adenium yang lebih tinggi nilai penjualannya,  reorder level nya juga lebih tinggi daripada varietas adenium yang lebih rendah nilai penjualannya.
6.5 Pelaksanaan Pengadaan Input Adenium
GIA   menggunakan  bonggol  adenium   jenis  obesum.   Bonggol   tersebut diperoleh dari pasar lokal. Bonggol bawah melalui pasar lokal banyak diperoleh
melalui   sistem   kemitraan   dengan   beberapa  nursery  atau   petani   bonggol   yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur diantaranya Hara
Nursery, dan  nursery    milik   Haji  Turbi  . Pesanan  terhadap   kebutuhan  bonggol untuk   diproduksi   per   bulan   ditentukan   oleh   target   penjualan   dikurangi   dengan
persediaan adenium yang ada. Pemesanan dilakukan oleh bagian produksi, untuk kemudian   disetujui   oleh   bagian   keuangan.   Bagian   keuangan   selanjutnya
memproses   pemesanan   bonggol   kepada   pemasok   bonggol   untuk   mencukupi kebutuhan   produksi.   Pada   umumnya,   jangka   waktu   pemesanan   dari   bagian
keuangan hingga bonggol sampai ke GIA berkisar seminggu untuk kelas A dan B, satu bulan untuk kelas C,  D, dan E.
GIA memperoleh  entres  sebagian besar berasal dari impor dan kemudian diperbanyak   oleh   perusahaan.  Entres  yang   diperoleh   melalui   impor  biasanya
merupakan  entres  jenis   atau   varietas   baru   yang   belum   ada   di   Indonesia.   GIA biasanya   mengimpor   dari   Thailand.   Pengiriman   impor  entres  biasanya
menggunakan pesawat, karena entres harus langsung digunakan pada saat sampai ke perusahaan.
GIA menggunakan sebagian entres pada bonggol adenium yang siap dijual dan sebagian lagi digunakan sebagai entres indukan adenium mother plant. Hal
ini   dimaksudkan   untuk   menghindari   ketergantungan   yang   berlebihan   terhadap entres impor dan menjaga ketersediaan entres saat diperlukan.
Proses   pemesanan   entries   dimulai   dari   surat   elektronik   yang   biasa dikirimkan  nursery-nursery  yang   ada   di   Thailand   dan   Taiwan   dengan   GIA.
Terkait   dengan   program  new   release  yang   dilakukan   perusahaan   sebanyak  dua kali dalam setahun, maka perusahaan senantiasa mencari bunga-bunga yang baru,
agar   bisnis   adenium   tetap   terpelihara.  Perencanaan   produksi   akan   tanaman- tanaman baru, sudah dipersiapkan kurang lebih delapan bulan sebelum bunga itu
72
akan   di   pasarkan.   GIA   senantiasa   memperhatikan   informasi   pasar   mengenai bunga-bunga adenium yang terbaru. Bila sudah mendapatkan informasi mengenai
bunga   adenium   yang   baru   tersebut,   GIA   akan   menghubungi   kembali  nursery tersebut,   dan  menanyakan   jumlah  entres  yang   telah   tersedia.   Bila   jumlah   yang
diminta  oleh  GIA sudah  terpenuhi,  maka  perwakilan  GIA akan  datang  menuju nursery  pemasok   tersebut,   untuk   dibawa   ke   Indonesia,   dengan   menggunakan
pesawat.   GIA   sendiri   yang   mengambil  entres,  dan   membawa   sendiri  entres tersebut ke kebun produksi.
Selain  entres  impor, GIA juga memproduksi tanaman hias hasil riset dan pengembangan   GIA,   yang   mulai   dirintis   tahun   2007.  Entres  hasil   riset   dan
pengembangan  GIA baru mulai dirilis pada tahun 2009. Dengan adanya  entres hasil   riset   dan   pengembangan   sendiri,   GIA   merasa   lebih   percaya   diri   untuk
kedepannya   dalam   mengelola   adenium,   dan   juga   dapat   menghemat   biaya   dan ketergantungan akan produk-produk impor.
Media tanam berfungsi sebagai tempat pertumbuhan tanaman, penopang tanaman   agar   dapat   tumbuh   dengan   baik   serta   penyedia   air   dan   unsur   hara.
Pasokan media tanam GIA diperoleh  dari kegiatan  outsourcing  yang  dilakukan dengan PD. Arang Sekam, Ciapus, Bogor, Jawa Barat.
Pupuk   yang   biasa   digunakan   oleh   GIA   adalah   pupuk   lengkap   yang berjenis  slow   release.   GIA   biasanya   menggunakan   pupuk  slow   release
Growmore,  Hyponex,  Dekastar,   Gandasil,   dan  Megamp.  Pembelian   pupuk dilakukan dalam skala yang besar, demi menjaga ketersediaan pupuk. Pembelian
dilakukan   dengan   cara   berlangganan   dan   bermitra   pada   agen   obat-obatan   dan pupuk tanaman hias, seperti PD Reksa, Prima Flora, Virgo dan beberapa agen dan
toko pupuk serta obat-obatan lainnya. Obat-obatan   yang   biasa   digunakan   oleh   GIA   terdiri   atas   fungisida,
bakterisida dan insektisida. Obat-obatan yang digunakan oleh perusahaan antara lain: Demiter, Sidazinon, Pegasus, Bactosin, dan Dithane M-45.   Pemasok obat-
obatan yang dimiliki GIA antara lain: PT. Bintang Timur, PT. Petrokimia Kayaku, PT Penshibao Indonesia dan beberapa agen obat-obatan lainnya di Jakarta.
Tenaga   kerja   yang   berada   pada   divisi   produksi   berjumlah   30   orang termasuk  supervisor  lapang,  supervisor  maintenance  dan  breeding.   Karyawan
73
bekerja berdasarkan keterampilan khusus yang  dimilikinya,  seperti  grafting  dan maintenence.   Karyawan   bagian   produksi,   biasanya   didapatkan   dengan  word   to
mouth dengan memanfaatkan kekeluargaan. Pengadaan peralatan sebagian besar diperoleh dari PT. Ace Hardware, dan
Toko   Bangunan   Wijaya   Kusuma.   PT.   Ace   Hardware   menyediakan   peralatan pertanian, sedangkan Toko Bangunan Wijaya Kusuma menyediakan bahan-bahan
untuk membangun fasilitas perusahaan seperti greenhouse.
6.6       Penyimpanan Persediaan Input Adenium