilkan dalam Gambar 15. Pada Pemilu 2009 dilakukan pemilihan DPRD yang kedua dengan kursi yang diperebutkan masih tetap 20 kursi, karena jiwa pilih di Kabupaten Halmahera Timur masih dibawah 100 ribu. Hasil Pemilu 2009, partai Golkar masih tetap menjadi pemenang pertama dengan perolehan jumlah kursi sebesar 20, pemenang kedua PDIP 15, dan Demokrat, PAN, PPP masing-masing 10, serta PKS, PDK, PBR, PPRN, PKDI, Patriot, Hanura masing-masing 5 secara lengkap ditampilkan pada Gambar 16. Gambar 15. Persentase Anggota DPRD Hasil Pemilu 2004 35 20 10 5 10 5 5 5 5 5 10 15 20 25 30 35 40 Golkar Demokrat PDIP PPP PAN PKS PSI PBR PDS Persentase Anggota DPRD Hasil Pemilu 2004 menurut Parpol Sumber: Sekretariat DPRD Halmahera Timur Gambar 16. Persentase Anggota DPRD Hasil Pemilu 2009 Pada tahun 2005 dilakukan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang pertama secara langsung. Untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sesuai visi dan misi, maka BupatiWakil Bupati bersama DPRD merubah dan membentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang diantaranya sekretariat daerah, sekretariat DPRD, 15 dinas, 7 badan, 1 kantor, dan 6 bagian, serta 10 kantor camat. Jumlah aparatur Pegawai Negeri Sipil PNS pada seluruh SKPD maupun guru dan tenaga medis sampai tahun 2009 berjumlah 2266 orang. 20 10 15 10 10 5 5 5 5 5 5 5 5 10 15 20 25 Golkar Demokrat PDIP PAN PPP PKS PDK PBR PPRN PKDI Patriot Hanura Persentase Anggota DPRD Hasil Pemilu 2009 Menurut Parpol V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Kinerja Pembangunan Daerah