73
secara pribadi akan menimbulkan efek psikologis dan secara nasional jika terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap kestabilan politik, sosial dan keamanan.
Variabel tingkat pengangguran terbuka di wilayah perbatasan darat Indonesia secara umum memiliki nilai persentase yang tidak jauh berbeda, yaitu berada pada
interval 2,25 persen hingga 0,365 persen pada tahun 2010.
4.2 Dinamika Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia IPM merupakan indikator yang mengukur pencapaian keseluruhan suatu wilayah, dimana IPM mengartikan kesejahteraan
secara lebih luas dari sekedar pendapatan domestik bruto PDB, yang direpresentasikan oleh 3 dimensi,, yaitu Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan
Indeks Daya Beli. Sesuai dengan fungsinya sebagai suatu indikator, IPM dihitung untuk melihat keterbandingan antar wilayah atau daerah. Hal ini dimaksudkan
untuk melihat posisi relatif pembangunan manusia di suatu wilayah di banding wilayah lainnya. Sehingga diperoleh gambaran mengenai pembangunan manusia
pada wilayah tersebut. Indeks pembangunan manusia wilayah Perbatasan Darat Indonesia dari
tahun ke tahun memperlihatkan kecenderungan yang meningkat. Dengan melihat secara rinci pada gambar 4.7 terlihat bahwa terdapat tren positif pada besaran IPM
masing-masing kabupatenkota di wilayah perbatasan, dimana terdapat peningkatan nilai IPM pada setiap tahunnya, yang dapat diartikan bahwa secara
umum terdapat peningkatan pada bidang pendidikan, kesehatan dan pendapatan.Tetapi jika dibandingkan dengan rata-rata IPM kabupatenkota di
Indonesia, IPM wilayah perbatasan ini hampir seuruhnya berada dibawah rata-rata kecuali kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Nunukan dan Kota Jayapura.
Kenyataan ini mengindikasikan masih jauhnya ketertinggalan wilayah perbatasan dibanding dengan wilayah kabupatenkota lain, yang apabila hal ini dibiarkan,
maka akan semakin memperlebar kesenjangan antar wilayah. UNDP membedakan tingkat IPM berdasarkan klasifikasi yaitu: low IPM
kurang dari 50, lower-medium IPM antara 50 dan 65,99, upper-medium IPM antara 66 dan 79,99 dan high IPM di atas 80. Secara umum, daerah yang
mempunyai capaian IPM yang tinggi mempunyai tingkat kesejahteraan yang
74
lebih tinggi bila di bandingkan dengan daerah yang capaian IPM nya sedang maupun rendah.
Sumber:BPS,PublikasiIPM,2007-2010 Gambar 4.7
IPM kabupatenkota wilayah perbatasan darat Indonesia dan Rata-rata IPM kabupatenkota di Indonesia, tahun 2007-2010
4.2.1 Indeks Pendidikan
Ketersediaan sumber daya manusia SDM yang berkualitas merupakan faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu wilayah. Dengan meningkatnya
kualitas SDM, maka akan meningkatkan produktifitas, pendapatan, kemampuan daya beli yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan. Pendidikan
merupakan salah satu jalan bagi peningkatan kualitas SDM. Indeks Pendidikan IP sebagai salah satu komponen utama dalam IPM
merupakan nilai rata-rata dari variabel angka melek huruf AMH dan rata-rata lama sekolah RLS. Menurut UNESCO, melek huruf adalah kemampuan untuk
mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat, mengkomunikasikan dan mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan
penulisan yang berkaitan dengan situasi. Kemampuan membaca merupakan hal yang penting karena melibatkan pembelajaran berkelanjutan sehingga dapat
mencapai tujuannya, menggali potensinya dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas. Sedangkan rata-rata lama sekolah merupakan
indikator yang menunjukkan rata-rata jumlah tahun efektif untuk bersekolah yang di capai penduduk usia 15 tahun ke atas. Jumlah tahun efektif adalah jumlah
tahun standar yang harus dijalani oleh seseorang untuk menamatkan suatu jenjang pendidikan, misalnya tamat SD adalah 6 tahun, tamat SMP adalah 9 tahun dan
.0 20.0
40.0 60.0
80.0 2007
2008 2009
2010 Rata2