Kategori Pengganti Air Susu Ibu PASI atau Susu Bayi

23

B. Kategori Pengganti Air Susu Ibu PASI atau Susu Bayi

Infant Formula Peraturan pertama mengenai kategori khusus pengganti air susu ibu PASI atau susu bayi infant formula yaitu Petunjuk Teknis Khusus poin ke-2 Peraturan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan dan Minuman yang menyebutkan bahwa pengganti air susu ibu PASI atau susu bayi infant formula dilarang dipromosikan dan diiklankan dalam bentuk apapun, kecuali dalam jurnal kesehatan. Peraturan tersebut menjadi dasar subkategori 1. Subkategori selanjutnya untuk kategori khusus tersebut diatur dalam Pasal 7 ayat 1 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.03.1.23.11.11.09657 tahun 2011 Tentang Persyaratan Penambahan Zat Gizi dan Zat Non Gizi dalam Pangan Olahan yang menyebutkan bahwa pelaku usaha dilarang mencantumkan dan mengiklankan klaim gizi dan klaim kesehatan tentang DHA dan ARA pada formula bayi infant formula. Formula bayi adalah formula sebagai pengganti air susu ibu ASI untuk bayi sampai umur 6 enam bulan yang secara khusus diformulasikan untuk menjadi satu-satunya sumber gizi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya sampai bayi diperkenalkan dengan makanan pendamping air susu ibu MPASI. Iklan dapat melanggar satu atau lebih ketentuan untuk subkategori pelanggaran tersebut. Iklan yang MK untuk semua subkategori pada kategori pelanggaran khusus B berarti memiliki compliance 100 terhadap peraturan mengenai pangan kategori khusus pengganti air susu ibu PASI atau susu bayi infant formula . C. Kategori Vitamin Peraturan mengenai kategori khusus vitamin yaitu Petunjuk Teknis Khusus poin ke-4 Peraturan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan dan Minuman yang mengandung beberapa poin, diantaranya: a Iklan vitamin harus dalam konteks sebagai suplemen makanan pada keadaan tubuh tertentu, misalnya keadaan sesudah sakitoperasi, masa kehamilan dan menyusui, serta lanjut usia. b Iklan vitamin tidak boleh terkesan memberikan anjuran bahwa vitamin dapat menggantikan makanan subtitusi, atau vitamin mutlak dibutuhkan sehari-hari pada keadaan di mana gizi makanan sudah cukup. c Iklan vitamin tidak boleh memberi kesan bahwa pemeliharaan kesehatan umur panjang, awet muda, kecantikan dapat tercapai hanya dengan penggunaan vitamin. d Iklan vitamin tidak boleh memberi informasi secara langsung atau tidak langsung bahwa penggunaan vitamin dapat menimbulkan energi, kebugaran, peningkatan nafsu makan dan pertumbuhan mengatasi stres, ataupun peningkatan kemampuan seks. Keempat poin tersebut menjadi dasar empat subkategori pelanggaran kategori khusus vitamin. Iklan dapat melanggar satu atau lebih ketentuan untuk subkategori pelanggaran tersebut. Iklan yang MK untuk semua subkategori pada kategori pelanggaran khusus C berarti memiliki compliance 100 terhadap peraturan mengenai pangan kategori khusus vitamin. 24

D. Kategori Makanan Pelengkap