Fasilitas Umum TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemekaran Wilayah Pembentukan Daerah Otonom

Tabel 28. Indikator Manfaat Pemekaran Wilayah Aspek Fisik No Aspek Fisik Indikator 1 Fasilitas Umum Perkembangan pembangunan panjang ruas jalan aspal, sirtu, dan jalan tanah. 2 Fasilitas Sosial a. Fasilitas pendidikan, meliputi jumlah sekolah dari TK, SD, SMPMTs, SMAMASMK, dan rasio murid terhadap sekolah TK, SD, SMPMTs, SMAMASMK. b. Fasilitas kesehatan, meliputi jumlah RS, Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Pos Yandu, Pos Usila, dan rasio fasilitas kesehatan dengan jumlah penduduk

a. Fasilitas Umum

Secara umum hasil analisis pada Gambar 58 menunjukkan, bahwa sebagian besar responden yang diwawancarai menjawab fasilitas umum tidak mengalami peningkatan, dan hanya 40,63 responden menjawab fasilitas umum setelah pemekaran wilayah mengalami peningkatan. Gambar 58. Persepsi Manfaat Aspek Fisik Persepsi masyarakat fasilitas umum tidak mengalami peningkatan setelah pemekaran wilayah, karena pembangunan jalan yang dilakukan 40.63 40.63 59.38 59.38 10 20 30 40 50 60 70 Fasilitas Umum Fasilitas Sosial Ya Tidak Setelah pemekaran wilayah, apakah : 1. Fasilitas umum semakin meningkatmembaik 2. Fasilitas sosial semakin meningkatmembaik pemerintah daerah belum seluruh menjangkau desa-desa dan kecamatan, khususnya pada kecamatan Maba Utara, Maba Tengah, dan Wasile Utara, serta pembangunan peningkatan jalan dari tanah ke sirtu, dan dari sirtu ke aspal sangat lambat, bahkan masih terdapat jalan-jalan yang rusak belum diperbaiki. Disamping itu, masih terdapat banyak jembatan-jembatan yang belum dibangun, bahkan ada yang sudah rusak. Persepsi masyarakat terhadap fasilitas umum semakin meningkat setelah adanya pemekaran wilayah, karena pembangunan ruas jalan seperti peningkatan jalan tanah ke sirtu, dan pengaspalan, serta pembukaan jalan- jalan baru terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Persepsi masyarakat terhadap fasilitas umum semakin meningkat ditunjukkan dengan perkembangan pembangunan ruas jalan di Wilayah Kabupaten Halmahera Timur dalam tahun 2005-2009 ditampilkan dalam Gambar 59. Gambar 59. Perkembangan Pembangunan Jalan di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2005-2009 Sumber: Dinas PU Halmahera Timur Gambar 59 menunjukkan bahwa perkembangan pembangunan jalan di Kabupaten Halmahera Timur selama tahun 2005-2009, mengalami peningkatan baik secara kuantitas maupun kualitas mengalami peningkatan. Secara kuantitas ditunjukkan dengan peningkatan panjang jalan yang pada tahun 2005 sepanjang 21.05 23.92 25.72 30.32 45.93 4.49 28.96 34.73 38.58 36.07 68.48 47.78 45.15 6.08 15.47 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 2005 2006 2007 2008 2009 P an ja n g J al an Aspal Sirtu Jalan Tanah 334,4 km meningkat menjadi 654,92 km pada tahun 2009. Sedangkan peningkatan secara kualitas, terlihat dari permukaan jalan yang sampai tahun 2009 dari total panjang telah diaspal kurang lebih 45, sirtu 36,07, jalan tanah 15,47, dan sisanya belum dibangun dibuka jalan baru kurang lebih 25,06. Secara khusus persepsi responden mengenai fasilitas umum setelah pemakaran wilayah cukup beragam atau berbeda-beda secara lengkap ditampilkan dalam Tabel 29. Tabel 29. Persepsi Masyarakat Mengenai Manfaat Fasilitas Umum Setelah Pemekaran Wilayah Menurut Profil Responden Profil Responden Kategori Apakah setelah pemekaran wilayah Fasilitas Umum semakin meningkat Ya Tidak Jenis Kelamin 1. Laki-laki 63.79 36.21 2. Perempuan 100.00 - Asal Suku 1. Lokal 85.71 14.29 2. Lokal Malut 61.11 38.89 3. Jawa 75.00 25.00 4. Sulawesi 69.23 30.77 6. Lainnya 57.14 42.86 Pendidikan 1. TKSD 100.00 - 2. SD 62.50 37.50 3. SMP 75.00 25.00 4. SLTA 67.74 32.26 5. PT 58.33 41.67 Pekerjaan Umum 1. Tidak Bekerja 100.00 - 2. Pegawai Negeri 46.15 53.85 3. Nelayan 66.67 33.33 4. Petani 66.67 33.33 5. Buruh 100.00 - 6. Lainnya 77.78 22.22 Jabatan dalam 1. Masyarakat Biasa 66.67 33.33 Masyarakat 2. KadesSekdesPemda 65.00 35.00 3. Tokoh Masyarakat 76.92 23.08 4. Tokoh Adat 25.00 75.00 5. Tokoh Agama 83.33 16.67 Tabel 29 menunjukkan secara khusus persepsi responden terhadap fasilitas umum, dilihat menurut jenis kelamin, responden yang paling banyak menjawab fasilitas umum mengalami peningkatan adalah perempuan, dan yang paling banyak menjawab fasilitas umum tidak mengalami peningkatan adalah laki-laki. Karena perempuan memiliki informasi terhadap perkembangan pembangunan fasilitas umum di Halmahera Timur relatif terbatas, sementara laki-laki memiliki informasi terhadap pembangunan fasilitas di wilayah Halmahera Timur cukup menyeluruh, sehingga laki-laki lebih mengetahui perkembangan fasilitas umum yang secara umum memang belum berkembang secara merata pada semua desa dan kecamatan. Dilihat menurut asal suku, responden yang paling banyak menjawab fasilitas umum mengalami peningkatan adalah suku lokal. Karena suku lokal memiliki informasi dan lebih mengetahui kondisi perkembangan pembangunan fasilitas umum khususnya pembangunan jalan, sebelum pemekaran wilayah memang sangat terbatas, dan setelah pemekaran wilayah semakin meningkat. Dilihat menurut tingkat pendidikan, responden yang paling banyak menjawab fasilitas umum mengalami peningkatan adalah tidak tamat SD dan SMP. Karena responden tingkat pendidikan tidak tamat SD dan SMP lebih banyak beraktifitas seperti menjadi tukang ojek, kegiatan pertanian, perkebunan, buruh, perdagangan hasil pertanian dan perikanan, dimana kegiatan tersebut dilakukan setiap hari dengan menggunakan fasilitas jalan, sehingga mereka lebih memahami ada tidaknya perkembangan pembangunan fasilitas umum khususnya pembangunan ruas jalan. Dilihat menurut pekerjaan utama, responden yang paling banyak menjawab fasilitas umum mengalami peningkatan adalah responden yang tidak bekerja dan buruh. Karena responden tidak bekerja dan buru, lebih banyak mendapatkan informasi dan mengetahui secara langsung perkembangan pembangunan fasilitas umum khususnya ruas jalan setelah pemekaran wilayah. Dilihat menurut jabatan dalam masyarakat, responden yang paling banyak menjawab fasilitas umum mengalami peningkatan adalah tokoh agama dan tokoh masyarakat. Karena tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki informasi yang cukup dan mengetahui secara langsung perkembangan pembangunan jalan sebelum dan setelah pemekaran wilayah, dimana setelah pemekaran wilayah terjadi peningkatan pembangunan ruas jalan, walaupun belum merata dan menghubungkan seluruh desa dan kecamatan dalam wilayah kabupaten Halmahera Timur. Persepsi responden secara khusus terhadap fasilitas umum yang beragam, disebabkan perbedaan informasi dan pemahaman masyarakat terhadap fasilitas umum khususnya jalan. Namun, secara umum setelah pemekaran wilayah fasilitas umum khususnya pembangunan panjang ruas jalan di kabupaten Halmahera Timur mengalami peningkatan.

b. Fasilitas Sosial