Kelompok pelanggaran H: Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan

86 aspartam 0.03 gsachet ADI: 50 mgkg berat badan. Pencantuman gambar buah menimbulkan penafsiran yang salah, maka iklan TMK untuk subkategori 9 kelompok pelanggaran G. Contoh kedua pada tabel tersbeut merupakan iklan dari kategori pangan es untuk dimakan edible ice, termasuk sherbet dan sorbet jenis es krim yang menampilkan gambar biji kopi. Gambar buah, sayuran, daging, dan bahan lainnya hanya boleh ditampilkan bila bahan tersebut merupakan bahan utama dalam ingredien tersebut, atau apabila berasal dari satu sumber. Rasa kopi dalam produk ini hanya berasal dari perisa, bukan dari bahan asli. Pencantuman gambar biji kopi dalam iklan ini menimbulkan penafsiran yang salah, maka iklan TMK untuk subkategori 9 kelompok pelanggaran G. Begitu pula dengan contoh selanjutnya yang merupakan iklan dari kategori pangan produk bakeri. Iklan produk tersebut menampilkan gambar strawberry dan biji kopi. Gambar buah, sayuran, daging, dan bahan lainnya hanya boleh ditampilkan bila bahan tersebut merupakan bahan utama dalam ingredien tersebut, atau apabila berasal dari satu sumber. Rasa strawberry dan kopi dalam produk ini hanya berasal dari perisa, bukan dari bahan asli. Pencantuman gambar strawberry dan biji kopi dalam iklan ini menimbulkan penafsiran yang salah, maka iklan TMK untuk subkategori ini. Subkategori keempat pada tabel tersebut merupakan iklan dari kategori pangan minuman, tidak termasuk produk susu, jenis sirup yang menampilkan gambar daun pandan dan buah-buahan, diantaranya: kelapa, strawberry, buah naga, dan mangga. Gambar buah, sayuran, daging, dan bahan lainnya hanya boleh ditampilkan bila bahan tersebut merupakan bahan utama dalam ingredien tersebut, atau apabila berasal dari satu sumber. Rasa coco pandan dalam produk ini hanya berasal dari ekstrak kelapa dan ekstrak pandan, bukan dari buah kelapa dan daun pandan asli. Selain itu produk tidak menggunakan bahan buah lain seperti yang tercantum dalam gambar. Hal tersebut dapat diketahui dari label bahwa komposisi produk yaitu: Gula pasir, air, ekstrak kelapa, ekstrak pandan, perisa cocopandan, pengatur keasaman, asam sitrat, pewarna Ponceau 4RCl 16255TartrazinCl 19140. Pencantuman gambar daun pandan dan buah-buahan dalam iklan ini menimbulkan penafsiran yang salah, maka iklan TMK untuk subkategori 9 kelompok pelanggaran G. Contoh terakhir pada tabel merupakan iklan dari kategori produk pangan untuk keperluan gizi khusus jenis makanan pendamping ASI bubuk instan yang memuat gambar jeruk, strawberry, apel, jagung, ayam, pisang, dan padi. Gambar buah, sayuran, daging, dan bahan lainnya hanya boleh ditampilkan bila bahan tersebut merupakan bahan utama dalam ingredien tersebut, atau apabila berasal dari satu sumber. Sedangkan dari label diketahui komposisi produk Nestle Cerelac Susu Tim Ayam dan Sayur: Tepung beras, tepung kedelai, gula, daging ayam, maltodekstrin, campuran minyak nabati mengandung antioksidan askorbil palmitat, susu bubuk skim, bawang, mineral, pengemulsi lesitin kedelai, bayam, wortel, premiks vitamin, minyak ikan mengandung anti oksidan natrium askorbat dan tokoferol, probiotik Bifidobacterium lactis, perisa vanila. Produk tidak menggunakan bahan buah-buahan seperti yang tercantum pada gambar, maka iklan TMK untuk subkelompok pelanggaran tersebut.

4.6.8 Kelompok pelanggaran H: Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan

Penyertaan Undian, Sayembara, dan Hadiah Dari hasil evaluasi menggunakan decision tree diketahui bahwa 49 iklan 10,72 dari total keseluruhan iklan yang dievaluasi TMK untuk kelompok pelanggaran H mengenai penyertaan undian, sayembara, dan hadiah. Kelompok pelanggaran ini diatur dalam Bab VIII Surat Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.52.1831 Tentang Pedoman Periklanan Pangan yang menyebutkan bahwa iklan pangan yang yang menyertakan undian, sayembara, atau hadiah langsung harus 87 memenuhi persyaratan yaitu secara jelas dan lengkap menyebutkan syarat-syarat keikutsertaan, jenis dan jumlah hadiah yang ditawarkan, serta cara-cara penyerahannya untuk undian dan sayembara, mencantumkan tanggal penarikan dan cara pengumuman pemenangnya serta menyebutkan izin yang berlaku untuk undian dan sayembara atau periodemasa berlaku untuk hadiah langsung, dan pada pencantuman hadiah langsung tidak mensyaratkan “selama persediaan masih ada” atau ungkapan lain sejenisnya. Persyaratan tersebut perlu dipenuhi untuk mencegah adanya penipuan terhadap konsumen dengan modus penyertaan undian, sayembara, dan hadiah. Dilihat dari kategori pangan, iklan yang TMK terhadap kategori H didominasi oleh iklan dari kategori pangan produk-produk susu dan analognya. Hal tersebut terkait dengan tingginya prosentase munculnya iklan dari kategori tersebut pada media yang dievaluasi. Selanjutnya, 12,24 dari kategori pangan garam, rempah, sup, saus, salad, produk protein, 10,20 produk pangan untuk keperluan gizi khusus, 8,16 produk bakeri, 4,08 lemak, minyak, dan emulsi minyak, dan 4,08 dari kategori pangan minuman, tidak termasuk produk susu. Seluruh iklan pangan dari kategori pangan lainnya telah memenuhi ketentuan kelompok pelanggaran H mengenai penyertaan undian, sayembara, dan hadiah. Pada dasarnya, iklan pangan dari semua kategori pangan memiliki kemungkinan yang sama untuk melanggar ketentuan kategori ini. Iklan yang dinyatakan MK, sebagian menyertakan undian, sayembara, atau hadiah akan tetapi memenuhi persyaratan yang ditentukan, dan sebagian yang lain tidak menyertakan undian, sayembara, atau hadiah sehingga dianggap memenuhi ketentuan. Cukup tingginya prosentase iklan yang TMK untuk kelompok pelanggaran H menunjukkan perlunya sosialisasi kembali oleh pemerintah mengenai persyaratan penyertaan undian, sayembara, dan hadiah pada iklan pangan, dan kesadaran dari produsen pangan atau agen periklanan untuk lebih teliti dan memberikan informasi lebih lengkap sesuai ketentuan yang berlaku. Contoh iklan yang TMK untuk kelompok pelanggaran H dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Contoh pelanggaran kelompok pelanggaran H berkaitan dengan penyertaan undian, sayembara, dan hadiah No. Kode Evaluasi Iklan Kategori Pangan Jenis Pangan Kata-kata atau ilustrasi yang menunjukkan pelanggaran Poin Pelanggaran 1 002 Produk- produk susu dan analognya Susu bubuk pertumbuhan Pencantuman hadiah langsung dengan syarat “Persediaan terbatas” Pencantuman hadiah langsung yang tidak memenuhi syarat 2 016 Garam, rempah, sup, saus, salad, produk protein Bumbu praktis Pencantuman sayembara tanpa menyebutkan jenis dan jumlah hadiah yang ditawarkan serta cara-cara penyerahannya Pencantuman sayembara yang tidak memenuhi syarat 3 083 Lemak, minyak, dan emulsi minyak Margarin Pencantuman sayembara dengan kalimat “.... Menangkan paket hadiah menarik untuk 10 resep terpilih” Pencantuman sayembara yang tidak memenuhi syarat 88 Tabel 28. Lanjutan No. Kode Evaluasi Iklan Kategori Pangan Jenis Pangan Kata-kata atau ilustrasi yang menunjukkan pelanggaran Poin Pelanggaran 4 338 Minuman, tidak termasuk produk susu Minuman sari buah delima merah dan anggur Pencantuman hadiah langsung dengan kalimat: “Dapatkan kesempatan hadiah langsung ratusan juta pulsa dan sepeda motor Honda Scoopy, iPad 2 serta Nexian Pad setiap membeli Produk X Hanya Produk X minuman sari buah pome dan anggur yang asli bikin kamu seger dan gak basi” “Pulsa elektronik Syarat dan ketentuan berlaku” Pencantuman hadiah langsung yang tidak memenuhi syarat 5 349 Produk pangan untuk keperluan gizi khusus Vitamin Suplemen makanan Pencantuman hadiah dengan kalimat “Yuk join di Produk Y dan dapatkan hadiah menarik” Pencantuman hadiah langsung yang tidak memenuhi syarat Contoh pertama pada Tabel 28 merupakan iklan dari kategori pangan produk-produk susu dan analognya jenis susu bubuk pertumbuhan yang mencantumkan adanya hadiah langsung tetapi di mensyaratkan “selama persediaan masih ada”. Oleh karena itu, iklan TMK untuk kelompok pelanggaran H. Contoh kedua yaitu iklan dari kategori pangan garam, rempah, sup, saus, salad, produk protein jenis bumbu praktis. Iklan tersebut mencantumkan sayembara tetapi tidak menyebutkan secara jelas dan lengkap mengenai jenis dan jumlah hadiah yang ditawarkan serta cara- cara penyerahannya, maka iklan TMK untuk kelompok pelanggaran tersebut. Contoh selanjutnya merupakan iklan dari kategori pangan lemak, minyak, dan emulsi minyak jenis margarin yang mencantumkan sayembara. Pada iklan tersebut telah disebutkan syarat-syarat keikutsertaan tetapi jenis dan jumlah hadiah tidak secara lengkap dicantumkan dalam iklan. Oleh karena itu, iklan tersebut TMK untuk kelompok pelanggaran H. Contoh keempat pada tabel tersebut merupakan iklan dari ketegori pangan minuman, tidak termasuk produk susu jenis minuman sari buah delima merah dan anggur. Pada pencantuman hadiah langsung di iklan tersebut tertulis “syarat dan ketentuan berlaku” dan tidak terdapat keterangan yang jelas mengenai itu, oleh karena itu dianggap memiliki makna yang sama dengan ungkapan “selama persediaan masih ada” dan ungkapan-ungkapan sejenis yang lain. Oleh karena itu, iklan TMK terhadap kelompok pelanggaran H. Contoh terakhir yaitu iklan dari kategori produk pangan untuk keperluan gizi khusus jenis vitamin suplemen makanan. Padalan tersebut pencantuman sayembara di itidak secara jelas dan lengkap menyebutkan syarat-syarat keikutsertaan, jenis dan jumlah hadiah yang ditawarkan, serta cara-cara penyerahannya. Tidak disebutkan pula tanggal penarikan, cara pengumuman pemenang, dan izin yang berlaku, maka iklan TMK untuk kelompok pelanggaran tersebut. 89

4.6.9 Kelompok pelanggaran I: Larangan Iklan Pangan yang Mengandung