Indeks Pendidikan Dinamika Indeks Pembangunan Manusia

75 seterusnya. Perhitungan ini dilakukan tanpa memperhatikan apakah menamatkan sekolah lebih cepat atau lama dari waktu yang telah ditetapkan. Berdasarkan ukuran angka melek huruf, persentase angka melek huruf penduduk di wilayah perbatasan darat Indonesia dari tahun 2007 hingga 2010 tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Jika dilihat dari angka melek huruf penduduk kabupatenkota di Indonesia pada tahun 2007 adalah 91, 87 persen dan meningkat 92,91 persen pada 2010, sementara angka melek huruf penduduk di wilayah perbatasan darat sangat bervariasi, dimana Kabupaten Pegunungan Bintang dan Boven Digoel adalah kabupaten dengan penduduk yang memiliki kemampuan menbaca menulis terendah yaitu berada pada kisaran 31 persen pada tahun 2007 dan 32 persen pada tahun 2010. Hal ini berarti pada tahun 2010 hanya terdapat 32 persen penduduk di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Boven Digoel berusia 15 tahun ke atas yang memiliki kemampuan membaca dan menulis. Kota Jayapura memiliki kemampuan membaca dan menulis yang tertinggi diantara kabupatenkota di wilayah perbatasan darat lainnya, bahkan lebih tinggi dari Indonesia sebesar 98,41 persen pada 2007 dan 99,58 persen pada2010 seperti terlihat pada tabel 4.1. Tabel 4.2 Angka melek huruf di wilayah perbatasan tahun 2007 – 2010 No KabupatenKota Angka Melek Huruf 2007 2008 2009 2010 1 Sambas 89,50 89,50 90,00 90,55 2 Bengkayang 88,68 88,68 88,70 88,71 3 Sanggau 89,92 89,92 89,95 89,96 4 Sintang 90,41 90,41 90,45 90,46 5 Kapuas Hulu 92,55 92,55 92,59 92,61 6 Kutai Barat 95,49 95,49 95,97 95,97 7 Malinau 92,33 92,33 92,65 92,94 8 Nunukan 93,30 93,30 93,94 94,35 9 Kupang 88,72 88,72 89,00 89,02 10 Timor Tengah Utara 87,19 87,45 87,73 87,75 11 Belu 82,79 82,79 82,98 83,07 12 Merauke 87,10 87,10 87,37 87,99 13 Boven Digoel 31,70 31,70 31,75 32,94 14 Pegunungan Bintang 31,60 31,60 31,76 32,32 15 Keerom 91,10 91,10 91,12 92,15 16 Kota Jayapura 98,41 99,09 99,10 99,58 Indonesia 91,87 92,19 92,58 92,91 Sumber: BPS kabupatenkotadiolah 76 Tabel 4.3 memperlihatkan rata-rata lama sekolah penduduk di wilayah perbatasan Indonesia dari tahun 2007 sampai dengan 2010.Selama 2007 sampai 2010 penduduk Kabupaten Pegunungan Bintang hanya dapat menikmati jenjang pendidikan dengan rata-rata lama sekolah 2 tahun, sangat jauh dari rata-rata yang ditetapkan yaitu 15 tahun. Apabila dibandingkan dengan angka rata-rata lama sekolah penduduk Indonesia kabupatenkota pada tahun 2010 hampir mencapai 8 tahun, maka Kabupaten Pegunungan Bintang adalah merupakan kabupaten yang penduduknya menempati posisi terendah merikmati sekolah dari seluruh kabupatenkota di Indonesia. Oleh karena itu, perlu upaya yang lebih serius dan terarah dalam memeratakan kesempatan penduduk untuk dapat menikmati jenjang pendidikan lebih lama agar mempunyai kemampuan dan daya saing tinggi sehingga upaya mensejahterakan penduduk akan lebih mudah tercapai. Tabel 4.3 Rata-rata lama sekolah penduduk di wilayah perbatasan darat Indonesia tahun 2007 - 2010 No KabupatenKota Rata-rata lama sekolah 2007 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 6 1 Sambas 5,90 5,90 5,94 5,94 2 Bengkayang 6,03 6,03 6,09 6,32 3 Sanggau 6,40 6,40 6,41 6,49 4 Sintang 6,25 6,58 6,59 6,59 5 Kapuas Hulu 7,10 7,10 7,15 7,16 6 Kutai Barat 7,75 7,75 7,79 7,80 7 Malinau 7,61 7,61 7,67 7,76 8 Nunukan 7,40 7,40 7,42 7,42 9 Kupang 6,71 6,71 6,72 6,85 10 Timor Tengah Utara 6,11 6,24 6,38 6,77 11 Belu 6,06 6,06 6,24 6,33 12 Merauke 8,48 8,48 8,63 9,33 13 Boven Digoel 3,00 3,00 3,10 3,37 14 Pegunungan Bintang 2,20 2,20 2,45 2,46 15 Keerom 7,30 7,30 7,32 7,36 16 Kota Jayapura 10,76 10,86 10,88 11,00 Indonesia 7,47 7,52 7,72 7,92 Sumber: BPS kabupatenkota diolah Gambar 4.8 memperlihatkan perubahan indeks pendidikan penduduk di wilayah kabupatenkota perbatasan darat Indonesia pada tahun 2007 – 2010. Indeks pendidikan tertinggi di Kota Jayapura adalah sebesar 90,83 persen, sedangkan 77 terendah di Kabupaten Pegunungan Bintang sebesar 27,01 persen. Pada 2010, hampir semua kabupatenkota mengalami peningkatan indeks pendidikan dan berada di atas rata-rata indeks pendidikan Indonesia, kecuali Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Kupang beradadi bawah rata-rata indeks pendidikan di Indonesia, yaitu sebesar 70,41. Kabupaten Kupang meningkat dari 68,67 menjadi 69,45, Kabupaten Boven Digoel dari 27,80 menjadi 29,45 dan Kabupaten Pegunungan Bintang meningkat dari 25,96 menjadi 27,01. Sumber: BPS,PublikasiIPM,2007-2010 Gambar 4.8 Indeks pendidikan kabupatenkota wilayah perbatasan darat Indonesia dan Rata-rata indeks pendidkan Indonesia, tahun 2007-2010

4.2.2 Indeks Kesehatan

Indeks kesehatan adalah ukuran jumlah tahun hidup yang diharapkan dapat dinikmati penduduk di suatu wilayah yang merupakan bagian dari indeks pembentuk IPM yang diperoleh dari indikator angka harapan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk hidup sehat Farid, 2003 sebagaimana yang telah dideklarasikan pada 10 desember 1944 dalam Deklarasi Universal tentang Hak- hak Manusia. Oleh karena itu kesehatan merupakan dan harus dapat menjadi salah satu tolak ukur utama dari pembangunan dan kesejahteraan nasional suatu bangsa. Indikator harapan hidup yang mewakili Indeks Kesehatan di wilayah perbatasan darat Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat Gambar 4.9. Berdasarkan pengamatan Tabel 4.4 pada tahun 2010 angka harapan hidup KabupatenKota di wilayah perbatasan darat Indonesia mengalami peningkatan. Secara umum, meningkatnya angka Harapan Hidup AHH penduduk KabupatenKota perbatasan juga merupakan salah satu indikasi telah terjadinya 78.600 20 30 40 50 60 70 80 2007 2008 2009 2010 Rata-rata 78 peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Kabupaten Nunukan memiliki angka harapan hidup yang tertinggi yaitu sebesar 71, 54 tahun yang berarti penduduk Kabupaten Nunukan yang lahir pada tahun 2010 mempunyai harapan hidup yang besar untuk mencapai usia 71 tahun. Sedangkan Kabupaten Sambas merupakan kabupaten dengan AHH terendah yaitu sebesar 61, 27 tahun. Tabel 4.4 AHH penduduk di wilayah perbatasan darat Indonesia 2007 - 2010 KabupatenKota Angka Harapan Hidup 2007 2008 2009 2010 Sambas 60.48 60.70 60.91 61.27 Bengkayang 68.40 68.57 68.70 68.84 Sanggau 67.61 67.99 68.24 68.49 Sintang 67.68 67.91 68.12 68.32 Kapuas Hulu 66.26 66.39 66.49 66.58 Kutai Barat 69.70 69.89 70.08 70.16 Malinau 68.01 68.11 68.22 68.33 Nunukan 70.84 71.07 71.30 71.54 Belu 64.72 65.30 65.65 66.00 TTU 67.27 67.71 68.11 68.32 Kupang 64.77 65.02 65.24 65.45 Merauke 62.03 62.13 62.25 62.76 Boven Digoel 66.17 66.43 66.75 67.03 Peg. Bintang 65.17 65.33 65.55 65.76 Keerom 66.62 66.75 66.93 67.10 Jayapura 68.16 68.23 68.34 68.46 Sumber: BPS kabupatenkota diolah 73.470 20 40 60 80 100 2007 2008 2009 2010 Rata-rata