Infrastruktur TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

35 irigasi dan drainase serta sektor transportasi jalan, kereta api, angkutan pelabuhan dan lapangan terbang. b. Infrastruktur Sosial, meliputi pendidikan, kesehatan, perumahan serta rekreasi c. Infrastruktur AdministrasiInstitusi, meliputi penegakan hukum, kontrol administrasi dan koordinasi. Pemerintah melalui PP No.42 tahun 2005 tentang Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur, menjelaskan jenis infrastruktur yang penyediaannya diatur oleh pemerintah, yaitu: transportasi, jalan, pengairan, air minum dan sanitasi, telematika, kelistrikan, dan pengangkutan minyak dan gas bumi. Penggolongan ini dapat dikategorikan sebagi infrastruktur dasar, karena sifatnya yang dibutuhkan oleh masyarakat luas sehingga penyediaannya perlu diatur oleh pemerintah.

2.12 Infratruktur dan Pembangunan Manusia

Pertumbuhan ekonomi merupakan prasyarat bagi tercapainya pembangunan manusia, karena pertumbuhan ekonomi dapat meningkatan produktivitas dan meningkatkn pendapatan. Sehingga pembangunan infrastruktur tidak bisa diabaikan karena merupakan faktor utama dalam peningkatan produktivitas. Gambar 2.3 menunjukkan hubungan infrastruktur dengan pembangunan manusia. Infrastruktur yang baik adalah pendukung yang sangat penting dalam tiap aktivitas agar berlangsung efektif dan efisien. Pembangunan akan tercapai jika didukung oleh infrastruktur yang memadai yang diindikasikan dengan kualitas layanan sarana dan prasarana yang baik Indratno, 2008. Sumber : Indratno, 2008 Gambar 2.3 Hubungan Infrastruktur dengan Pembangunan Manusia Pembangunan Manusia Infrastruktur Pendidikan Ekonomi Pendapatan Kesehatan 36

2.13. Penelitian Terdahulu

Ramires, et. al 2002 telah melakukan penelitian terkait dengan hubungan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia yang menggunakan dua model yaitu: 1 pertumbuhan ekonomi untuk pembangunan manusia, 2 pembangunan manusia terhadap pertumbuhan ekonomi. Berbagai hubungan di masing-masing model, beserta tinjauan dari beberapa materi yang ada. Ramires menggunakan data lintas negara untuk periode 1970-1992. Hasil yang diperoleh bahwa ada hubungan positif yang kuat di kedua arah dan bahwa pengeluaran publik untuk pelayanan sosial dan pendidikan perempuan menentukan kekuatan hubungan antara pertumbuhan ekonomi terhadap pembangunan manusia, sementara tingkat investasi dan distribusi pendapatan berhubungan signifikan dalam menentukan kekuatan antara pembangunan manusia terhadap pertumbuhan ekonomi. Cahyadi 2005, dalam kajiannya tentang faktor-faktor yang memengaruhi pembangunan manusia di Provinsi Bali. Teknik pengolahan data yang dilakukan dengan model ekonometrika OLS dengan data panel yang terdiri dari 9 kabupatenkota dengan tahun analisis 1996, 1999 dan 2002. Variabel terikat yang digunakan adalah IPM, sedangkan variabel bebas yang digunakan adalah PDRB, investasi bruto, realisasi anggaran pembangunan sosial, rata-rata pengeluaran rumah tangga per bulan, jumlah penduduk miskin, rasio jumlah murid terhadap jumlah ruang kelas SD, rasio jumlah sarana kesehatan terhadap jumlah penduduk, dan persentase rummah tangga yang mempunyai air bersih. Hasil penelitian adalah jumlah penduduk miskin berpengaruh signifikan negatif terhadap IPM, anggaran pembangunan sosial dan akses terhadap air bersih berpengaruh signifikan secara positif terhadap IPM dan bersifat inelastis. Sedangan rata-rata pengeluaran rumah tangga, PDRB, investasi dan rasio prasarana pendidikan dan kesehatan berpengaruh signifikan secara positif dan bersifat elastis. Kajian pembangunan manusia yang dilakukan oleh Alam 2006 berfokus pada ketimpangan pendapatan antar kecamatan di Kabupaten Bekasi pada tahun 1996-2004, kemajuan ekonomi antar kecamatan, serta menganalisis faktor-faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi IPM di Kabupaten Bekasi. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan Analisis Weighted Coefficient Variation CVw atau Williamson Iw. Nilai indeks berkisar antara nol dan satu. Alat