26
Midgley 1995, menjelaskan bahwa pembangunan sosial merupakan pendekatan pembangunan yang secara eksplisit mengintegrasikan proses
pembangunan ekonomi dan sosial. Pembangunan sosial tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya pembangunan ekonomi, sedangkan pembangunan
ekonomi tidaklah bermakna kecuali diikuti dengan peningkatan kesejahteraan sosial dari populasi sebagai suatu kesatuan. Pembangunan ekonomi atau lebih
tepatnya pertumbuhan ekonomi merupakan syarat bagi tercapainya pembangunan manusia, karena dengan pembangunan ekonomi terjamin peningkatan
produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan kesempatan kerja. Van den Berg 2001 menggambarkan hubungan antara pendapatan GDP
per kapita dengan HDI sebagai ukuran kesejahteraan seperti terlihat pada gambar 2.2. Peningkatan real GDP per kapita akan berpengaruh besar terhadap
peningkatan HDI untuk negara dengan tingkat real GDP per kapita rendah. UNDP memberi batasan dengan tingkat rata-rata output per kapita dunia 5.000.
Setelah tahun 1999, pendapat tersebut dimodifikasi menjadi lighty curve dengan asumsi semakin tinggi GDP per kapita, maka efek untuk setiap pertumbuhan
GDP per kapita terhadap HDI akan menurun diminishing return of per capita GDP
. Hal ini didasarkan atas teori Amartya Sen, bahwa peningkatan GDP per kapita bukan hanya meningkatkan ketersediaan barang dan jaa, tetapi juga
kemudahan dalam menentukan pilihan peendidikan, economic freedom, kebebasan dan kesehatan.
Sumber: Van den Berg 2001 Gambar 2.2 Hubungan GDP dengan HDI
Welfare HDI Sebelum tahun 1999
Setelah tahun 1999
5.000 GDP per kapita
27
2.6 Pendidikan dan Pembangunan Manusia
Pendidikan bukan saja akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta menguasai teknologi,
tetapi juga dapat menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi Schweke, 2004. Oleh karena itu, investasi di bidang
pendidikan tidak saja berguna bagi perorangan, tetapi juga bagi komunitas bisnis dan masyarakat umum. Pencapaian pendidikan di setiap tingkat pendidikan akan
dapat meningkatkan pendapatan dan produktivitas. Pendidikan juga merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial ekonomi. Kegagalan
membangun pendidikan akan dapat melahirkan berbagai masalah krusial seperti pengangguran, kriminalitas, penyalah gunaan narkoba, dan welfare dependency
yang akan menjadi beban sosial politik bagi pemerintah. Selain itu dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan sustainable development, sektor
pendidikan memegang peranan yang sangat strategis khususnya dalam mendorong akumulasi modal yang dapat mendukung proses produksi dan aktivitas-aktivitas
ekonomi lainnya. Analisis atas investasi dalam bidang pendidikan menyatu dalam
pendekatan modal manusia. Modal manusia human capital adalah istilah yang sering digunakan oleh para ekonom untuk pendidikan, kesehatan dan kapasita
manusia yang lain yang dapat meningkatkan produktivitas jika hal-hal tersebut semakin meningkat. Pendidikan memainkan peranan kunci dalam membentuk
kemampuan sebuah negara untuk menyerap teknologi modern dan untuk mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang
berkelanjutan Todaro, 2006. Memasuki abad ke-21, paradigma pembangunan yang merujuk knowledge
based economy menjadi semakin dominan. Paradigma ini menegaskan tiga hal:
Pertama, kemajuan ekonomi dalam banyak hal bertumpu pada basis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, hubungan kausalitas antara pendidikan
dan kemajuan ekonomi menjadi kian kuat dan solid. Ketiga, pendidikan menjadi
28
penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi, yang mendorong proses transformasi struktural jangka panjang
1
.
2.7 Kesehatan dan Pembangunan Manusia
Laporan Komisi Makroekonomi dan Kesehatan tahun 2001 dalam Arum 2003 menekankan pentingnya pembangunan manusia sebagai sentral
pembangunan. Dimana pada tingkat mikro yaitu pada tingkat individual dan keluarga, kesehatan adalah dasar bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk
belajar di sekolah. Tenaga kerja yang sehat secara fisik dan mental akan lebih enerjik dan kuat, lebih produktif, dan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Pada
tingkat makro, penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan masukan input penting untuk menurunkan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi jangka panjang. Arum juga menyatakan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara tingkat kesehatan yang baik dengan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, yang secara statistik diperkirakan bahwa setiap 10 persen dari angka harapan hidup waktu lahir akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
minimal 0,3-0,4 persen per tahun, jika faktor-faktor pertumbuhan lainnya tetap. Kesejahteraan ekonomi yang semakin meningkat sebagai akibat dari
bertambah panjangnya usia sangatlah penting. Dalam membandingkan tingkat kesejahteraan antar kelompok masyarakat, dapat merujuk pada angka harapan
hidup. Pada negara-negara yang tingkat kesehatannya lebih baik, setiap individu memiliki rata-rata hidup lebih lama, dengan demikian secara ekonomis
mempunyai peluang untuk memperoleh pendapatan lebih tinggi. Keluarga yang angka harapan hidupnya lebih panjang, cenderung untuk menginvestasikan
pendapatannya di bidang pendidikan dan menabung. Dengan demikian tabungan nasional dan investasi akan meningkat, dan pada akhirnya akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
2.8 Pendapatan Per Kapita
Pembangunan manusia dapat diartikan sebagai suatu proses yang dapat menyebabkan pendapatan per kapita suatu masyarakat bertambah dalam jangka
panjang. Menurut Sukirno 2006, pendapatan per kapita dapat digunakan untuk
1
www.kompas.com .
“Pengembangan Wilayah Perbatasan”diakses tanggal 20 September 2012