25
Todaro dan Smith 2006, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai suatu proses peningkatan kapasitas produktif dalam suatu perekonomian secara
terus-menerus atau berkesinambungan sepanjang waktu sehingga menghasilkan tingkat pendapatan dan output nasional yang semakin lama semakin besar.
Adatiga komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi yaitu:
1. Akumulasi modal.
“meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang berwujud tanah, peralatan fisik,dan sumber daya manusia. Akumulasi modal
akan terjadi jika sebagian dari pendapatan sekarang ditabung yang kemudian diinvestasikan kembali dengan tujuan untuk memperbesar output di masa-
masa mendatang. Investasi juga harus disertai investasi infrastruktur jalan, listrik, air bersih, fasilitas sanitasi, fasilitas komunikasi demi menunjang
aktivitas ekonomi produktif. Investasi dalam pembinaan sumber daya manusia bermuara pada peningkatan kualitas modal manusia yang pada akhirnya dapat
berdampak positif terhadap angka produksi‟.
2. Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja.
“Secara tradisional pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan
angkatan kerja telah dianggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Artinya, semakin banyak angkatan kerja semakin
produktif tenaga kerja, sedangkan semakin banyak penduduk akan meningkatkan potensi pasar domestiknya”.
3. Kemajuan teknologi. ”Kemajuan teknologi disebabkan oleh teknologi cara-
cara baru dan cara-cara lama yang diperbaiki dalam melakukan pekerjaan tradisional”.
2.5 Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Manusia
Myrdal 1971, mengartikan pembangunan sebagai pergerakan ke atas dari sebuah sistem sosial. Sedangkan menurut Todaro dan Smith, 2006, menekankan 3
nilai dasar pembangunan, yaitu peningkatan ketersediaan kebutuhan pokok, peningktan standar hidup, dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap
individu. Sehingga dapat diketahui mengenai strategi kebutuhan pokok, agar sekelompok sosial yang lemah mendapatkan manfaat dari setiap program
pembangunan. Konsep kebutuhan pokok harus dipandang sebagai dasar utama dalam strategi pembangunan ekonomi dan sosial.
26
Midgley 1995, menjelaskan bahwa pembangunan sosial merupakan pendekatan pembangunan yang secara eksplisit mengintegrasikan proses
pembangunan ekonomi dan sosial. Pembangunan sosial tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya pembangunan ekonomi, sedangkan pembangunan
ekonomi tidaklah bermakna kecuali diikuti dengan peningkatan kesejahteraan sosial dari populasi sebagai suatu kesatuan. Pembangunan ekonomi atau lebih
tepatnya pertumbuhan ekonomi merupakan syarat bagi tercapainya pembangunan manusia, karena dengan pembangunan ekonomi terjamin peningkatan
produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan kesempatan kerja. Van den Berg 2001 menggambarkan hubungan antara pendapatan GDP
per kapita dengan HDI sebagai ukuran kesejahteraan seperti terlihat pada gambar 2.2. Peningkatan real GDP per kapita akan berpengaruh besar terhadap
peningkatan HDI untuk negara dengan tingkat real GDP per kapita rendah. UNDP memberi batasan dengan tingkat rata-rata output per kapita dunia 5.000.
Setelah tahun 1999, pendapat tersebut dimodifikasi menjadi lighty curve dengan asumsi semakin tinggi GDP per kapita, maka efek untuk setiap pertumbuhan
GDP per kapita terhadap HDI akan menurun diminishing return of per capita GDP
. Hal ini didasarkan atas teori Amartya Sen, bahwa peningkatan GDP per kapita bukan hanya meningkatkan ketersediaan barang dan jaa, tetapi juga
kemudahan dalam menentukan pilihan peendidikan, economic freedom, kebebasan dan kesehatan.
Sumber: Van den Berg 2001 Gambar 2.2 Hubungan GDP dengan HDI
Welfare HDI Sebelum tahun 1999
Setelah tahun 1999
5.000 GDP per kapita