Seba Kajian Kesesuaian Iklan Produk Pangan di Media Cetak Terhadap Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku: Studi Kasus pada Tabloid NOVA, Majalah Kartini, dan Majalah Ayahbunda Periode Penerbitan April – September 2012

kategori kem televisi yang

4.4 Seba

Peru Berd MK peratu ketentuan T yang TMK d Gambar 4. Tingg majalah yan yang diguna Peraturan pe yang berbed peraturan te pelaku indu agen perikl pemenuhan yang bereda Sosia pelaku indu iklan produk contoh, untu pangan seca diperlukan u subjektifitas pangan, age pengiklan pa mbang gulap g pemirsanya aran Iklan undang-un dasarkan hasil uran perundan TMK peratur dapat tidak me Kesesuaian ik peraturan per ginya tingkat ng dievaluasi, akan sebagai d erundang-und da, yang dirin entang iklan ustri pangan, lanan mengen peraturan per ar di media cet alisasi dari pe ustri pangan d k pangan sec uk kategori p ara umum, te untuk menyam s atau penafs en periklanan, angan tetapi m permen dan c lebih umum. n Pangan ndangan evaluasi terh ng-undangan b ran perundang emenuhi satu klan pangan d rundang-undan pelanggaran , salah satuny dasar evaluasi dangan tersebu nci dalam dec pangan terseb agen periklan nai pentingny rundang-unda tak. emerintah dip dan agen perik cara spesifik, produk susu etapi juga per makan perseps siran yang be , dan juga ko masih memenu 69.58 okelat lebih b Berdasar hadap 457 ikla berjumlah 139 g-undangan b atau lebih kri dalam tiga med ngan iklan yang b ya disebabkan i, yaitu total 8 ut mengandun cision tree ya but belum di nan, dan kons ya penegakan angan yang be erlukan untuk klanan menge misalnya men dan analogny raturan iklan si terhadap int erbeda antara onsumen. Ha uhi peraturan 30.42 banyak ditem rkan Keses an pangan, ikl 9 iklan 30,42 berjumlah 318 iteria pelangga dia cetak tabl beredar pada m n oleh banyak 8 peraturan ya ng beberapa p ang digunakan idukung oleh sumen, kuran n hukum, ser erlaku, terbuk k memberikan nai peraturan nurut kategor ya, tidak hany yang khusus terpretasi pera a pemerintah, al tersebut un perundang-un 2 mukan pada m suaian ter lan yang 100 , sedangkan 8 iklan 69,58 aran. loid dan maja media cetak, knya peratura ang membaha poin yang sam n sebagai alat sosialisasi d gnya kesadar rta lemahnya kti dari masih n informasi d apa saja yan ri pangan pro ya perlu mem kategori ters aturan tersebu pengawas h ntuk mengako ndangan yang Iklan yang 1 memenuhi ketentuan Iklan yang ti 100 meme ketentuan media elektron rhadap Pe memenuhi n yang tidak m 8 Gambar alah terhadap khususnya ta an perundang- as tentang ikla ma, dan bebe t evaluasi. B dari pemerinta ran pelaku ind pengawasan banyaknya ik dan pemahama ng perlu dipen oduk tersebut. menuhi peratu sebut. Sosial ut untuk memi hukum, pelaku modasi kreati berlaku. 00 idak enuhi 37 nik seperti eraturan ketentuan memenuhi 4. Iklan ketentuan abloid dan -undangan an pangan. erapa poin Banyaknya ah kepada dustri dan n terhadap klan TMK an kepada nuhi untuk Sebagai uran iklan lisasi juga nimalisasi u industri ivitas dari 38 Perusahaan dan agen periklanan perlu mengetahui batasan hukum dalam menawarkan, mempromosikan, khususnya mengiklankan suatu produk di media. Hal tersebut dimaksudkan sebagai langkah antisipasi bagi perusahaan yang dapat dipandang sebagai tindakan ekonomis. Artinya, apabila iklan tidak memberikan informasi yang jujur dan berguna bagi konsumen, dalam jangka panjang konsumen setelah memperoleh informasi yang cukup akan mengalihkan keputusan pembelian ke produk kompetitor. Hal tersebut akan sangat merugikan perusahaan, karena kepuasan konsumen jangka panjang dan jangka pendek menjadi tujuan keberadaan produk. Dari sisi perusahaan akan lebih menguntungkan untuk mempertahankan konsumen daripada mencari konsumen baru. Keputusan beli konsumen seharusnya didasarkan atas kondisi objektif produk yang didukung oleh pengaruh bujukan dari iklan. Dalam memengaruhi konsumen melalui iklan hendaknya dilakukan dengan menggunakan bahasa pesan yang memberikan informasi yang jelas, jujur, dan benar. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu bertindak sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Kepuasan konsumen dan promosi sebagai alat pemasaran harus begerak dalam suatu keseimbangan. Artinya, promosi yang dilakukan harus mengutamakan pemberian informasi yang jujur dan terbuka sehingga proses pengoptimalan kepuasan konsumen dapat tercapai. Hal tersebut karena tujuan utama dari promosi iklan adalah peningkatan volume penjualan yang terkait dengan peningkatan keuntungan perusahaan. Perlu dicermati adanya komunikasi manipulatif yang digunakan perusahaan untuk sekedar meningkatkan keuntungan tanpa memerhatikan kepentingan kepuasan konsumen. Adanya peraturan perundang-undangan tentunya perlu didukung oleh sistem pengawasan yang baik. Sanksi hukum terhadap pelanggaran peraturan telah disebutkan diantaranya dalam Pasal 58 UU No. 7 Tahun 1996 Tentang Pangan, Bab XIII UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Untuk itu diperlukan pengawasan terhadap pemenuhan peraturan tersebut. Seperti yang telah disebutkan dalam Pasal 30 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan konsumen serta penerapan ketentuan peraturan perundang-undangannya diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat, dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat. Perlu tindakan yang tegas dari pemerintah terhadap iklan yang melanggar peraturan, serta awareness dan kepedulian masyarakat sebagai konsumen terhadap iklan yang beredar apakah sudah memberikan informasi yang benar. Konsumen diharapkan tidak menelan mentah-mentah informasi yang tercantum pada iklan. Konsumen juga memiliki kewajiban untuk membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan, contohnya dengan membaca komposisi dan nutrition fact pada label produk pangan ketika hendak membeli suatu produk pangan, apakah sudah sesuai dengan informasi yang tercantum pada iklan. Kewajiban tersebut tercantum dalam Pasal 5 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Jika hal tersebut telah dilakukan, diharapkan pelanggaran yang terjadi pada iklan dapat diminimalisasi. Gambar 5 memperlihatkan ketidaksesuaian iklan pangan berdasarkan kategori pangan. Prosentase iklan TMK lebih tinggi dibanding iklan MK ditemukan pada kategori pangan produk- produk susu dan analognya, es untuk dimakan edible ice, termasuk sherbet dan sorbet, buah dan sayur termasuk jamur, umbi, kacang termasuk kacang kedelai, dan lidah buaya, rumput laut, biji- bijian, serealia dan produk serealia yang merupakan produk turunan dari biji serealia, akar dan umbi, kacang dan empulur bagian dalam batang tanaman, produk bakeri, daging dan produk daging, termasuk daging unggas dan daging hewan buruan, ikan dan produk perikanan termasuk moluska, krustase, ekinodermata, serta amfibi dan reptil, garam, rempah, sup, saus, salad, produk protein, dan kategori produk pangan untuk keperluan gizi khusus. Tingginya prosentase iklan TMK pada kategori tersebut terkait dengan adanya peraturan tambahan untuk produk pangan khusus produk susu dan analognya, kurang leng emulsi miny prosentase ik Gambar 5. Secar kesesuaian sebelumnya iklan denga prosentase j sebagai alat Gambar 6 20 40 60 80 100 120 Kesesuai an dengan Peraturan banyaknya k gkapnya inform yak, minuman klan MK lebih Sebaran kate ra lebih rinci yang berbed , yaitu Gamba an level kese jumlah iklan dalam evalua

6. Prosentase ju

19 56 81 44 10 1 2 3 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Juml ah Ikl a n klaim klaim g masi yang dib n, tidak term h tinggi diban egori pangan b i, iklan yang da-beda pada ar 4 memberi esuaian kuran dengan leve asi. umlah iklan d undan 33 25 00 67 75 4 5 6 89 90 0.44 0.22 Level Kes gizi dan klaim berikan. Sed asuk produk nding iklan TM berdasarkan ke diketahui tid a proses ev i informasi pro ng dari 100 l kesesuaian dengan level k ngan berdasark 38 63 5 66 100 38 7 8 9 Kategori Pan 91 92 1.97 2.19 esuaianTerh Dec m kesehatan dangkan kateg susu, dan ma MK. esesuaian terh dak memenuh aluasi mengg osentase iklan . Gambar tertentu terha kesesuaian tert kan decision t 22 78 10 11 12 ngan 93 94 0.22 4.81 adap Peratur cision Tree pada kategor gori lain seper akanan ringan hadap peratura hi ketentuan gunakan dec n dengan leve 6 memperlih adap decision tentu terhadap tree 8 54 100 92 46 13 14 15 96 98 16.85 42.89 ran Berdasar ri produk ters rti lemak, mi n siap santap an perundang- TMK mem cision tree. el kesesuaian hatkan secara n tree yang d p peraturan per 16 Meme keten Tidak meme keten 100 9 30.42 rkan 39 ebut, atau inyak, dan memiliki -undangan miliki level Gambar 100 dan a spesifik digunakan rundang- enuhi ntuan k enuhi ntuan Dari atau melang 30,42 ikla kesesuaian d bagus karen decision tre yaitu iklan y Untu dikategorika dengan leve dengan leve level kesesu kategori kes Gambar Dari bagian prose level kesesu kesesuaian g diharapkan s

4.5 Seba