Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau

13 tersebut bertentangan dengan kenyataan sebenarnya atau tidak memuat keterangan yang diperlukan agar keterangan tersebut dapat memberikan gambaran atau kesan yang sebenarnya tentang pangan. Yang dimaksud dengan keterangan yang menyesatkan adalah pernyataan yang berkaitan dengan hal-hal seperti sifat, harga, bahan, mutu, komposisi, manfaat, atau keamanan pangan yang meskipun benar, dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan. Penjelasan mengenai keterangan tidak benar dan keterangan yang menyesatkan juga disebutkan dalam Penjelasan Pasal 5 ayat 1 UU No. 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan. Keterangan tentang pangan yang dimaksud baik dalam bentuk gambar dan atau suara, pernyataan, dan atau bentuk apapun lainnya dalam Pasal 44. Menurut UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan dapat mengenai: 1 harga atau tarif suatu barang danatau jasa, 2 kegunaan suatu barang danatau jasa, 3 kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang danatau jasa, 4 tawaran potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkan, maupun 5 bahaya penggunaan barang danatau jasa. Tinjauan pustaka terhadap Peraturan Perundang-undangan berikut dibagi berdasarkan kategori pelanggaran, yaitu 1 iklan pangan yang menggunakan kata-kata atau ilustrasi yang berlebihan, 2 iklan pangan yang melanggar norma kesusilaan atau menggunakan model iklan anak-anak berusia di bawah lima tahun, 3 iklan pangan yang mendiskreditkan atau merendahkan pangan lain baik secara langsung maupun tidak langsung, 4 iklan pangan yang mengarah bahwa pangan seolah-olah sebagai obat, 5 iklan pangan yang mencantumkan logo, tulisan, atau referensi, 6 iklan pangan yang mencantumkan klaim gizi, manfaat kesehatan, dan keamanan pangan, 7 iklan pangan yang mengandung pernyataan berkaitan dengan proses, asal, dan sifat bahan pangan, 8 iklan pangan yang menyertakan undian, sayembara, dan hadiah, 9 iklan pangan yang mengandung bahan tertentu atau untuk kelompok orang tertentu, 10 iklan produk pangan khusus hasil olah susu jenis susu krim penuh, susu kental manis, susu skim dan “filled milk”, pengganti air susu ibu PASI atau susu bayi atau infant formula, vitamin, makanan pelengkap food suplement dan mineral, makanan diet, atau minuman beralkohol

2.7.1 Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau

Ilustrasi yang Berlebihan Kategori pelanggaran A yaitu sekelompok peraturan berkaitan dengan penggunaan kata-kata atau ilustrasi yang berlebihan. Peraturan pertama yang menjadi sub kategori 1 kategori pelanggaran tersebut yaitu Pasal 9 ayat 1 poin j UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang menyebutkan bahwa pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan suatu barang danatau jasa secara tidak benar, danatau seolah-olah menggunakan kata-kata yang berlebihan, seperti aman, tidak berbahaya, tidak mengandung risiko atau efek sampingan tanpa keterangan yang lengkap. Selanjutnya, sub kategori 2 bersumber pada Pasal 50 PP No. 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan, Bab IX Surat Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.52.1831 Tentang Pedoman Periklanan Pangan yang menyebutkan bahwa iklan dilarang memuat keterangan atau pernyataan bahwa pangan tersebut adalah sumber energi yang unggul dan segera memberikan kekuatan. Peraturan selanjutnya yang mengatur penggunaan kata-kata atau ilustrasi yang berlebihan yaitu Petunjuk Teknis Umum poin ke-8 Peraturan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah 14 Tangga dan Makanan dan Minuman, serta Bab IX Surat Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.52.1831 Tentang Pedoman Periklanan Pangan yang menyebutkan bahwa iklan makanan tidak boleh dimuat dengan ilustrasi peragaan maupun kata-kata yang berlebihan sehingga dapat menyesatkan konsumen. Tidak dirinci lebih lanjut dalam peraturan tersebut mengenai contoh kata- kata berlebihan yang dimaksud. Subkategori 4 untuk kategori pelanggaran tersebut bersumber dari Bab IX Surat Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.52.1831 Tentang Pedoman Periklanan Pangan yang menyebutkan bahwa iklan-iklan produk pangan dilarang menyalahgunakan istilah-istilah ilmiah, statistik, dan grafik untuk menyesatkan khalayak atau menciptakan kesan yang berlebihan dan tak bermakna. Bab IX Surat Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.52.1831 Tentang Pedoman Periklanan Pangan juga menyebutkan iklan produk pangan dilarang menggunakan pernyataan bahwa produk pangan tersebut dapat meningkatkan kecerdasan atau meningkatkan IQ. Peraturan tersebut menjadi dasar subkategori 5 kategori pelanggaran A. Iklan dapat melanggar satu atau lebih ketentuan untuk subkategori pelanggaran tersebut. Iklan yang MK untuk semua subkategori pada kategori pelanggaran A berarti memiliki compliance 100 terhadap peraturan mengenai penggunaan kata-kata atau ilustrasi yang berlebihan.

2.7.2 Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Norma Kesusilaan dan