Hubungan Profil Responden dengan Persepsi Pelayanan Umum Hubungan Profil Responden dengan Persepsi Partisipasi Masyarakat Hubungan Profil Responden dengan Persepsi Hubungan Profil Responden dengan Persepsi

masyarakat. Sedangkan persepsi manfaat sosial politik meliputi persepsi terhadap pelayanan umum, partisipasi masyarakat, kesempatan kerja, akses terhadap sumberdaya, dan penagakan hukum. Hubungan profil responden dengan persepsi manfaat aspek sosial politik dihitung dengan menggunakan Chi-Square, dan hasilnya ditampilkan dalam pada Tabel 43. Tabel 43. Hubungan Profil Responden dan Persepsi Manfaat Sosial Politik. No Profil Responden Nilai Chi-Square X 2 -tabel α=30 X 2 -tabel α=50 PU PM KK ASD PH 1 Jenis Kelamin 1,106 0,105 1,413 0,946 0,241 1,074 0,455 2 Asal suku 1,809 1,942 5,093 3,134 4,045 4,878 3,357 3 Tingkat Pendidikan 3,897 2,421 4,020 2,658 2,304 4,878 3,357 4 Pekerjaan utama 5,106 2,058 3,389 6,460 2,570 6,064 4,351 5 Jabatan dlm masyarakat 4,880 16,682 7,098 4,743 3,374 4,878 3,357 Keterangan:PU=Pelayanan Umum, PM=Partisipasi Masyarakat, KK=Kesempatan Kerja, ASD=Akses Terhadap Sumberdaya, PH=Penegakan Hukum

a. Hubungan Profil Responden dengan Persepsi Pelayanan Umum

Hasil perhitungan pada Tabel 43 menunjukkan, bahwa` jenis kelamin dan jabatan dalam masyarakat memiliki hubungan dengan persepsi masyarakat mengenai manfaat pelayanan umum pada taraf signifikansi α=30. Hal ini berarti perbedaan jenis kelamin dan jabatan dalam masyarakat, dapat membedakan persepsi masyarakat mengenai manfaat pelayanan umum. Kemudiam pada taraf signifikansi α=50 tingkat pendidikan dan pekerjaan utama memiliki hubungan signifikan dengan persepsi manfaat pelayanan umum, artinya perbedaan tingkat pendidikan dan pekerjaan utama, membedakan persepsi manfaat pelayanan umum. Sedangkan asal suku responden baik pada taraf signifikansi α=30 maupun α=50 tidak memiliki hubungan dengan persepsi manfaat pelayanan umum, artinya pada taraf keyakinan 30 maupun 50 perbedaan asal suku tidak membedakan persepsi terhadap manfaat pelayanan umum.

b. Hubungan Profil Responden dengan Persepsi Partisipasi Masyarakat

Hasil perhitungan pada Tabel 43 menunjukkan, bahwa jabatan dalam masyarakat berhubungan dengan persepsi partisipasi masyarakat pada taraf signifikansi α=30. Ini berarti perbedaan jabatan dalam masyarakat membedakan persepsi mengenai manfaat partisipasi masyarakat. Sedangkan pada taraf signifikansi α=30 maupun α=50 jenis kelamin, asal suku, tingkat pendidikan, dan pekerjaan utama tidak berhubungan dengan persepsi mengenai manfaat partisipasi masyarakat. Ini berarti perbedaan jenis kelamin, asal suku, tingkat pendidikan, dan pekerjaan utama, tidak membedakan persepsi mengenai manfaat partisipasi masyarakat.

c. Hubungan Profil Responden dengan Persepsi

Kesempatan kerja Hasil perhitungan pada Tabel 43 menunjukkan bahwa jenis kelamin, asal suku, dan jabatan dalam masyarakat memiliki hubungan dengan persepsi manfaat kesempatan kerja pada taraf signifikansi α=30. Hal ini berarti perbedaan jenis kelamin, asal suku, dan jabatan dalam masyarakat, membedakan persepsi masyarakat mengenai manfaat kesempatan kerja. Sedangkan tingkat pendidikan memiliki hubungan dengan persepsi masyarakat terhadap kesempatan kerja pada taraf signifikansi α=50. Artinya pada taraf signifikansi α=50 perbedaan tingkat pendidikan dapat membedakan persepsi masyarakat mengenai kesempatan kerja. Sedangkan pekerjaan utama masyarakat baik pada tarf signifikansi α=30 maupun α=50 tidak memiliki hubungan dengan persepsi manfaat kesempatan krja, artinya perbedaan pekerjaan utama tidak membedakan persepsi mengenai manfaat kesempatan kerja.

d. Hubungan Profil Responden dengan Persepsi

Akses Sumberdaya Hasil perhitungan pada Tabel 43 menunjukkan bahwa pekerjaan utama memiliki hubungan dengan persepsi manfaat akses sumberdaya pada α=30. Artinya bahwa perbedaan pekerjaan membedakan persepsi mengenai manfaat akses terhadap sumberdaya pada taraf signifikansi α=30. Kemudian jenis kelamin, asal suku, dan jabatan dalam masyarakat, memiliki hubungan dengan persepsi manfaat akses terhadap sumberdaya pada taraf α=50. Artinya perbedaan jenis kelamin, asal suku, dan jabatan dalam masyarakat dapat membedakan persepsi masyarakat mengenai manfaat akses terhadap sumberdaya. Sedangkan tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan dengan persepsi mengenai akses terhadap sumberdaya pada α=30 maupun α=50. Ini berarti perbedaan tingkat pendidikan, tidak membedakan persepsi mengenai manfaat akses terhadap sumberdaya pada taraf signifikansi α=30 maupunα=50.

e. Hubungan Profil Responden dengan Persepsi