Bahan dan Alat Penelitian Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bahan dan Alat Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan media cetak yang akan dievaluasi dan peraturan pangan yang terkait iklan pangan sebagai landasan evaluasi. Media cetak yang akan dievaluasi adalah Tabloid NOVA, Majalah Kartini, dan Majalah Ayahbunda terbitan April – September 2012. Ketiga jenis media cetak tersebut dipilih karena memiliki segmentasi pembaca yang serupa yaitu wanita terutama ibu rumah tangga dan berdasarkan penelitian Gardenia 2010 pada media tersebut terdapat iklan pangan yang cukup banyak per edisi. Peraturan pangan terkait iklan pangan yang akan dijadikan landasan evaluasi diantaranya: 1 Undang-Undang Pangan No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, 2 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, 3 Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, 4 Keputusan Menteri Kesehatan No. 386MenkesSKIV1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman, 5 Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK. 00.05.52.1831 tahun 2008 tentang Pedoman Periklanan Pangan, 6 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK. 03.1.23.11.11.09909 tahun 2011 Tentang Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan, 7 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.06.1.52.6635 tahun 2007 Tentang Larangan Pencantuman Informasi Bebas Bahan Tambahan Pangan Pada Label dan Iklan Pangan, dan 8 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.03.1.23.11.11.09657 tahun 2011 Tentang Persyaratan Penambahan Zat Gizi dan Zat Non Gizi dalam Pangan Olahan. Pengelompokan iklan pangan menjadi 16 kategori dilakukan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.52.4040 Tentang Kategori Pangan.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengevaluasi secara post-market iklan-iklan pangan yang terdapat pada tiga jenis media massa yang dipilih. Tahapan yang dilakukan adalah: 1 membangun alat evaluasi iklan pangan berupa decision tree yang disusun berdasarkan peraturan perundang- undangan, 2 mengumpulkan seluruh iklan pangan yang dimuat pada tiga jenis media cetak yang dipilih selama periode April – September 2012, yaitu total 26 edisi Tabloid NOVA, 13 edisi Majalah Kartini, dan 13 edisi Majalah Ayahbunda, 3 mengumpulkan iklan produk pangan yang telah memiliki nomor pendaftaran dan mendokumentasikan iklan pangan tersebut, 4 mengelompokkan iklan pangan berdasarkan 16 kategori pangan, 5 mengevaluasi kesesuaian antara iklan dengan peraturan pangan yang berlaku menggunakan decision tree kategori umum Lampiran 1 dan decision tree kategori khusus untuk produk tertentu Lampiran 2, yaitu menganalisis apakah iklan pangan tersebut memenuhi ketentuan MK atau tidak memenuhi ketentuan TMK berdasarkan peraturan pangan yang berlaku, dalam hal ini satu iklan dapat saja melanggar satu atau lebih kategori, 6 28 mencatat hasil analisis pada form penilaian seperti tercantum pada Lampiran 1, dan 7 menggolongkan iklan pangan berdasarkan level kesesuaian terhadap poin-poin peraturan pada decision tree. Pembangunan decision tree dilakukan dengan mentransformasikan pasal, ayat, atau bab yang mengatur mengenai iklan pangan pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku menjadi poin-poin pertanyaan. Poin-poin pertanyaan tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kelompok pelanggaran dan disusun menjadi bentuk hirarki berdasarkan Undang Undang no.12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Pertanyaan tersebut memiliki alternatif jawaban yang mengarah pada keputusan yang berbeda, yaitu apakah iklan tersebut MK atau TMK terhadap tiap poin pertanyaan tersebut. Tiap iklan dievaluasi untuk setiap poin pertanyaan pada decision tree kategori umum. Iklan produk pangan khusus hasil olah susu jenis susu krim penuh, susu kental manis, susu skim dan “filled milk”, pengganti air susu ibu PASI atau susu bayi atau infant formula, vitamin, makanan pelengkap food suplement dan mineral, makanan diet, atau minuman beralkohol dievaluasi pula untuk poin pertanyaan pada decision tree khusus sesuai dengan kelompok masing-masing. Total poin pertanyaan yang dijawab dalam tahap evaluasi oleh tiap iklan menjadi angka pembagi dalam penentuan level kesesuaian. Rumus perhitungan level kesesuaian iklan yaitu total keputusan MK yang diperoleh dibagi total poin pertanyaan dikalikan 100. Level kesesuaian iklan dihitung untuk tiap kelompok pelanggaran dan secara keseluruhan untuk seluruh poin pertanyaan. Berdasarkan level kesesuaian secara keseluruhan, iklan dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu iklan golongan A dengan level kesesuaian 100, iklan golongan B dengan level kesesuaian 95-100, iklan golongan C dengan level kesesuaian 90-95, dan iklan golongan D dengan level kesesuaian 85- 90. Pengelompokan iklan berdasarkan kategori pangan didasarkan pada Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.52.4040 Tentang Kategori Pangan, yaitu pangan dikelompokkan dalam 16 enam belas kategori pangan. Kategori pangan sebagaimana dimaksud terdiri dari: 1.0 Produk-produk susu dan analognya, kecuali yang termasuk kategori 02.0. 2.0 Lemak, minyak, dan emulsi minyak. 3.0 Es untuk dimakan edible ice, termasuk sherbet dan sorbet. 4.0 Buah dan sayur termasuk jamur, umbi, kacang termasuk kacang kedelai, dan lidah buaya, rumput laut, biji-bijian. 5.0 Kembang gula permen dan cokelat. 6.0 Serealia dan produk serealia yang merupakan produk turunan dari biji serealia, akar dan umbi, kacang dan empulur bagian dalam batang tanaman, tidak termasuk produk bakeri dari kategori 07.0 dan tidak termasuk kacang dari kategori 04.2.1 dan 04.2.2. 7.0 Produk bakeri. 8.0 Daging dan produk daging, termasuk daging unggas dan daging hewan buruan. 9.0 Ikan dan produk perikanan termasuk moluska, krustase, ekinodermata, serta amfibi dan reptil. 10.0 Telur dan produk-produk telur. 11.0 Pemanis, termasuk madu. 12.0 Garam, rempah, sup, saus, salad, produk protein. 13.0 Produk pangan untuk keperluan gizi khusus. 14.0 Minuman, tidak termasuk produk susu. 15.0 Makanan ringan siap santap. 16.0 Pangan campuran komposit, tidak termasuk pangan dari kategori 01.0 sampai 15.0. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembangunan Decision Tree