Perdagangan TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemekaran Wilayah Pembentukan Daerah Otonom

Pada Tabel 38 terlihat bahwa persepsi responden terhadap sektor konstruksi dilihat menurut jenis kelamin, responden laki-laki paling banyak menjawab sektor konstruksi semakin meningkat. Dilihat menurut asal suku yang paling banyak menjawab sektor konstruksi semakin meningkat adalah lokal, lainnya, Sulawesi, Jawa, dan Lokal Malut. Dilihat menurut tingkat pendidikan, yang paling banyak menjawab sektor konstruksi semakin meningkat adalah perguruan tinggi. Kemudian menurut pekerjaan utaman yang paling banyak menjawab sektor konstruksi semakin meningkat adalah buruh. Sedangkan menurut jabatan dalam masyarakat yang menjawab sektor konstruksi semakin meningkat adalah tokoh agama dan masyarakat biasa. Namun, secara umum setelah pemekaran wilayah sektor konstruksi mengalami peningkatan.

f. Perdagangan

Secara umum hasil analisis pada Gambar 60 menunjukkan, bahwa sebagian besar responden yang diwawancarai menjawab sektor perdagangan mengalami peningkatan, dan 12,50 menjawab sektor perdagangan tidak mengalami peningkatan setelah pemekaran wilayah. Responden berpersepsi bahwa sektor perdagangan tidak mengalami peningkatan setelah pemekaran wilayah, karena masyarakat masih sulit mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok dan harganya relatif mahal. Selain itu fasilitas ekonomi belum berkembang dengan baik, juga sarana dan prasarana wilayah khususnya jalan dan jembatan belum dapat menghubungkan desa-desa dengan ibukota kecamatan, sehingga masyarakat sulit mendapatkan barang- barang kebutuhan pokok. Hal terjadi pada masyarakat di Kecamatan Wasile Utara maba Maba Utara. Responden yang berpersepsi sektor perdagangan mengalami peningkatan, karena setelah pemekaran wilayah, karena masyarakat semakin gampang mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang relatif murah, serta usaha masyarakat dibidang perdagangan mengalami perkembangan. Persepsi responden terhadap sektor perdagangan semakin meningkat, ditunjukkan dengan peran kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB yang pada tahun 2005 sebesar 17,4, dan tahun 2008 menjadi 15,92, dan selama tahun 2004-2008 kontribusi sektor perdagangan dalam PDRB berada pada urutan ketiga, setelah sektor pertanian dan pertambangan. Secara khusus persepsi responden terhadap sektor perdagangan setelah pemekaran wilayah cukup beragam atau berbeda-beda secara lengkap ditampilkan dalam Tabel 39. Tabel 39. Persepsi Masyarakat Mengenai Manfaat Sektor Perdagangan Setelah Pemekaran Wilayah Menurut Profil Responden Profil Responden Kategori Apakah setelah pemekaran wilayah sektor Perdagangan semakin meningkat Ya Tidak Jenis Kelamin 1. Laki-laki 87.93 12.07 2. Perempuan 83.33 16.67 Asal Suku 1. Lokal 100.00 - 2. Lokal Malut 83.33 16.67 3. Jawa 83.33 16.67 4. Sulawesi 84.62 15.38 5. Lainnya 92.86 7.14 Pendidikan 1. TKSD 100.00 - 2. SD 87.50 12.50 3. SMP 83.33 16.67 4. SLTA 83.87 16.13 5. PT 100.00 0.00 Pekerjaan Umum 1. Tidak Bekerja 100.00 - 2. Pegawai Negeri 93.31 6.69 3. Nelayan 100.00 - 4. Petani 81.48 18.52 5. Buruh 100.00 - 6. Lainnya 8.89 91.11 Jabatan dalam 1. Masyarakat Biasa 95.24 4.76 Masyarakat 2. KadesSekdesPemda 85.00 15.00 3. Tokoh Masyarakat 92.31 7.69 4. Tokoh Adat 25.00 75.00 5. Tokoh Agama 100.00 - Sumber: Hasil Wawancara data diolah Pada Tabel 39 terlihat bahwa persepsi responden terhadap sektor perdagangan setelah pemekaran wilayah, dilihat menurut jenis kelamin yang paling banyak menjawab sektor perdagangan semakin meningkat adalah responden laki-laki. Dilihat menurut asal suku yang paling banyak menjawab sektor perdagangan semakin meningkat adalah lokal. Dilihat menurut tingkat pendidikan yang paling banyak menjawab sektor perdagangan semakin meningkat adalah perguruan tinggi. Kemudian menurut pekerjaan utaman yang paling banyak menjawab sektor perdagangan semakin meningkat adalah buruh. Sedangkan menurut jabatan dalam masyarakat yang menjawab sektor perdagangan semakin meningkat adalah tokoh agama. Namun secara umum, setelah pemekaran wilayah sektor perdagangan mengalami peningkatan.

g. Lainnya