Pelayanan Umum TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemekaran Wilayah Pembentukan Daerah Otonom

Gambar 55. Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Sosial Politik

a. Pelayanan Umum

Pelayanan umum yang dianalisis meliputi pelayanan umum dibidang pemerintahan umum, pendidikan dan kesehatan. Secara umum hasil analisis pada Gambar 55, sebagian besar responden yang diwawancarai menjawab pelayanan umum semakin meningkat, sedangkan 36,21 responden menjawab pelayanan umum setelah pemekaran wilayah tidak mengalami peningkatan. Masyarakat yang berpersepsi bahwa pelayanan umum semakin meningkat, karena setelah pemekaran wilayah pelayanan umum dibidang pemerintahan umum, pendidikan dan kesehatan semakin meningkat. Pelayanan umum bidang pemerintahan umum semakin meningkat, karena setelah pemekaran wilayah masyarakat semakin gampang mengurus dan memperoleh Kartu Tanda Penduduk KTP, Kartu Keluarga KK, dan Akta Kelahiran AK, dengan biaya yang murah, serta aparatur yang memberikan pelayanan dengan sangat baik. Persepsi masyarakat terhadap pelayanan bidang pemerintahan umum semakin meningkat, ditunjukkan dengan perkembangan jumlah Kartu Tanda Penduduk KTP, Kartu Keluarga KK, dan Akta Kelahiran AK, yang diterbitkan pemerintah daerah selama tahun 2005-2008 lihat Gambar 56. 63.79 87.5 43.75 39.83 40.63 36.21 12.5 56.25 60.34 59.38 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pelayanan Umum Partisipasi Masyarakat Kesempatan Kerja Akses Thp Sumberdaya Penegakan Hukum Ya Tidak Setelah pemekaran Wilayah, apakah: 1. Pelayanan Umum semakin meningkat 2. Partisipasi Masyarakat semakin meningkat 3. Kesempatan Kerja semakinmeningkat 4. Akses Sumberdaya semakin meningkat 5. Penegakan Hukum semakinmeningkat Gambar 56. Perkembangan Jumlah Karu Tanda Penduduk KTP, Kartu Keluarga, dan Akta Kelahiran. Sumber: Halmahera Timur Dalam Angka Pelayanan bidang pemerintahan umum semakin meningkat, umumnya dialami oleh masyarakat yang berada di kecamatan Maba, Kota Maba, Maba Selatan, Maba Tengah, Wasile, dan Wasile Timur. Karena akses masyarakat yang berdomisili pada kecamatan-kecamatan tersebut, jaraknya dekat dengan pusat pemerintahan kabupaten di Maba lihat Tabel 19, selain itu sarana dan prasarana transportasi juga sudah memadai dan cukup lancar. Tabel 19. Jarak Tempuh Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten No Kecamatan Nama Ibukota Kecamatan Jarak Ke Ibukota Kabupaten Km 1 Maba Selatan Bicoli 34.01 2 Kota Maba Maba Sangaji 1.32 3 Maba Buli 46.66 4 Maba Tengah Wayamli 85.82 5 Maba Utara Dorosago 122.53 6 Wasile Utara Labi-Labi 157.04 7 Wasile Tengah Lolobata 107.09 8 Wasile Timur Dodaga 87.70 9 Wasile Subaim 98.37 10 Wasile Selatan Nusajaya 159.04 Sumber: Halmahera Timur Dalam Angka Tahun 2009 23.91 17.25 76.05 9.54 24.05 36.49 71.08 32.63 40 25 42.86 19.72 10 20 30 40 50 60 70 80 2005 2006 2007 2008 KTP Kartu Keluarga Akta Kelahiran Masyarakat yang berpersepsi pelayanan bidang pendidikan semakin membaik, karena setelah pemekaran wilayah jumlah tenaga pengajar guru SDMI, SMPMTs, SMAMASMK semakin bertambah, dan sarana penunjang belajar seperti buku-buku paket sekolah semakin gampang diperoleh siswa di wilayah Kabupaten Halmahera Timur. Persepsi masyarakat terhadap pelayanan bidang pendidikan semakin meningkat ditunjukkan dengan perkembangan rasio siswa dengan guru SDMI, SMPMTs, dan SMASMKMA pada 10 kecamatan selama tahun 2005-2009 secara lengkap ditampilkan dalam Tabel 20. Pada Tabel 19 terlihat bahwa secara umum rasio siswa dan guru SDMI pada 10 kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur sampai tahun 2009 berada dibawah 32 siswa. Ini menunjukkan bahwa setiap guru pada 10 kecamatan sampai tahun 2009 hanya dapat mengajar dan mengawasi dibawah 32 orang siswa, berarti ketersediaan guru SDMI pada 10 kecamatan di Halmahera Timur suda cukup tersediamemadai. Kemudian rasio siswa dan guru SMPMTs sampai tahun 2009 berada dibawah 30 siswa, berarti ketersediaan guru SMPMTs pada 10 kecamatan di Halmahera Timur cukup tersediamemadai. Sedangkan rasio siswa dan guru SMASMKMA pada kecamatan Maba Tengah sampai tahun 2009 masih sangat tinggi, ini menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga guru di kecamatan Maba Tengah masih sangat kurangterbtas. Namun, secara umum pada 9 kecamatan lainnya di Halmahera Timur sampai tahun 2009 ketersediaan tenaga guru SMASMKMA sudah sangat memadai. Tabel 20. Rasio Siswa dan Guru di Halmahera Timur Tahun 2009 No Kecamatan SDMI SMPMTs SMAMASMK 1 Maba Selatan 23.55 23.09 18.82 2 Kota Maba 20.00 16.70 15.90 3 Maba 27.41 18.16 17.83 4 Maba Tengah 23.33 27.77 86.00 5 Maba Utara 33.90 22.64 5.00 6 Wasile Utara 20.95 29.29 0.00 7 Wasile Tengah 13.95 15.55 41.63 8 Wasile Timur 16.82 14.89 17.00 9 Wasile 22.39 17.03 15.07 10 Wasile Selatan 18.12 22.73 9.50 Rata-rata 22.04 20.78 22.68 Sumber: Halmahera Timur Dalam Angka data diolah Masyarakat yang berpersepsi pelayanan umum bidang kesehatan semakin meningkat, karena setelah pemekaran wilayah jumlah tenaga kesehatanmedis dokter, bidan maupun perawat semakin bertambah, serta obat-obatan semakin tersedia dan gampang diperoleh masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap semakin meningkatnya pelayanan di bidang kesehatan ditunjukkan dengan rasio jumlah penduduk dengan tenaga kesehatan tenaga medis tahun 2009 Tabel 21. Tabel 21. Rasio Jumlah Penduduk dan Tenaga Medis Tahun 2009 No Kecamatan Jlh.Penduduk Tenaga Medis Rasio 1 Maba Selatan 6,081 21 289.57 2 Kota Maba 6,908 38 181.79 3 Maba 9,123 16 570.19 4 Maba Tengah 5,017 14 358.36 5 Maba Utara 6,670 13 513.08 6 Wasile Utara 3,863 7 551.86 7 Wasile Tengah 4,672 11 424.73 8 Wasile Timur 8,457 18 469.83 9 Wasile 8,804 16 550.25 10 Wasile Selatan 10,317 19 543.00 Jumlah 69,912 173 Sumber: Halmahera Timur Dalam Angka data diolah Pada tabel 21 di atas terlihat bahwa rasio tenaga medis dengan jumlah penduduk pada 10 kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur sampai tahun 2009, rasio yang tertinggi terdapat pada kecamatan Wasile dan Wasile Selatan, dan terendah terdapat pada kecamatan Kota Maba. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk pada kecamatan Wasile dan Wasile Selatan lebih banyak dibanding dengan penduduk pada kecamatan Kota Maba dan kecamatan lainnya. Selain itu, sarana dan prasarana transportasi pada kecamatan Wasile, Wasile Selatan dan Kota Maba sudah cukup berkembang, sehingga dengan ketersediaan tenaga medis yang ada sudah dapat melayani penduduk. Sedangkan pada kecamatan Wasile Utara, Maba Utara dan Maba Tengah walaupun rasionya relatif tinggi, tetapi pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan dengan baik oleh tenaga medis yang sudah ada. Oleh karena itu, secara umum dapat dikatakan bahwa dalam jangka pendek khususnya setelah 5 lima tahun pemekaran wilayah ketersediaan tenaga medis pada 10 kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur sudah cukup tersedia. Persepsi masyarakat terhadap pelayanan umum tidak mengalami peningkatan, karena setelah pemekran wilayah pelayanan umum bidang pemerintahan umum, pendidikan, dan kesehatan tidak mengalami perkembangan. Belum berkembangnya pelayanan bidang pemerintahan umum, menurut persepsi masyarakat karena untuk mengurus dan mendapatkan KTP, KK, AK sangat sulit dan membutuhkan biaya yang mahal. Hal ini terjadi pada masyarakat yang berdomisili di wilayah kecamatan Wasile Selatan, Wasile Utara, dan Maba Utara, karena kondisi geografis wilayah selain jauh dan rumit, juga belum dapat dilalui dengan transportasi darat, sehingga akses menjangkau ibukota pemerintahan kabupaten sangat sulit. Akibatnya pelayanan umum bidang pemerintahan umum dipersepsikan masyarakat belum mengalami perkembangan. Pelayanan bidang pendidikan belum membaik, menurut persepsi masyarakat karena distribusi tenaga pengajar guru belum merata pada semua sekolah, khususnya guru SD, SMP, dan SMA. Disamping itu, masyarakat juga berpersepsi bahwa ketersediaan guru dengan kompetensi yang sesuai dengan kurikulum bidang studi yang ada masih kurang, dan pendistribusian bantuan buku-buku paket belum merata, serta belum adanya labolatorium guna menunjang kegiatan praktikum. Akibatnya, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir 2007-2009 tingkat kelulusan siswa SMA dalam wilayah Halmahera Timur hanya mencapai kurang lebih 10. Oleh karena itu, masyarakat berpersepsi bahwa pelayanan umum bidang pendidikan setelah pemekaran wilayah tidak mengalami peningkatan. Persepsi masyarakat terhadap pelayanan bidang kesehatan belum berkembang, karena setelah pemekaran wilayah penempatan tenaga medis dokter, bidan, perawat belum merata, dan ketersediaan obat-obatan sangat terbatas dikarenakan distribusi dari dinas kesehatan kabupaten sering terlambat. Selain itu, tenaga medis yang bertugas di Puskemas, Pustu dan Polindes, umumnya berasal dari luar wilayah Halmahera Timur, sehingga sering meninggalkan tempat tugas. Selain alasan di atas, masyarakat juga berpersepsi bahwa pelayanan di bidang kesehatan belum berkembang, karena ketersediaan sarana dan prasarana transportasi darat belum dapat menghubungkan semua desa, sehingga masyarakat agak sulit menjangkau pusat-pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas rawat inap dan RS. Persepsi responden terhadap pelayanan umum secara khusus menurut jenis kelamin, tingkat pendidikan, asal suku, pekerjaan utama dan jabatan dalam masyarakat cukup beragam atau berbeda-beda secara lengkap ditampilkan dalam Tabel 22. Tabel 22. Persepsi Masyarakat Mengenai Manfaat Pelayanan Umum Setelah Pemekaran Wilayah Menurut Profil Responden Profil Responden Kategori Apakah Setelah pemekaran wilayah Pelayanan Umum semakin meningkat Ya Tidak Jenis Kelamin 1. Laki-laki 61.54 38.46 2. Perempuan 83.33 16.67 Asal Suku 1. Lokal 57.14 42.86 2. Lokal Malut 68.75 31.25 3. Jawa 50.00 50.00 4. Sulawesi 75.00 25.00 5. Lainnya 61.54 38.46 Pendidikan 1. TKSD 100.00 - 2. SD 42.86 57.14 3. SMP 50.00 50.00 4. SLTA 73.08 26.92 5. PT 66.67 33.33 Pekerjaan Umum 1. Tidak Bekerja 100.00 - 2. Pegawai Negeri 50.00 50.00 3. Nelayan 100.00 - 4. Petani 68.18 31.82 5. Buruh 100.00 - 6. Lainnya 55.56 44.44 Jabatan dalam 1. Masyarakat Biasa 68.42 31.58 Masyarakat 2. KadesSekdesPemda 55.56 44.44 3. Tokoh Masyarakat 81.82 18.18 4. Tokoh Adat 25.00 75.00 5. Tokoh Agama 66.67 33.33 Sumber: Hasil Wawancara Data diolah Pada Tabel 22 terlihat, persepsi responden terhadap pelayanan umum, dari aspek jenis kelamin, responden laki-laki dan perempuan semuanya menjawab pelayanan umum semakin meningkat. Namun dari besaran nilai persentasenya perempuan lebih banyak 83,33, karena perempuan memberikan penilaian terhadap manfaat pelayanan umum bersifat general, sedangkan laki-laki bersifat khusus. Dilihat menurut asal suku, responden suku Sulawesi, Lokal Malut, Lainnya, Lokal, Jawa lebih banyak menjawab pelayanan umum semakin meningkat. Karena suku Sulawesi, Lokal Malut, Lainnya, Lokal, dan Jawa, lebih banyak berurusan dengan pelayanan bidang pemerintahan umum seperti pengurusan KTP, KK, Akta Kelahiran dan perizinan usaha lainnya, yang setelah pemekaran wilayah semakin gampang dengan biayanya terjangkau, dan pelayanan aparatur juga sangat baik. Dilihat menurut tingkat pendidikan, responden yang paling banyak menjawab pelayanan umum semakin meningkat adalah TKSD dan SLTA, SMP. Karena setelah pemekaran wilayah fasilitas sekolah dan guru TK, SDMI, dan SMPMTs, dan SMASMKMA semakin bertambahtersedia, serta bantuan buku- buku paket juga semakin tersedia. Dilihat menurut pekerjaan utama, responden belum bekerja, nelayan, buruh, petani, lainnya, dan pegawai negeri lebih banyakmenjawab pelayanan umum mengalami peningkatan. Karena setelah pemekaran wilayah responden belum bekerja, nelayan, buruh, petani, lainnya, dan pegawai negeri, semakin gampang memperoleh surat-surat perizinan yang berkaitan dengan kelengkapan administrasi mencari pekerjaan, maupun pembukaan usaha semakin gampang, seperti KTP dan surat izin usaha lainnya. Dilihat menurut jabatan dalam masyarakat, tokoh masyarakat, masyarakat biasa, tokoh agama, kadessekdespemda lebih banyak menjawab pelayanan umum semakin meningkat, karena setelah pemekaran wilayah pelayanan bidang pendidikan, kesehatan dan pemerintahan umum semakin meningkat. Sedangkan tokoh adat menjawab pelayanan umum tidak meningkat. Karena menurut tokoh adat pelayanan umum yang meningkat harus lebih merata pada semua desa dan kecamatan, seperti fasilitas sekolah, guru, fasilitas kesehatan dan tenega medis harus merata pada semua desa dan kecamatan, sementara proses pembangunan daerah baru kurang lebih 5 tahun belum seluruh menyediakan guru, fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang merata pada semua desa dan kecamatan, sehingga tokoh adat berpersepsi bahwa pelayanan umum belum mengalami peningkatan. Persepsi responden secara khusus terhadap pelayanan umum yang beragam atau berbeda-beda. Disebabkan perbedaan kebutuhan dan kepentingan setiap responden dalam memenuhi kebutuhannya yang berkaitan dengan pelayanan umum. Namun secara umum maupun secara khusus pelayanan umum setelah pemekaran wilayah semakin meningkat, walaupun belum sesuai dengan standar pelayanan minimal SPM yang diisaratkan dalam ayat 4 pasal 11 UU No.322004, bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan harus berpedoman pada standar pelayanan minimal SPM dilakukan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah. Dimana SPM pada umumnya bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu daerah dalam melayani masyarakat pada umumnya. Berkaitan dengan itu, maka dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik di Halmahera Timur, pemerintah daerah perlu menyusun standar pelayanan minimal SPM di Kabupaten Halmahera Timur.

b. Partisipasi Masyarakat